Miyagi. 05.30
(Name) bangun dari tidurnya, bersiap untuk berangkat sekolah. Yaitu SMA Karasuno.
Walau mendaftar tempo hari, akhirnya dia dapat diterima walau tidak memiliki ijasah SD dan SMP. Karena (Name) belajar homeschooling di Yokohama.
Melakukan rutinitas seperti biasa yang (Name) lakukan, ia akhirnya berangkat menuju ke Karasuno. Jarak dari apartemen mungkin hanya menaiki tanjakan atau melewati toko Sakanoshita.
Sampailah ia di gerbang Karasuno. Suasana awal musim semi di hari pertama masuk sekolah memang ciri khas warga Jepang. Namun masalahnya, (Name) adalah siswa yang telat masuk sekolah.
Jika remaja lain masuk pertama sekolah saat awal - awal musim semi, ia malah masuk hampir di pertengahan musim semi. Kan nggak lucu.
Dengan langkah santai, ia mencari ruang kepala sekolah sembari mendengarkan lagu dengan earphone di telinganya.
Tak sadar atau tidak peka, (Name) ditatap oleh banyak siswa - siswi di sepanjang lorong, berdecak kagum dengan tampilan (Name).
Memakai seragam Karasuno, mengenakan earphone, rambut kelabu dengan gaya wolfcut dan memakai masker hitam. Keren bukan?
Hingga mata hitam (Name) teratensi pada segerombolan siswa yang menggoda seorang siswi berambut blonde. Wajahnya panik ketakutan.
(Name) melangkah mendekati segerombolan tersebut, berinisiatif untuk menolong gadis tersebut dengan dalih bertanya. Sembari melepas earphone, dia melangkah mendekat.
''Ano... sumimasen'' sapa (Name) menarik perhatian mereka. Wajah para siswa tersebut nampak garang bak preman. Namun (Name) tidak takut dengan tampangan preman tersebut.
''Ha? Mau apa kau?'' Tanya salah seorang dari mereka dengan nada ketus. Langsung saja (Name) menarik lengan gadis blonde tersebut keluar dari kurungan para siswa tersebut.
''Saya ada perlu dengan gadis ini. Ayo'' langsung saja, (Name) menarik tangan siswi blonde tersebut yang tingginya lebih kecil darinya.
Setelah jauh dari siswa tadi, ia melepas pegangannya kepada siswi tersebut dan berhadapan.
''A-arigatou... etto...''
''(Name). Panggil aku (Name)'' potong (Name) dengan wajah datar. ''A-ah... baiklah. Arigatou (Name)- san'' ucapnya membungkuk kepada (Name).
''Ie. Kau bisa menunjukkanku jalan ke ruang kepala sekolah? Aku murid baru disini'' ucap (Name) dan di-iyakan oleh siswi tersebut. Diantarlah (Name) sampai di depan ruangan kepala sekolah.
''Sudah sampai. Sekali lagi, terima kasih untuk yang tadi (Name)- san'' ucapnya sekali lagi sembari ojigi.
''Hm... sama - sama. Namamu?'' Tanyaku kepadanya. ''Y-Yachi Hitoka- desu. Kelas 1 - 5'' ucapnya kikuk.
''Arigatou, Hito- chan'' ucap (Name) spontan. Wajah Yachi langsung memerah dan pergi. (Name) sempat heran mengapa wajahnya memerah.
Ia masa bodoh dan mengetuk pintu kepala sekolah.
•••
Selesai di wawancarai oleh Kepsek, (Name) dibawa ke sebuah ruang kelas. Kelas yang bertuliskan 1-5. (Name) ingat perkataan Yachi. Ini adalah kelasnya.
''Sumimasen, Hokori- sensei. Ada siswa baru yang masuk di kelas ini'' ucap Pak Kepsek setelah mengetuk pintu.
''Ah.. ha'i. Minna! Kita mendapat teman baru!'' Seru Hokori- sensei. Seluruh kelas ricuh mendengarnya. Seperti 'apakah dia wanita' atau 'semoga dia perempuan' dan yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Life With A Monster (BSD × READERS × HAIKYUU)
Fiksi PenggemarHidup seperti kita menjelajahi sungai. Terkadang berlika - liku, pasang surut dan menemui monster di dalamnya agar dapat mencapai muara kesuksesan. (Name), gadis yang telah mengalami hal berat selama 7 tahun kini mencoba mencari kehidupan yang tena...