(Name) POV
——–————————————————5 Tahun yang lalu...
Sejak hari itu, aku dilatih intensif oleh Chuuya- san. Aku berusaha menggunakan kemampuan gelombangku agar menjadi pelacak yang sigap. Latihan yang di bina oleh Chuuya- san tak jauh beda sikapnya dengan Dazai- san.
Bruk!
''Bangkit, (Name). Musuh tidak akan menunggumu bangun'' perintah Chuuya- san dengan intonasi datar.
Aku bangkit dari tidurku dengan sekuat tenaga. Tak jarang punggung, pinggang dan perutku selalu menjadi sasaran serangannya.
Latihan yang di berikan adalah aku mengharuskan menghindari serangan Chuuya- san dengan kemampuannya. Aku ditutup mata dengan kain dan di suruh menghindar dengan kemampuan gelombangku.
Namun aku sering gagal karena selalu mengandalkan indra tubuhku.
''Setidaknya hindarilah seranganku minimal 5 kali. Ayo kita mulai'' ujar Chuuya- san. Aku kembali memasang kain di mataku. Aku dalam posisi siap.
'Bagaimana... bagaimana caranya aku bisa mendeteksi serangannya dari jarak jauh, Gelombangku hanya bisa mencangkup sekitar dua sampai tiga meter saja' batinku mencari cara.
Otakku berputar cepat untuk mencari kesimpulan. Bagaimana? Bagaimana caranya aku bisa melawan serangan Chuuya- san yang tipe tendangan cepat dari jarak jauh.
Set!
Aku segera menghindar ke belakang karena Chuuya- san menendangku dari arah jam 9. Aku meringis kala tanganku tak sengaja tertendang saat menghindar.
'Ne, (Name). Bagaimana kalau kau coba memanfaatkan partikel oksigen sebagai perantara gelombangmu?' Saran Akane.
Benar juga. Kenapa aku tak memikirkan hal ini? Baiklah. Aku akan menggunakan partikel udara di sekitarku sebagai perantara gelombangku. Aku berterima kasih padamu, saudaraku.
Saat aku menyebar gelombangku lewat udara, aku seakan mendapat mata batin. Aku bisa merasakan letak semua benda dalam jangkauan lebih dari 10 meter.
Aku merasakan serangan cepat dari arah jam 5, aku langsung mundur. Kemudian aku merasakan serangan dari arah jam 1, aku langsung salto ke depan dan mendarat dengan berguling.
''Ho... sudah bisa ya. Yosh!! Aku akan menambah kecepatan dan ketangkasanku!'' Ucap Chuuya- san.
Aku segera bersiap. Bukan Chuuya- san namanya jika tak agresif dalam menyerang. Dia bagaikan peluru yang menghujamku satu persatu dari segala arah.
''Teruskan! Ayo gunakan reflekmu yang cepat! Gunakan kemampuan dan reflekmu dengan seimbang!'' Serunya sembari menyerangku.
Sudah berapa kali aku menghindarinya. Entah apa yang kulakukan dan bagaimana ini bisa terjadi, aku reflek mendorong bahu Chuuya- san dan membantingnya ke bawahku. Karena kelelahan, aku ikut terjatuh di atasnya, mengukungnya.
Bruk!
Saat itu juga, kain penutup mataku terlepas dan jatuh di leher Chuuya- san. Mataku dengan manik safirnya saling bertemu. Detak jantungku terasa berpacu cepat.
![](https://img.wattpad.com/cover/333250389-288-k42186.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Life With A Monster (BSD × READERS × HAIKYUU)
FanfictionHidup seperti kita menjelajahi sungai. Terkadang berlika - liku, pasang surut dan menemui monster di dalamnya agar dapat mencapai muara kesuksesan. (Name), gadis yang telah mengalami hal berat selama 7 tahun kini mencoba mencari kehidupan yang tena...