4. Izin Pergi

1.6K 215 18
                                    

Miyagi, 19.25

Hari ini masih seperti biasa. Melakukan kegiatan klub, pulang lebih dulu karena ada tugas dari markas, mengcover lagu yang akan (Name) rilis di channel yo*tube.

Akhirnya, hari ini (Name) merilis video cover lagunya. Dia bernafas lega dan melepas headphone miliknya.

Kemudian, (Name) mengerjakan tugasnya dan selesai dengan cepat. Kenapa? Karena soalnya mudah bagi (Name). Seperti mengerjakan hitungan faktor anak SD.

Pukul 19.49

Dia kembali bosan. Ia bingung mau melakukan apa. ''Ah... Aku lupa makan malam'' monolog (Name) tersadar.

Ia menuju dapurnya untuk memasak. Sayangnya, bahan makanan di kulkas tinggal sedikit dan itu jatah untuk sarapan besok. Berakhirlah (Name) mencari makan di luar.

Memakai sweater putih berkerah turtleneck, celana training hitam dan coat hitam miliknya. Membawa beberapa uang, hp dan alat ritualnya.

Ia melangkah menuju keluar rumah. Bingung mau kemana. Ditengah gelapnya malam disinari cahaya rembulan. (Name) melangkah tanpa arah.

Hingga ia berpapasan dengan pria bersurai raven. Kageyama Tobio yang baru saja pulang klub.

''(Name)- san. Apa yang kau lakukan disini?'' Tanya Kageyama. ''Daerah sini tempat tinggalku. Aku mau pergi mencari makan. Kau mau ikut?'' Tawar (Name). ''Tidak terima kasih''.

Kruyuk....

Suara perut Kageyama membuat wajahnya memerah malu seperti kepiting rebus.  (Name) sontak tertawa lepas mendengar hal tadi.

''Pfft... ahahaha!!''

Kageyama semakin merona bahkan menjalar sampai ke telinga. Bukan karena ia gagal berbohong, tapi mendengar tawa (Name) yang terdengar seperti lantunan lagu.

''Mou!! Hentikan (Name)- san!!'' Sentak Kageyama. ''Wakatta, wakatta. Jaa... ayo ikut aku mencari makan'' ucap (Name) mengajak.

~•~

Diputuskan, mereka makan di sebuah kedai ramen. Walau agak jauh, tapi (Name) membawa motornya kali ini. Mereka duduk berhadapan sembari menunggu pesanan datang.

Kageyama masih shock karena dia menebeng (Name) saat menaiki motor. Memang cepat tapi tidak ugal - ugalan. Ditambah motornya merk Kaw*saki.

''(N-Name)- san. Kau ternyata bisa menaiki motor, ya'' celetuk Kageyama. ''Begitulah. Apa kau takut?'' Tanya (Name). ''T-tidak terlalu'' ucap Kageyama menunduk.

''Ha'i... maaf telah menunggu. Ini pesanannya'' ucap seorang pelayan kedai ramen memberi dua porsi ramen dan dua gelas air putih.

Mata Kageyama berbinar dan mengeluarkan air liurnya laksana anjing yang kelaparan. (Name) terkekeh dan mengambil sumpitnya.

''Ayo dimakan. Aku yang traktir'' ucap (Name). ''Ha'i. Itaddakimasu''  ucap Kageyama menyatukan tangan dan mulai memakan ramennya dengan sumpit.

''Umai?'' - (Name)

''Umai- desu''- Kageyama.

Dalam hati Kageyama, dia senang sekali. Sudah ditraktir, dapat makan berduaan dengan orang yang ia sukai. Hoki setahun sekali terpakai akhirnya.

''(Name)- san. Sebenarnya apa pekerjaanmu sampai pulang lebih awal? Apa kau sendirian di apartemen?'' Tanya Kageyama.

(Name) yang awalnya makan sembari lihat ponsel seketika berhenti. Dia mencari alasan yang tepat untuk menyembunyikan identitasnya.

''Um... hanya musisi. Aku seorang musisi yang tampil jika ada cafe yang menyewaku bermain. Terkadang aku memasukkan talenta musikku di media sosial. Dan ya, aku tinggal sendiri'' ucap (Name) sedikit berdusta.

I'm Life With A Monster (BSD × READERS × HAIKYUU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang