18. Tugas Luar Kota(2)

1K 157 5
                                    

(Maaf saya revisi)

Shibuya. Tokyo. 12.30
.
.
.
''Aku menemukan markas mereka, Naoto- san''

''Arigatou. Dimana?''

''Shibuya, gang kecil di jalan raya besar. Kanan jalan dan ada gedung tua terbengkalai disana''

''Bagus. Apa kau butuh bantuan kami?''

''Hanya butuh bantuan untuk penangkapan. Penyergapan serahkan pada kami. Tolong menyamar dan menunggu di depan gang saja.''

''Baiklah. Tunggu 10 menit, kami akan datang. Hati - hati, Agen Hirotaka''

Tit! Tit!

Panggilan lewat EIM dimaikan secara sepihak. (Name) melangkah mendekati Atsushi yang melihat keadaan kota Shibuya.

''Disini ramai sekali, ya. (Name)- san'' tanggap Atsushi.

''Ya. Tokyo memang ramai. Terlebih lagi, Shibuya adalah daerah hiburan dan bebas. Walau diselimuti aturan, disini terkesan bebas melakukan apapun secara diam - diam'' ucap (Name) melangkah ke depan gang.

''Hati - hati, Jinko. Banyak setan penggoda disini'' tutur (Name) melihat sekumpulan wanita yang melewatinya. Mereka memakai pakaian yang terbuka, berlenggak - lenggok saat berjalan dan memakai perias wajah.

''A-ah... Ha'i. (Name)- san'' ucap Atsushi paham kala melihat sekumpulan wanita tadi.

''Ayo kita masuk. Kita berpura - pura menjadi pembeli senjata ilegal'' bisik (Name) di telinga Atsushi. Sang empu mengangguk paham.

Mereka menyusuri gang gelap nan penuh kesesatan. Walau gelap, banyak pasangan yang melakukan sesuatu yang unholy di pinggir sisi bangunan atau di sela - sela gang.

Terpaksa, Atsushi menutup mata dan (Name) menutup telinga kohainya agar tidak tercemari oleh suara laknat para j*lang yang tengah bercinta.

Semakin masuk kedalam, semakin sepi. Atsushi membuka mata dan (Name) membuka telinga Atsushi. Kini mereka menyusuri jalanan gelap nan sempit.

''Siapa kalian?'' Suara seseorang dengan intonasi heran dan berat di persimpangan gang. Muncul dari jalur kanan, pria bersurai merah muda dan panjang sebahu dengan luka sayat di mulutnya.

Sanzu Haruchiyou.

''Kami kesini katanya ada yang menjual senjata dan ganja. Kami ingin membeli itu'' ucap (Name) dengan fake smile.

Sanzu mendekati (Name), berputar mengelilingi dan melihat setiap sudut dan pandangan tubuh (Name) dari bawah sampai atas.

''Hm... baiklah. Darimana kau tau disini ada penjual senjata dan narkoba?'' Tanya Sanzu heran.

''Karena aku mendapat informasi dari William*. Kalau tidak salah katanya membeli Dessert Eagle disini. Adikku ini mau senjata tersebut'' ucap (Name) sembari mengelus surai Atsushi.

*William : Nama perampok bank / si A.

Atsushi hanya terdiam dan pura - pura mengangguk antusias. Sanzu merasa mereka berdua adalah orang yang meyakinkan.

''Hm... baiklah. Ayo ikut aku'' ajak Sanzu. (Name) menatap Atsushi dan mereka mengangguk bersamaan. Akhirnya mereka mengikuti Sanzu masuk ke kandang singa.

Sebuah gedung tua terbengkalai, berlantai 5 dan dindingnya retak, berlumut dan ada yang bolong besar.

Mereka menaiki tangga menuju tingkat lantai yang tertutupi dinding yang sempurna tidak rusak. Lantai empat.

''Ngomong - ngomong, siapa nama kalian? Terutama nona cantik jelita ini'' ucap Sanzu menggoda (Name).

''(Name). Dan ini adikku Atsushi'' ucap (Name) berakting ramah. Dalam hatinya, ia kesal setengah mati karena ditatap nafsu oleh Sanzu terus menerus.

I'm Life With A Monster (BSD × READERS × HAIKYUU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang