Miyagi. 01.00
.
.
.''Aria, kau masih bangun?'' - (Name).
''Hoam... mungkin... tidak''- Aria.
''Yasudah. Ayo kugendong saja''- (Name).
Pagi - pagi buta, (Name) sudah bersiap menuju ke Karasuno. Mereka hendak berangkat ke Camp pelatihan. Namun Aria masih mengantuk walau sudah dibangunkan oleh (Name).
Terpaksa, (Name) membawa tas dan dua totebag oleh - oleh sendirian sembari menggendong adik dengan satu tangan. Semua pintu sudah dikunci, lampu telah mati.
(Name) berjalan sembari membawa tas ransel besar di pundak, berisi pakaiannya dan Aria untuk sebulan, menenteng dua totebag berisi oleh - oleh dari Yokohama untuk klub volinya.
Aria malah tertidur pulas dalam gendongan (Name) yang hangat, seakan dinginnya malam tak di hiraukan.
Uap nafas dingin keluar dari mulut (Name). Ia tak merasa kedinginan kecuali mulutnya yang dingin. Jalanan hanya disinari rembulan, tak ada lampu jalan.
Sesampainya di gerbang Karasuno, ia berpapasan dengan sahabatnya yang sudah ia tinggalkan selama 2 minggu.
''Ohayou, Hito- chan'' sapa (Name) tersenyum hangat tanpa sadar. Tak kuasa menahan renjana, Yachi langsung menubruk (Name) dan mendekap sang sahabat erat.
''Mou... kau membuatku khawatir. Empat hari yang lalu kemana saja dirimu sampai tak bisa kuhubungi?'' Tanya Yachi.
''Oh, itu. Aku ketabrak pohon. Jadi tak sadar dua hari'' - (Name).
''Mana ada orang yang nabrak pohon dan tak sadar dua hari!!''- Yachi.
''Ada. Jika kepalanya yang nabrak duluan. Masih selamat aku tak bangun 2 hari. Kalau amnesia?''- (Name).
''Situasi terburuk terjadi''- Yachi.
Yachi melepas pelukannya. Lalu mata madu emasnya melihat sesosok anak kecil yang digendong oleh (Name).
''(Name)- chan. Dia siapa?'' Tanya Yachi. ''Dia adik baruku. Aria. Jika kau bertanya Atsushi, dia sebenarnya kouhaiku di Agensi tapi kuanggap adik'' ucap (Name) sedikit jahil. Kejahilan (Name) sukses membuat Yachi memerah padam, malu dan merona.
''Mou!! (Name)- chan no baka!!'' Rengut Yachi menggembungkan pipi layaknya hamster yang memakan kuaci. Di mata (Name), sahabatnya itu imut.
''Ha'i, ha'i. Jaa... ayo masuk kesana dulu'' ajak (Name). Yachi sudah selesai merengut mengikuti (Name).
Disana sudah lengkap para anggota voli termasuk Ukai dan Takeda. Disamping mereka ada bis yang sudah disewa dan (Name) juga sudah membayar iuran.
''Ohayou, Minna'' sapa (Name). Semua atensi tertuju pada dua gadis yang telah datang. ''Ohayou, (Name)//- san'' sapa mereka semua.
''Osoi, yo(Lama sekali)'' cerca Tsukisima. Anak ini baru ketemu sudah membuat (Name) naik tensi. Namun, (Name) tak peduli dan memberikan dua totebag kepada duo gagak.
''Nih... aku belikan dorayaki lagi. Dibagi - bagi, ya'' ucap (Name). Kageyama dan Hinata berbinar, tak luput juga Nishinoya dan Tanaka. Langsung saja si chibi jeruk keprok mengambilnya.
Dan terjadi adegan rebutan.
''Jadi dia adikmu?'' Tanya Takeda. (Name) mengangguk sebagai jawaban.
''Tak apa - apa. Aku paham kau tinggal sendiri dan hanya adikmu yang bersamamu'' ujar Takeda menepuk pundak (Name).
''Kami mohon bantuanmu sekali lagi'' ucap Takeda dan Ukai serempak. ''Ha'i!!'' Jawab (Name).
''Berbaris!!'' Perintah Ukai kepada anak didiknya. Semua berbaris rapi termasuk (Name) di belakang barisan bersama Kageyama yang terus menatap Aria yang dalam gendongannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Life With A Monster (BSD × READERS × HAIKYUU)
Hayran KurguHidup seperti kita menjelajahi sungai. Terkadang berlika - liku, pasang surut dan menemui monster di dalamnya agar dapat mencapai muara kesuksesan. (Name), gadis yang telah mengalami hal berat selama 7 tahun kini mencoba mencari kehidupan yang tena...