39. Pulang ke Tanah Airku

737 112 12
                                    

24 Oktober.
.
.
.

Malam sebelum pertandingan berat antara Karasuno melawan Johzenji dan Wakutani Minami. Ada yang masih berlatih untuk mengasah offense dan defense mereka.

Terutama para gagak kelas 1.

Buak!!

''Boge!! Lihat dimana arah bolanya melayang!!'' Bentak Kageyama lelah mengajari partnetnya, Hinata melakukan passing bawah yang baik dan benar.

Bola yang tak bisa diterima Hinata malah melayang ke jidatnya. ''Yang sabar dong! Kau tidak sama seperti Sugawara- senpai saat mengajariku!'' cela Hinata ngegas.

''Beruntung aku mau mengajarimu! Jika tidak siapa yang mau mengajarimu, hah?!!'' Geram Kageyama.

''Masih ada (Name)- san yang mau mengajariku'' jawab Hinata. ''Dia sudah tiga bulan tak ada disini, boge!!'' Ucap Kageyama membuat keadaan di gym menjadi senyap.

''Oh iya. Sudah lama (Name)- chan tidak ada disini'' ucap Shimizu. Semua tertunduk sendu. Rindu dengan sosok datar namum membuat suasana menjadi sedikit ramai dan berwarna.

Memang benar. (Name) sudah tak ada selama musim panas berakhir bulan Juli. Ia mendapat tugas ke luar negeri. Bahkan mengambil ujian semester terlebih dahulu daripada yang lain.

''Bagaimana kalau kita menghubunginya?'' Usul Yamaguchi. ''Memang itu ide yang bagus. Tapi aku tak bisa menghubunginya'' ucap Kageyama.

''Karena ponselmu jadul'' ejek Tsukishima selesai meminum airnya. ''Apa kau bilang!!'' Kesal Kageyama menatap sengit Tsukishima.

''Betulkan? Lagian, jika pesan teks saja (Name) tak akan menerimanya. Aku sudah mencoba menggunakan ponselku. Dia seperti diluar jangkauan'' ucap Tsukishima memegang ponselnya.

''Bagaimana kalau kita telepon langsung?'' Usul Asahi. ''Betul. Mungkin saja (Name) akan menjawab'' sahut Daichi.

Tsukishima mengangguk. Ia menekan kontak nomer (Name). Tertulis di nama kontak (Name) di ponsel Tsukishima.

'My Crush'

''Nama kontaknya agak...'' ucap Sugawara sweatdroppe dan menggantung melihat nama kontak (Name). Tsukishima tentu malu. Tapi ia membuang rasa malunya demi (Name) yang merupakan pujaan hatinya.

Ponsel berdering memanggil. Tak lupa di loudspeaker agar semua anak voli mendengar. Tak lama kemudian, (Name) mengangkat panggilan. Senyuman senang terukir pada wajah para gagak. Terutama Yachi.

Yachi sudah lama tak bertemu dengan (Name) dan mendengar suara datarnya. Ia begitu rindu dengan sahabatnya.

''Moshi - Moshi. Doushita?''

''(Name)- san!! Aitakatta! (Aku rindu)''- Hinata.

''(Name)!!! Huwe...''- Yachi (mewek).

''Ah... kalian. Bisakah kalian menutup dulu?''

''Memangnya kenapa? Tidak bisakah kami menelponmu lebih lama? Lalu dimana kau sekarang? Kenapa kau tak menghubungi kami sebelum pergi?''- Tsukishima.

''Maaf, minna. Tapi aku...''

''Tapi?''- all gagak penasaran.

''Aku diambang kematian. Sayonara''

Panggilan terputus. Semua menatap tak percaya setelah panggilan dimatikan oleh (Name).

''Hua!! (Name)- chan jangan mati!!!'' Tangis Yachi panik. Shimizu dengan sigap menenangkan kohainya.

''Uso. Tak mungkin dia mati'' ucap Nishinoya. ''Ini bohong. Dia pasti bercanda, kan?'' Ucap Tanaka meyakinkan. Mereka semua bimbamg dalam kesedihan.

I'm Life With A Monster (BSD × READERS × HAIKYUU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang