Warning 15+
_________________________________________Miyagi. 06.00
27 Desember
.
.
.Di pagi yang dingin. Ada dua insan yang malah kepanasan dan keringatan. Mereka terengah - engah karena melakukan 'olahraga panas'.
''Hah... hah... hah... C-Chuuya- s-san... m-mou yamero... hah... hah...''- (Name)
''Hah... hah... doushita, (Name)?.... hah... Ini... baru ronde lima, lho... hah...''- Chuuya.
''Tubuhku... s-sakit semua... hah... hah..., aku juga lelah... hah...''- (Name).
''Satu kali lagi... hah... hah..., lagi pula... aneh... hah... kau cepat sekali... lelah..., biasanya... hah... kau... semangat... jika berhubungan... dengan hal... hah... ini...''- Chuuya
''M-Memang..., jika aku... bisa... hah... bertahan... kita... berhenti...'' - (Name).
''Wakatta''- Chuuya
Buagh!!
''Gochaa!! Hah... aku... menang lagi'' seru (Name) terengah - engah.
Mereka latihan beladiri di halaman apartemen. Mereka bertarung dengan tangan kosong dan hanya memakai celana training dan baju tipis saja. Anehnya mereka tidak kedinginan.
Sudah lima ronde mereka melakukan pertarungan. Dan curangnya, Chuuya malah menggunakan kemampuan gravitasinya karena tidak mau kalah.
Alhasil, (Name) yang menang walaupun lengan, wajah dan perutnya lebam semua. Ia hanya menggunakan kemampuan gelombangnya untuk mengurangi dampak si 'trouble maker'.
Bisa - bisa rusak halaman gegara gravitasi Chuuya.
Di saat ronde ke enam, (Name) langsung memukul perut Chuuya sampai sang empu tepar di tempat, mereka lelah.
''Ah... capeknya...'' keluh Chuuya yang masih terlentang di tanah. (Name) menyeka pelipisnya dengan punggung tangan yang terbalut plaster tapping. Tangannya terulur untuk membantu Chuuya berdiri. Tentu sang empu menerima uluran tangan pujaan hatinya.
''Tadi sangat panas sekali, ya... sudah berapa lama kita tak berlatih seperti tadi?'' ujar Chuuya berdiri. ''Mungkin sekitar 5 tahun yang lalu'' jawab (Name).
Mereka berdua berjalan bersandingan menuju ke lantai tiga, apartemen (Name). Di saat mereka berjalan di lantai dua, seorang wanita baya alias tetangga (Name) menyapa. Yaitu Hori.
''Sudah selesai olahraganya, nak (Name)?'' Tanya Hori berbasa - basi. ''Sudah, bi. Saya yang capek meladeni'' jawab (Name) membuat Chuuya kesal.
''Lho... Mas pacarnya kok gitu~? Yang lembut dong kalau bertarung sama perempuan'' goda Hori pada Chuuya. Pria bersurai ikal jingga itu langsung merona malu dan kesal bersamaan.
''Percuma, Bibi. Pacarku itu kuat sekali. Aku sampai tak kuat melawannya'' ucap Chuuya. Hori tertawa mendengarnya, sementara (Name) melotot ke arah Chuuya.
''Hoi. Ngomong aneh lagi kugantung kau di jemuran. Ayo ke atas'' judes (Name) lalu menarik tangan Chuuya. Kemudian (Name) izin pergi dengan tetangganya yang ramah itu.
''Permisi, Bi'' ucap (Name) lalu menarik tangan Chuuya pergi ke lantai 3. Hori geleng - geleng kepala melihat dua insan tersebut seraya berguman.
''Ada - ada saja anak muda zaman sekarang''
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Life With A Monster (BSD × READERS × HAIKYUU)
FanfictionHidup seperti kita menjelajahi sungai. Terkadang berlika - liku, pasang surut dan menemui monster di dalamnya agar dapat mencapai muara kesuksesan. (Name), gadis yang telah mengalami hal berat selama 7 tahun kini mencoba mencari kehidupan yang tena...