12. Benih Perlawanan

1K 178 9
                                    

Miyagi. 10.00
.
.
.
Selama enam hari ini, (Name) lebih cuek dari biasanya. Entah kepada siapapun. Seperti wanita yang kedatangan tamu bulanan.

(Name) lebih sering kirim pesan lewat ponsel dibandingkan bertegur sapa dengan Yachi. (Name) tak ingin Yachi ikut terseret masalahnya.

Saat (Name) dibully, ia selalu memanfaatkan kesempatan sebagai bukti. Misalnya saja dibully tepat di kamera CCTV, (Name) membawa alat perekam suara yang terletak pada kerahnya dan lain sebagainya.

Dua hari sebelum akhir pekan.

Malam inilah yang menenangkan (Name) selama kehidupan buruknya di sekolah ini. Ia mengatur semua bukti dan meletakkan semuanya dalam meja belajarnya.

Setelah mengerjakan tugas, (Name) membaca laporan tentang Sakura yang ternyata memang seorang buronan kelas kakap.

Kriminalitas yang ia lakukan membawa - bawa nama Port Mafia sebagai kambing hitam, membuat konflik militer dengan Mafia semakin meruncing.

Beruntung, (Name) meminta bantuan Ranpo untuk memecahkan masalah dan Chuuya sebagai pihak Mafia untuk membenarkan pernyataan kepada Mori.

Akhirnya konflik mereda.

''Haah... buronan yang merepotkan'' monolog (Name) memijat kepalanya. Kepalanya kembali berdenyut sakit. Mulailah ia menyebat rokoknya.

Sembari mengutak atik kentrung kecilnya, (Name) memandang bulan yang hendak berubah fase menjadi bulan baru.

Jreng... Jreng...

Suara kentrung yang sudah ia setel nada senarnya menggaung di balkon. Menghembuskan nafas rokoknya dan membuang putungnya ke sembarang arah.

Ia ingin bernyanyi lagu lawas yang pernah ia cover dengan kentrungnya ini.

(Stay With Me ~ Miki Matsubara)

Tap! Tap! Tap! Tap!

Watashi wa, watashi
Anata wa anata to...
Yuube iwareta
Sonna ki mou suru wa

Grey no jacket-to ni
Mioboe ga aru, ko-hi no shimi
Ai kawarazu anone
Show windou ni, futari utsureba...

Tap! Tap! Tap!...

Stay with me...
Mayonaka no door wo tataki...
Kaeranaide to naita...
Ano kizetsu ga, Ima meno mae

Stay with me...
Kuchiguse wo ii nagara...
Futari no toki wo daite...

Mada wazurezu...
Daiji ne shite ita~....

Tok! Tok! Tok!

''(Name)...'' panggil seseorang sembari mengetuk pintu apartemen (Name). Sang empu yang duduk di balkon langsung berlari, melempar kentrungnya ke sofa dan membuka pintu.

Cklek!

''Ada apa WakaTOSHI!!'' Tanya (Name) lalu memekik kaget kala Ushijima mecengkram bahunya dengan tatapan tajam.

''Jelaskan padaku. Apa kau bekerja sebagai PSK, hah? Aku susah payah berbohong pada teman - temanku bahwa kita pacaran'' ucap Ushijima dengan intonasi berat.

''Tunggu, tunggu, tunggu. Pertama ayo masuk dulu. Akan kujelaskan dahulu'' ucap (Name) menenangkan sepupunya ini seperti sapi yang hendak mengamuk.

Akhirnya disinilah (Name), diintrogasi dengan Ushijima di ruang tamu. Duduk di sofa dengan suasana tegang.

''Jelaskan'' titah Ushijima.

''Baiklah. Aku akan jujur. Aku bukan PSK. Pekerjaanku memang musisi, tapi aku bermain musik di sosial media. Jadi tidak pernah manggung di cafe'' jelas (Name).

I'm Life With A Monster (BSD × READERS × HAIKYUU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang