Saitama. 09.00
.
.
.
Pertandingan terakhir di hari terakhir camp pelatihan. Karasuno sudah mulai berkembang dari biasanya. Namun sayangnya, (Name) tidak hadir pada hari ini.Kenapa?
Jadi sebelumnya....
Flashback
.
.
.Kemarin malam. 20.00
''Nak Hirotaka. Bisakah kami meminta bantuanmu?'' Tanya Coach Nekomata. (Name) yang kini duduk menghadap para pembina dan pelatih klub hanya mengangguk.
''Tergantung'' ucap (Name). Takeda memberi sebuah kertas terlipat. Bukan kertas kecil, tapi selonjor kertas pesanan yang panjangnya 75cm.
''Besok rencananya kami akan mengadakan pesta barbeque untuk anak - anak voli sebagai acara dan makanan penutup dalam camp pelatihan ini. Kami minta tolong padamu untuk memesan semua itu di restoran Oyakiniku'' ucap Coach Nekomata.
''Semua ini? Sendirian? Di pusat Tokyo?'' Tanya (Name) heran. Mereka mengangguk.
''Setelah mendengar tentangmu lewat Takeda, aku percaya kau lebih dewasa dan lebih tanggung jawab daripada yang lain. Kami sendiri sibuk. Sementara untuk memesan paket barbeque perlu kesana secara langsung. Tenang saja, masalah uang akan kami berikan.'' ucap Coach Nekomata.
.
.
.Flashback end.
''Wtf. Aku dijadiin babu setelah mendengar sisi lainku. Sial memang'' dumel (Name) melangkah turun dari bis umum.
Di depannya sudah ada restoran yang bernama Oyakiniku(ini ngarang). Tak mau berlama - lama, (Name) langsung melangkah memasuki restoran daging bertipe 'all you can eat' tersebut.
(Name) ditatapi beberapa pengunjung karena pakaiannya yang terkesan seperti anak SMA nyasar. Mengenakan jaket klub, kaos putih, celana training dan rambut terurai.
''Irashaimase. Ojou- chan mau pesan apa?'' Sapa mas - mas kasir yang ramah. (Name) memberikan kertas pesanan yang diberi oleh Nekomata kepada mas kasir tersebut.
''Wah... banyak sekali ternyata. Mau dipesan kapan? Dimana dan paket yang bagaimana?'' Basa - basi mas kasir tersebut.
''Pukul 2 siang. Di SMA Shinzen, Saitama dan Paket B. Ini uangnya'' ucap (Name) sembari mengeluarkan black card yang diberi Nekomata.
Mas penjaga kasir hanya tersenyum kikuk sembari mengatur dan mencatat pesanan, memberi kuitansi dan menggesek kartu black card yang sudah di beri pin oleh (Name).
''Ini, Ojou- chan. Terima kasih telah memilih Oyakiniku sebagai pesanan anda. Silahkan menunggu di tempat anda'' ucap mas kasir sembari mengembalikan black card dan memberi kertas kuitansi.
(Name) mengangguk dan mengambil kartu dan kuitansi tersebut, memasukkan kedalam kantong jaket. Hendak saja ia melenggang pergi, tetapi (Name) malah tertabrak oleh tubuh seseorang.
Bruk!!
Mereka sama - sama terjatuh. Beruntung (Name) tak menjatuhkan kuitansi dan kartu hitam milik Nekomata. Bisa - bisa ngamuk nanti.
''Daijoubu?'' Seseorang yang menabrak (Name) mengulurkan tangan. (Name) menerimanya dan berdiri.
''Maafkan aku, Ojou- chan'' ucap orang tersebut berojigi. Rambutnya putih bergradasi hitam di ujungnya. Mengenakan jaket merah maroon dan celana training putih.
Dan memakai dialek Kansai.
''Tidak apa - apa. Jangan terlalu mempermasalahkan ini'' ucap (Name). Orang tersebut berdiri. Manik hitam (Name) seperti pernah melihat pria tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Life With A Monster (BSD × READERS × HAIKYUU)
Fiksi PenggemarHidup seperti kita menjelajahi sungai. Terkadang berlika - liku, pasang surut dan menemui monster di dalamnya agar dapat mencapai muara kesuksesan. (Name), gadis yang telah mengalami hal berat selama 7 tahun kini mencoba mencari kehidupan yang tena...