Revisi.
_________________________________________
Miyagi. 20.00
.
.
.
Malam yang damai bagi seorang gadis bersurai kelabu. Dia bisa santai memasak tanpa gangguan sama sekali. Tentu dia tidak kesepian.Di ruang tamu, ada sepupu dan adik angkatnya yang tengah menonton pertandingan voli di televisi. Sembari memasak, (Name) menelepon seseorang. Yaitu penasihat klubnya. Takeda Itettsu.
''Apakah boleh, Sensei?''
''Boleh. Ajak saja adikmu. Jika kau tinggal pasti merengek, bukan? Anak kecil yang masih belia perlu ditemani dan dikenalkan dengan lingkungan yang baik. Camp pelatihan kali ini bisa menjadi pandangan barunya''
''Benar juga, ya... dia menjadi suka voli setelah melihat sepupuku bermain voli''
''Uhm... Tonikaku(pokoknya), ajak saja. Aku mengizinkan. Kau bisa mengurusnya, kan?''
''Bisa. Terima kasih atas izinnya, Sensei''
''Sama - sama''
Panggilan dimatikan oleh Takeda. (Name) menaruh ponselnya di meja makan. Ia hampir selesai memasak tumis sayuran beserta tempura.
Menaruh semua makanan di meja, mencuci tangan dan melepas apron. (Name) berjalan ke ruang tamu untuk memanggil Ushijima dan Aria.
''Wakatoshi, Aria. Makanan sudah jadi'' ucap (Name). Ushijima menutup televisi dengan remot dan berjalan ke arah dapur. Aria juga ikut dengan Ushijima. Mereka sudah mulai akrab.
(Name) duduk dikursi, mengambil sumpit yang ia tata tadi dan mengambil mangkok yang berisi nasi yang sudah ia ambil sesuai porsi.
Tak lama, Ushijima dan Aria ikut duduk setelah cuci tangan. Aria memilih duduk di samping (Name).
''Anee- chan. Bagaimana cara menggunakan ini?'' Tanya Aria mengambil sumpit.
''Oh. Aku lupa. Kau belum bisa menggunakan sumpit, ya. Akan kusuapin'' Ucap (Name) menaruh mangkoknya dan mengambil mangkok milik Aria.
''Ittadakimasu''- Aria & Ushijima.
Mereka berdua makan dengan khidmat. Aria yang mau memakan sayur dengan lahap dan Ushijima juga demikian.
''Umai''- Ushijima.
''Hontou, Wakatoshi?''- (Name)
''Hontou dayo, Anee- chan''- Aria.
''Jaa.. makan yang banyak''- (Name).
Mereka melanjutkan makan. (Name) tentu belum makan karena menyuapi sang adik tercinta. Di mata Ushijima, sepupunya seperti merawat anaknya sendiri.
''Kau seperti ibu, (Name)'' komentar Ushijima. (Name) hanya berdehem dan masih fokus menyuapi sang adik perlahan.
''Lalu? Aku terlihat seperti ibu yang menyuapi anaknya, maksudmu?'' Tebak (Name) dan diangguki oleh Ushijima.
''Anee- chan memang mirip seperti ibu yang aku inginkan. Baik, cantik, membelikan semua apa yang Aria inginkan'' sahut Aria ditengah makannya.
''Tentu saja. Namanya saja sepupuku yang hebat. Dia membelikanmu semua apa yang kau inginkan karena dia punya banyak uang'' jawab Ushijima bangga.
''Ayolah... aku tak sekaya itu'' sergah (Name) sembari menyuapi makanan terakhir di mangkok Aria dan dimakan oleh sang empu.
''Kutebak. Gajimu menjadi Detektif pasti besar. Ditambah proyek musikmu'' tebak Ushijima.
''Tidak. Gajiku di Agensi rata - rata 15.000 Yen per bulan. Sedangkan proyek musikku lebih dari itu. Mungkin 3 kali lipat dari gajiku dan dananya cair terkadang 2 minggu sekali atau sebulan sekali jika kontenku ramai'' jelas (Name).
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Life With A Monster (BSD × READERS × HAIKYUU)
Fiksi PenggemarHidup seperti kita menjelajahi sungai. Terkadang berlika - liku, pasang surut dan menemui monster di dalamnya agar dapat mencapai muara kesuksesan. (Name), gadis yang telah mengalami hal berat selama 7 tahun kini mencoba mencari kehidupan yang tena...