Bab 9

2.5K 133 0
                                    

Sebenernya aku mau up kemarin malam, kemarin aku ada acara, pulangnya agak malam, terus pas sampe rumah aku ngantuk bgt, jadi aku ga sempat up semalam☺️🙏🏻

Jangan lupa vote, komen dan follow ya🤩

Happy reading besbiy💗
————————
Setelah kajian yang di isi oleh ustadzah Aida dan murojaah bersama di aula, Ayasha dan ketiga temannya  tidak langsung bersih-bersih, mereka memilih pergi ke warung terlebih dahulu, mereka membeli air minum dan persabunan untuk mencuci besok. Setelah bersih-bersih mereka langsung menuju kamar.

Ayasha tengah menyiapkan mata pelajaran untuk esok, lalu ia memakai rangkaian skincare, tak lupa dan tak akan pernah terlupakan, Ayasha sebelum tidur pasti menghafal, entah itu  membaca Al-Qur'an dan menghafal  kitab kuning, mengingat kurang lebih tiga bulan lagi ia akan lulus. Setelah semuanya selesai, Ayasha merebahkan dirinya di ranjang.

"Aca" panggil Airin.

"Iya rin, kenapa?" jawab Ayasha.

"Aku mau pinjam buku fiqih wanita kamu yang warna pink, ada ga?" tanya Airin.

"Ada di Zakiya kamar sebelah, tapi dia udah selesai baca kok"

"Oh yaudah deh, besok aku ambil, aku pinjam ya" tukas Airin.

"Aku ambil sekarang aja deh"

"Gausah ca, udah malam, besok aja" cegah Navya.

"Iya ca" imbuh Airin dan Syiba.

"Udah gapapa, sekarang aja, sekalian aku mau bayar uang kas ke ustadzah Vania, besok tenggatnya, aku baru ingat"

Ayasha kembali bangkit dari ranjangnya, ia memakai kembali rok dan khimarnya, saat Ayasha ingin memakain kaos kaki, Syiba kembali membuka mulut.

"Gausah pake Jawrab ca, kalau sudah malem gapapa kok" tukas Syiba.
جَوْرَبٌ= kaos kaki

Ayasha mengangguk, menyetujui ucapan Syiba, ia mengambil uangnya di dompet untuk membayar uang kas, lalu keluar kamar dan pergi ke kamar Khadijah yang tepat di sebelah kamarnya. Ayasha memanggil Zakiya, untungnya Zakiya belum tidur, Zakiya yang peka, ia mengambil buku fiqih wanita milik Ayasha yang ada di atas lemarinya, lalu memberinya pada Ayasha. Ayasha bertanya pada Zakiya, apakah ustadzah Vania sudah tertidur?  Beruntungnya lagi, ustadzah Vania belum tidur, Ayasha mengetuk pintu sekatan kamar ustadzah Vania.

"Assalamualaikum, ustadzah" salam Ayasha.

"Waalaikumussalam, kenapa Asha?"

"Afwan ustadzah ganggu waktunya, Asha ingin bayar uang kas bulan ini" ujar Ayasha.

"Oh iya, sebentar ya"

Ustadzah Vania mengambil buku kas yang ada di lemari bukunya, lalu mengambil pulpen, dan mencari nama Ayasha di sana, ia menerima uang dari Ayasha, dan mencontreng label yang kosong disana.

"Syukron ustadzah"

"Sama-sama Ayasha"

Ayasha mengucap salam lagi, ia langsung keluar kamar Khadijah, lalu ia menutup pintunya kembali, saat ia berbalik badan, ia melihat seorang laki-laki yang tengah menatapnya.

"Ngapain kamu malam-malam masih keluyuran?!" tanya seorang laki-laki tersebut.

"Siapa yang keluyuran sih ust? Wong saya habis bayar uang kas" tukas Ayasha.

"Kenapa kamu tidak pakai kaos kaki?! Kamu ingat kan kalau yang bukan aurat perempuan itu hanya telapak tangan dan wajahnya saja!"

"Saya tau wahai ustadz Alzam" ucap Ayasha sambil tersenyum palsu.

I'm Here, AyashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang