33. Mulai Tahu

876 121 11
                                    

Miyagi. 20.30
.
.
.
''Akhirnya sampai...'' lenguh (Name) merenggangkan ototnya yang keram. Mereka sudah pulang dari Camp dan turun dari bis.

''(Name)- san!!/Hirotaka!!. Mau kuantar pulang?'' Ucap dua insan yang menyukai (Name) saat ini.

Kageyama dan Tsukishima.

''Tidak, terima kasih. Aku punya kaki untuk berjalan pulang'' tolak (Name) lalu mengangkat tas ransel dan menggandeng Aria pergi.

'Lidahnya...' batin anak kelas 3 setelah mendengar ucapan (Name) yang tajam.

''Matta ne!! Niisan dan Neesan semuanya!'' Ucap Aria melambaikan tangan kepada pada gagak. Mereka membalas lambaian bocah cilik itu.

Setelah sosok (Name) dan adiknya menghilang, semua pemain voli Karasuno langsung mengintrogasi Kageyama dan Tsukishima.

''Jelaskan bagaimana kalian suka terhadap (Name)'' ucap Sugawara dengan penekanan. Mode emak - emaknya telah keluar.

''Agak susah menjelaskannya, Sugawara- senpai'' ucap Tsukishima membenarkan kacamatanya guna menutup rona merah dipipinya.

''Kageyama...'' kini atensi mereka tertuju pada Kageyama. Sang empu tersentak lalu memainkam jarinya untuk menghilangkan kegugupannya.

''S-sejak awal aku bertemu (Name)- san. Pertama aku tertarik dengan kemampuannya dalam voli. Saat pulang dari klub, dia mengajakku makan di kedai ramen dan dia juga mengantarku pulang'' -Kageyama.

''Lalu?'' Tanya mereka semua serentak.

''S-saat aku berdua dengannya, a-aku tak menyangka dia bisa tertawa dan tersenyum. Aku senang. Ada perasaan aneh di dadaku. Aku tanya Neesan ku dan itu katanya 'cinta'. Be-begitulah kira - kira'' ucap Kageyama final.

''Oh... Kageyama suka (Name) karena voli?'' Ucap Ennoshita. Kageyama mengangguk cepat sebagai jawaban.

'Ternyata masih berhubungan dengan voli' batin mereka semua.

''Nde... Tsukishima?'' Tanya Sugawara beralih ke Tsukishima. Sementara si garam tetap enggan memberi tahu.

''Hora - hora~. Tererundayo (jangan malu - malu)'' goda Tanaka sembari merangkul sang kohai.

''Ck! Aku baru - baru ini. Aku suka karena menurutku dia memiliki otak encer, licik dan kalimat yang sering ia lontarkan 90% fakta. Walau dia tukang rokok seperti preman'' ucap Tsukishima terus terang walau dirudung malu.

''Menghina dan memuji dalam waktu bersamaan'' sweatdroppe Asahi.

''Lalu? Ada yang lain?'' Selidik Sugawara. Instingnya mengatakan masih ada hal lain yang Tsukishima sembunyikan.

''Sebenarnya ada satu hal yang membuatku tertarik. Yamaguchi, kau tau youtuber wanita favoritku yang meng-cover lagu barat dan Jepang?'' Ucap Tsukishima menatap sahabatnya.

''Kalau tak salah, namanya 'Hiro- tan', kan? Tapi aku juga merasa ada yang tak asing saat aku melihatnya, Tsuki'' ujar Yamaguchi. Mereka mengheningkan cipta keadaan sejenak.

''Jaa...''

''Hanya dugaanku saja. Hirotaka mirip seperti Hiro- tan. Suara, postur tubuh, dan bentuk wajah mirip. Tapi yang membedakan adalah warna rambut, sorot mata dan ekspresinya'' ucap Tsukishima memotong dugaan Yachi.

''Aku juga penggemar Hiro- tan, sama seperti Yacchan. Memang benar. Ada kesamaan dan perbedaan diantara mereka'' ucap Shimizu.

''(Name)- chan memiliki sorot mata dan ekspresi datar dan hampa. Sementara Hiro- tan memiliki ekspresi ceria dan sorot mata yang bahagia'' ujar Yachi.

I'm Life With A Monster (BSD × READERS × HAIKYUU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang