Bab 45

1.1K 80 2
                                    

Aku menikah sekali seumur hidup. Seumur hidupku bersamamu, Humaeeraku~
-Alzam Fakhri Syakieb

Happy Reading, Besbiey💕


💮

Sudah hampir setengah jam mata Ayasha terus menatap ke atap, matanya sudah mengantuk tetapi matanya sulit untuk terpejam. Ia menyesali pesan yang Ia kirim pada Alzam, kalau saja Ia memperbolehkan Alzam pulang mungkin dirinya sudah berada di alam mimpi. Dalam benaknya terlintas untuk menyuruh Alzam pulang, namun gengsinya terlalu tinggi.

Akhirnya Ayasha menepikan gengsinya terlebih dulu, dari pada ia tidak bisa tidur? Ayasha mulai mengirimkan beberapa bubble chat pada Alzam dan menyuruhnya untuk pulang, tak berselang lama Alzam membalas pesannya.

Ada bubble chat yang membuat Ayasha girang bukan kepalang, setelah membaca pesan tersebut Ayasha segera keluar dari kamar lalu menuruni anak tangga. Ia berlari kecil menuju pintu utama lalu membukanya.

"Aaaaaaaaaaaa, akhirnya penakluk tidurku pulang" ujar Ayasha antusias.

Alzam hanya terkekeh kecil saat melihat Ayasha yang antusias saat dirinya pulang. Alzam kembali mengunci pintu utama.

"Ayo Mas, kita ke kamar, kita bobo, aku udah ngantuk banget" ajak Ayasha seraya menautkan tangannya pada tangan Alzam.

"Kita selesaikan yang tadi dulu, baru kita tidur"

"Besok aja, Mas, plis. Aku udah gak kuat" bantah Ayasha.

Alzam menggeleng, "Aku harus bicara dan menyelesaikannya sekarang. Aku mau besok pagi semuanya sudah selesai"

Ayasha berdecak, "yaudah buruan"

Alzam merangkul pinggang Ayasha seraya mengajaknya untuk duduk di sofa ruang keluarga.

"Kamu ragu sama aku?" Tanya Alzam tanpa basa-basi.

"Istri mana sih, Mas, yang mau dimadu" jawab Ayasha.

"Kalau itu pasti aku sudah tau jawabannya. Walaupun agama memperbolehkannya, pasti jarang ada istri yang bersedia untuk dimadu"

"Ya itu kamu tau"

"Humaeera, seperti apa yang tadi aku bilang di chating tadi. Aku hanya menikah sekali seumur hidup. Seumur hidupku bersama kamu. Aku gak akan pernah, dan gak ada sedikitpun niatku untuk poligami. Aku juga sudah berjanji dengan Ayah dan Bunda bahwa Aku akan menjadikan kamu satu-satunya. Aku selalu berdoa agar tetap kamu satu-satunya Humaeera, dan akan menjadi satu-satunya. Jadi, tolong percaya sama Aku, Aku gak akan poligami" jelas Alzam dengan penuturan yang lemah lembut seraya mengusap surai panjang Ayasha.

"Maaf, Mas. Aku cuma takut, Aku gak siap untuk dimadu, dan gak akan pernah siap, sekalipun jaminannya surga. Aku gak mau cinta dan sayang kamu terbagi" Ayasha menatap mata Alzam yang sedari menatapnya, di sana Ayasha melihat betapa tulusnya tatapan Alzam padanya.

"Gak perlu meminta maaf, sayang. Aku paham dengan apa yang kamu pikirkan. Tenang saja Humaeera, rasa sayang dan cintaku untukmu tidak akan terbagi" ucap Alzam lembut dengan jemari yang masih mengelus surai Ayasha.

Ayasha memeluk Alzam dengan erat lalu menaruh kepalanya di dada bidang Alzam. Sementara Alzam terus mengelus surai milik Ayasha, hal tersebut membuat Ayasha yang mengantuk menjadi semakin mengantuk, perlahan Ayasha memejamkan matanya, Ia terlelap dalam pelukan Alzam. Alzam menerbitkan senyum indah saat  melihat Ayasha yang tengah tertidur tenang.

I'm Here, AyashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang