48. Tikus yang Licik

799 117 16
                                    

''Pergilah atau kubunuh ditempat dasar Badut Gay!! Nikolai!!''
.
.
.

Sosok tersebut adalah salah satu dari Lima Pertanda Maut. Si Badut, Nikolai Gogol. Nikolai terkikik gila dan mulai berdiri, dia memasukkan tangannya ke dalam jubah untuk mengaktifkan kemampuannya.

Lingkaran dimensi tersebut muncul di potongan telapak tangan yang dipotong (Name). Nikolai hendak mengambil tangannya. Namun keduluan oleh (Name) yang langsung menusuk tangan yang muncul dari lingkaran dimensi.

Jleb!

''ARGH!! ITTAI!!'' Teriak Nikolai kala tangannya ditusuk oleh katana (Name). Para gagak yang melihat kejadian tangan ditusuk tanpa manusiawi tersebut langsung bergidik ngeri.

''Baik - baik! Aku akan pergi!! Aku hanya pengantar pesan! Lepaskan aku, Rubah!!'' Ucap Nikolai kesakitan. (Name) mengangkat potongan tangan tadi dan melempar ke arah Nikolai dengan bilah pedangnya. Yang punya tangan termutilasi tadi langsung menangkap tangannya.

''Huft... aku pergi dulu. Jangan serang Dos-kun ya. Rubah Kelabu'' ucap Nikolai lalu menghilang kala jubahnya menutupi wajah dan tubuh atasannya. Nikolai memakai kemampuannya yaitu Perpindahan Dimensi(?).

Clank!

(Name) menjatuhkan katananya di lantai. Ia juga melepas pelukan Hinata. Tangan kirinya yang tak berdarah mengambil amplop yang diberikan oleh Nikolai.

Gigi taringnya merobek amplop bagian atas. Kemudian ia membaca isi surat tersebut. Tulisan menggunakan bahasa Rusia, bertinta merah semerah darah.

Kepada 'Ancaman'ku.

Hirotaka (Name). Kau membunuh bawahanku pada beberapa bulan yang lalu di rumahmu. Aku bukannya balas dendam. Hanya ingin merebut apa yang kau bawa dariku.

Jika ingin 'dia' kembali. Ambil dia di markasku. Kutunggu kedatanganmu, Rubah Kelabu...

F.D

Gret!!

(Name) meremat kuat kertas tersebut. Dalam benaknya, sebenarnya apa rencana Fyodor padanya?

''(Name)- chan!! Hua!!'' Tangis Yachi memeluk (Name). Sang empu meringis kesakitan karena tangannya yang terluka tergencat pelukan Yachi.

''Shh... sudah aman, Hito-chan. Jangan menangis'' ucap (Name) menaruh surat dan beralih menenagkan Yachi.

''Hoi, (Name). Bagaimana tanganmu?'' Tanya Tsukishima judes. Namun sebenarnya dia khawatir dengan pujaan hatinya. (Name) mengangkat tangan kananya yang bolong dan masih mengeluarkan darah.

''Nih. Bolong'' ucap (Name) santai.

''Jangan mati, (Name)- chan!!!'' Tangis Yachi semakin menjadi - jadi. Tsukishima langsung menggapai tangan (Name) yang berdarah.

''Ayo ke rumah sakit sekarang!!'' Ajak Tsukishima khawatir. ''Disini saja bisa. Kenapa harus ke rumah sakit? Tolong ambilkan kotak P3K di rak buku paling atas'' pinta (Name) pada Kageyama.

Pria surai raven tersebut mengangguk dan berlari mengambil apa yang dipinta (Name). Dua gadis yang bersahabat tersebut duduk di sofa.

''Maaf ya. Kalian malah terseret pekerjaanku'' ucap (Name) meminta maaf. ''Bukan salahmu, (Name)- san. Soshite... Arigatou! Aku terselamatkan lagi olehmu!!'' Ucap Hinata tersenyum.

I'm Life With A Monster (BSD × READERS × HAIKYUU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang