50. Kanibalisme & Hilangnya Senja (1)

716 110 24
                                    

Tokyo. 09.15
.
.
.
''Argh! Kenapa disaat seperti ini malah mogok motorku...'' gerutu (Name) kesal.

(Name) berhenti di sebuah minimarket dan membenarkan motornya yang mogok. Beruntung dia membawa peralatan seperti obeng, kunci inggris dan lain sebagainya.

Motor (Name) mogok karena air aki motornya habis. Beruntung bisa beli di minimarket yang menyediakan peralatan mesin. Jadi (Name) tinggal mengisi ulang akinya.

''(Na)- chan?''

Seseorang memanggil (Name) kala ia hendak menuangkan aki dalam wadahnya. (Name) menengok ke arah suara yang familiar baginya.

''Halo Ken- san. Kuro- san'' sapa (Name) lalu melanjutkan kegiatannya yang tertunda. ''Halo'' sapa mereka.

''Fiuu... kau punya motor yang keren'' siul Kuro memuji. ''Percuma keren jika mogok di tengah perjalanan'' sangkal (Name) membuat Kuro tertawa.

''Bagaimana disana? Pekerjaanmu lancar?'' Tanya Kenma pasal di Amerika. ''Lancar'' jawab (Name).

''Kau mau kemana, (Name)- chan? Lalu dimana Aria- chan?'' Tanya Kuro membuat (Name) berhenti memasang body motornya yang hendak di pasang sekrup. (Name) menoleh dengan senyuman palsu.

''Aria ada di Yokohama. Aku mau menjemputnya pulang'' ucap (Name). Kenma dan Kuro menyadari senyuman palsu (Name), tetapi Kenma hanya diam saja. Berbeda dengan Kuro.

''Kau ada masalah, 'kah?'' Tanya Kuro to the point. ''Tidak. Aku hanya khawatir'' sahut (Name) cepat.

''Kau itu khawatir kenapa? Aria? Kau titipkan Aria kepada siapa?'' Tanya Kenma beruntun.

''Aku... hanya khawatir jika Dazai- san mengajari Aria aneh - aneh. Itu saja. Orang itu agak miring otaknya. Makanya aku khawatir'' jelas (Name) dusta namun tampak jujur menurut dua kucing tersebut.

''Yosh... selesai'' ucap (Name) akhirnya selesai dan telah membereskan perkakasnya. Ia mencoba menyalakan motornya apakah mesinnya menyala.

Brum...

''Akhirnya...'' guman (Name) puas. Ia mengambil helmnya dan menaikkan standar. (Name) mem-blayer gas motor sebentar lalu menengok ke arah dua kucing Tokyo tersebut.

''Motorku sudah bisa. Jaa na, Ken- san. Kuro- san'' salam (Name) lalu pergi dengan motornya.

(Name) langsung tancap gas saat melintasi jalan raya. Jarak antara Yokohama dan Tokyo semakin tipis, karena daerah mereka andaikan seperti satu karesidenan.

Gadis bersurai kelabu itu akhirnya sampai di daerah Yokohama.

(Name) merogoh saku coatnya untuk mengambil ponsel. Ia menekan nomor Yosano untuk menanyakan dimana rumah sakit tempat Fukuzawa berada.

Namun itu terhenti kala (Name) merasakan gelombang Dazai dan musuh tikus selokannya, Fyodor di sekitar sana. (Name) berhenti, menurunkan standar motor dan mengunci stang motornya sebelum dicabut.

(Name) berjalan mengendap - endap dan mengeluarkan pistol M500 miliknya. Ia memasuki gang gelap nan sempit tersebut. Saat ada tikungan, (Name) berhenti dan mengintip dengan sikap siaga.

''Baiklah... virus yang ada ditubuh Presdir-mu adalah Virus Kanibal'' jelas Fyodor. Baik Dazai dan (Name) terkesiap kaget.

(Name) mulai mundur dari gang tersebut beberapa langkah. Mengapa begitu banyak masalah yang menghampirinya. Kanibalisme, Aria diculik. Kemudian apa lagi yang akan menghampiri (Name) selanjutnya.

Ia sudah lelah. (Name) terlalu banyak beban pikiran. Bayangkan gadis 16 tahun yang membawa semua beban dan tanggung jawab yang belum ia emban, tertimpa masalah tanpa ada yang bisa memahaminya.

I'm Life With A Monster (BSD × READERS × HAIKYUU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang