Bab 50

1.5K 72 3
                                    

✨WAJIB BACA VERSI CHAT STORY DI IG:@wp.tchaa21✨




Happy reading, besbiey💗

💮

Dua minggu yang akan datang Ayasha akan resmi menjadi sarjana. Pada hari ini dirinya akan pergi ke kampus bersama Asyifa, tujuannya adalah menyerahkan dokumen pra-syarat akademik. Kini dirinya tengah menunggu Asyifa yang akan menjemputnya, sementara itu ada Alzam di sebelahnya tengah menunggu Dave yang akan menjemputnya.

"Maaf ya sayang, aku gak bisa anter kamu" Ayasha memutar bola matanya malas, Ia sudah bosan mendengar Alzam yang sedari tadi meminta maaf terus kepadanya.

"Kan aku bilang gak apa-apa, aku juga paham kok"

"Tapi ka-" sebelum Alzam melanjutkan ucapannya Ayasha segera menutup bibir Alzam dengan bibirnya.

"Aku berangkat, ya, Asyifa udah jemput" Ayasha berpamitan dengan santai, seolah lupa bahwa dirinya telah membuat suaminya membeku beberapa detik.

"Nanti dulu, kamu harus tanggung jawab" Alzam menahan pergelangan tangan Ayasha saat Ayasha hendak berdiri.

"Tanggung jawab apa sih?" Tanya Ayasha terheran.

Alzam mengetuk bibirnya sebagai jawaban, Ayasha langsung paham dan bergeser lebih dekat pada Alzam sehingga tidak ada jarak di antaranya. Baru saja Ayasha memajukan wajahnya, teriakan Asyifa membuat dirinya segera menjauhkan wajahnya.

"Lama banget sih?" Gerutu Asyifa yang entah sejak kapan berada di ambang pintu.

"Kamu tuh, Fa, ganggu aja" desis Alzam.

"Aku ganggu? Aku gak ada ngapa-ngapain lho" Asyifa terheran.

"Shttt, udah yuk jalan"

Ayasha meraih tangan Alzam dan menyalaminya, "aku berangkat, ya"

"Iya sayang, hati-hati ya"

"Kamu juga, semangat kerjanya"

Alzam mengacungkan kedua jempolnya seraya tersenyum lebar.

Asyifa mulai menyalakan mobilnya, sementara Ayasha masih ada di luar menyapa Dave yang baru saja datang untuk menjemput suaminya.

Ayasha membuka pintu mobil dan segera duduk di kursi penumpang di sebelah Asyifa.

"Itu Kak Dave, Sha?" Asyifa membuka suara untuk memulai obrolan, Ayasha mengangguk sebagai jawaban.

"Makin ganteng ya, seger gitu liatnya" puji Asyifa seraya mengendarai mobilnya.

"Aku siram kamu pasti lebih seger deh" cibir Ayasha.

"Ih jahat banget" ujar Asyifa dengan suara yang lemah dan wajah terlihat murung.

"Bukan gitu maksudnya, kamu tuh kalau liat cowok ganteng bilangnya gitu terus, aku bosen dengarnya. Maaf ya" Ayasha segera menjelaskan, Ia tidak ingin membuat Asyifa sakit hati.

"Apa aku minta aja ya ke papa?" Tanya Asyifa yang seolah menemukan ide baru.

"Mau minta apa kamu?" Ayasha berbalik tanya pada Asyifa.

"Minta ke papa biar kak Dave jadi suamiku" jawab Asyifa disertai cengiran.

Ayasha menghela nafasnya, "Kak Dave non muslim, syifa"

"Sumpah?" Asyifa mendelik setelah mendengar ucapan Ayasha.

"Iya, dia katolik"

"Kok mukanya islam-able banget?" Asyifa terheran, mengingat wajah Dave yang terlihat seperti seorang muslim.

I'm Here, AyashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang