Bab 46

1.3K 68 3
                                    

🌟Baca Chat Story di IG (@wp.tchaa21) biar afdhal🌟


Happy Reading, Besbiey!💗

💮

Hembusan angin di tepi danau menyapu kulit lembut milik Ayasha. Ayasha memejamkan matanya, Ia menikmati tiap angin yang menyapa kulitnya. Ayasha dibuat stress dengan tugas akhirnya, makanya dua hari lalu, Ia merengek pada Alzam untuk membawa Ayasha jalan-jalan di akhir pekan.

Akhir-akhir ini memang keduanya sangat sibuk, Ayasha sibuk dengan tugas Akhir, Alzam sibuk pertemuan dengan para kolega. Akhir pekan yang biasanya mereka gunakan untuk berjalan-jalan, kini Ia gunakan untuk beristirahat.

Suara langkah kaki yang mendekat membuat Ayasha menoleh ke belakang, di sana terdapat Alzam tengah membawa tikar kecil dan kotak piknik di tangannya.

"Maaf ya, Mas, aku gak bantu. Aku malas" ucap Ayasha seraya memamerkan deretan giginya.

"Iya, sayang, gak apa-apa. Sayang tolong ambil handphoneku di saku celana, kayaknya mau jatuh deh" pinta Alzam.

Sesuai perintah Alzam, Ayasha menarik ponsel Alzam dari saku sang empu. Baru saja ditarik oleh Ayasha ponsel tersebut sudah berdenting tiga kali.

"Ada chat masuk, terus aku gak sengaja lihat isi chatnya. Di sana dia minta jemput di stasiun. Siapa, Mas?" Tanya Ayasha seraya membuka kotak piknik.

Alzam berdecak, "kamu buka aja chatnya, tolong balas sama kamu"

"Siapa sih, Mas?" Tanya Ayasha terheran.

"Ning Hasna" jawab Alzam dengan datar.

"Ngapain dia minta jemput ke kamu?" Tanya Ayasha dengan tatapan ganas.

"Gak tau, padahal kemarin aku udah bilang, kalau ada Ustadz Ghafar yang bakal jemput dia" jawab Alzam apa adanya.

Ayasha menatap Alzam dengan tatapan tajam, sementara yang ditatap hanya nyengir seraya mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Kamu balas chatnya gih, balas semau kamu" titah Alzam.

Ayasha menurut, Ia membalas berapa pesan dan mengirim foto dirinya dengan Alzam yang sedang menikmati piknik di tepi danau.

Sementara lawan chatnya tengah menahan geram, karena membaca pesan yang dikirimkan oleh Ayasha. Selama membalas pesan dari Hasna, wajah Ayasha sangat masam, bak mangga muda.

Usai melayani Hasna, Ayasha melempar ponsel Alzam ke sembarang tempat. Sementara sang pemilik sedikit terkejut karna ada ponsel melayang di hadapannya.

"Uhh"

"Kenapa? Kesal handphonenya dilempar? Mau marah sama aku? Iya?" Pertanyaan yang keluar dari mulut Ayasha serta tatapan maut, cukup membuat Alzam tersudut.

"Nggak, cuma kaget aja ada handphone terbang" jawab Alzam santai. Santai di mulut, tapi hatinya seperti terbantai.

"Dia suka tuh sama kamu" ujar Ayasha dengan nada ketus.

"Kalaupun itu benar, aku gak peduli. Aku sukanya sama kamu" Alzam berusaha membujuk Ayasha yang tengah merajuk.

"Gak usah gombal, gak ngaruh" Ayasha memutar bola matanya malas.

"Jangan bad mood dong, sayang. Aku kan gak ada ngapa-ngapain sama dia. Aku juga kan bersikap dingin" rayu Alzam dengan nada lembut.

"Sumpah Mas, dia ngeselin banget. Waktu itu aja sok-sokan istighfar waktu kakaknya nawarin dia jadi istri kedua kamu"

I'm Here, AyashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang