44. Shiratorizawa vs Karasuno (4)

485 105 7
                                    

Jurang Terjal
——————————————————

Gor Sendai. 10.00
.
.
.

Fuh...

Asap rokok mengepul di udara. (Name) menghela nafas lega. Kepalanya kembali sembuh, pendarahan di hidung telah membeku.

Kini, ia merokok di taman Gor ditemani Naomi, walau rambut kelabunya di kucir seenaknya oleh sang sahabat.

''Nao- chan. Bagaimana keadaan di Yokohama?'' Tanya (Name) memecah keheningan.

''Ya... damai seperti biasa. Atsushi- kun menjadi terkenal disana karena menyelamatakan Yokohama dari tabrakan Moby Dick'' ucap Naomi masih setia mengepang sisi kanan rambut milik (Name).

''Souka... damai, ya...'' guman (Name) sembari menatap langit cerah. Daun kering berguguran, berlalu lewat di atas pandangan (Name).

''Bukankah itu yang kau impikan?'' Tanya Naomi. (Name) mengangguk.

''Ya. Kedamaian. Selain hidup dengan damai, aku juga ingin orang - orang disekitarku mati dengan cara yang damai juga'' ucap (Name). Ia kembali menghisap rokoknya.

''Impianmu begitu mulia. Aku senang memiliki sahabat sepertimu, (Name)- chan. Dan lagi...'' Naomi menggantung ucapannya dan wajahnya mendekat ke wajah (Name).

''Kenapa kau menyembunyikan dariku jika kau memiliki sahabat imut disini!! Aku juga ingin tau... hmph!!'' Cemberut Naomi.

''Gomen - gomen. Wasuretta'' ucap (Name) menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Naomi kembali duduk dan mengikat kepangan (Name). Lalu setengah dari rambut (Name) diikat menjadi satu dengan pita yang ia bawa.

''Selesai! Kyaa!! Kau sangat cantik, (Name)- chan!!'' Pekik Naomi gemas. Bagaimana tidak?

Rambut diikat setengah, lalu ada kepangan kecil di rambut bagian pelipis kanan. Lalu anak rambut yang lebat di dahi. Bukakah itu terkesan imut?

''Haish... aku akan mencopotnya'' ucap (Name) hendak melepas ikatan kepangan tetapi ditahan oleh Naomi.

''Jangan. Jangan kau lepas'' sergah Naomi. ''Tapi leherku gerah, Nao- chan'' keluh (Name). Perdebatan kecil mereka terhenti kala Tanizaki datang.

''Naomi!! (Name)!!'' Sapa seru Tanizaki menghampiri dua gadis tersebut. ''Bagaimana pertandingannya, Tanizaki- san?'' Tanya (Name).

''Set ketiga diambil oleh musuh. Kini sudah masuk akhir set keempat. Pertarungannya sengit. Mungkin mereka membutuhkan bantuanmu. Sepertinya nomor 9 Karasuno sudah kelelahan'' jelas Tanizaki.

'Kage- kun lelah? Cepat sekali' heran (Name) dalam batin. Pasalnya Kageyama memiliki stamina seperti monster.

''Wakatta'' ucap (Name) mematikan rokoknya dan berdiri. Sudah cukup ia istirahat sampai menghabiskan 2 putung rokok.

''Tunggu - tunggu'' cegah Naomi. (Name) berhenti di depan gadis yang lebih tua setahun darinya. Naomi mengambil semprotan kecil dari sakunya dan menyemprotkan benda tersebut kepada (Name).

''Uhuk! Uhuk! Kenapa kau meyemprotiku memakai disinfekta?'' Heran (Name) terbatuk - batuk.

''Agar jelas jika kau baru selesai beistirahat di ruang medis'' ucap Naomi. (Name) menggedikkan bahunya tak peduli lalu berjalan menuju ke dalam gor.

I'm Life With A Monster (BSD × READERS × HAIKYUU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang