Bab 43

1.8K 83 1
                                    

Hallo besbiy
Happy reading, ya!!! 💓

(Read chat story first🙆🏻‍♀️)

💮

Sebuah ruangan bernuansa putih dan silver yang  dikelilingi oleh peralatan baking membuat Ayasha takjub saat melihatnya. Ini adalah kali pertama Ia masuk ke dalam sebuah toko kue ternama di Jakarta selatan. Kunjungannya pada sebuah toko kue ternama karena bertujuan untuk melakukan penerapan studi.

Hatinya tak berhenti bershalawat, Ia harap Ia akan memiliki toko kue ternama juga kelak. Matanya berbinar, Ia masih memandang setiap sudut ruangan ini. Bibirnya menerbitkan sebuah senyuman.

"Kenapa senyum-senyum begitu, Sha?" Tanya Liova.

"Semoga nanti aku juga punya toko kue seperti ini" harap Ayasha sebagai jawaban.

"Aamiin. Ya udah yuk, kesana udah mulai briefing tuh" ajak Liova.

Ayasha dan Liova menghampiri teman-teman, dosen dan beberapa baker di sudut dapur.

Setelah briefing semuanya sudah mulai sibuk dengan kegiatannya masing-masing, yaitu membuat adonan danish. Ayasha membuat adonan penuh dengan semangat, senyumnya tak hilang sedari tadi.
Sebenarnya membuat kue seperti, cookies, pastry, danish, sponge cake dan kue yang lainnya Ayasha sudah pernah membuatnya di rumah, dapur baking kampusnya serta beberapa toko kue. Namun, kali ini rasanya beda. Sekarang Ia bisa merasakan membuat kue di dapur baking yang sangat besar.

Akhirnya mimpinya yang sempat tenggelam kini terbit kembali. Ya, dulu Ayasha sangat ingin sekolah pastry, tetapi ayahnya tak mengizinkannya. Ayasha harus mengucapkan terima kasih kepada Alzam, dukungan suaminya bisa membuat dirinya berada di titik ini. Menjadi istri sekaligus mahasiswi itu bukanlah hal yang mudah. Apalagi sekarang dirinya sudah menjadi mahasiswi semester 6 yang sangat amat sibuk.

Adonan yang Ia buat kini telah jadi dan telah di-resting beberapa menit, jadi sekarang Ayasha tinggal panggang saja danish yang Ia buat. Ayasha berjalan ke sebuah oven yang cukup besar, Ia menaruh adonan danishnya di dalam sana.

Seseorang menghampiri Ayasha.
"Kamu paham bagaimana cara untuk menyalakan oven ini?" Tanya seorang tersebut.

"Ya, saya paham" jawab Ayasha.

"Kamu cantik, pintar. Idaman sekali" ujar seorang tersebut.

Sontak Ayasha mendelik, rasanya Ia ingin bergidik geli sekarang juga.

Tak Ayasha sadari, memang sedari tadi Ia membuat danish ternyata ada salah satu baker yang selalu memperhatikannya. Hal ini disadari oleh Fela. Fela melihat seorang baker tersebut mencoba mendekati Ayasha dengan segera Fela menghampirinya, kebetulan adonan danish yang Ia buat juga sudah selesai.

"Sha, sekalian adonanku" Fela menyerahkan adonannya pada Ayasha.

"Okai, aku panggang sekalian punyaku, ya?"

"Iya Sha"

"Kamu nanti jadi dijemput suamimu, kan?" Tanya Fela, sedangkan Ayasha yang ditanya terheran.

Fela melirik matanya ke arah baker tersebut, Ayasha yang cepat tangkap akhirnya cepat pula Ia menjawab.

"Oh iya jadi"

"Kamu sudah menikah?" Tanya baker tersebut.

"Iya om, sudah hampir 3 tahun menjadi seorang istri" bukan Ayasha yang menjawab, melainkan Fela.

Setelah mendengar jawaban dari Fela, baker tersebut langsung meninggalkan Ayasha dan Fela begitu saja. Ayasha dan Fela saling melemparkan tatapan satu sama lain lalu keduanya terkekeh.

I'm Here, AyashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang