46. Makan Malam.

684 110 9
                                    

Sendai. 17.00
.
.
.
Sepulangnya dari pertandingan, para gagak di traktir oleh Takeda dan Ukai makan sore di sebuah rumah makan. Mereka makan dengan lunglai tak bertenaga, kelelahan karena pertandingan habis - habisan.

''Kalian itu pilih makan atau tidur?!'' Tegur Ukai kesal pada empat gagak bodoh yang makan dengan wajah mengantuk. Bahkan Hinata dan Nishinoya tertidur di atas meja.

''Ngomong - ngomong, dimana (Name)- san?'' Tanya Kageyama celingak - celinguk mencari (Name).

''(Name) sudah pulang duluan. Katanya ada acara'' jawab Tsukishima. Sugawara merasa aneh dengan panggilan Tsukishima pada (Name).

''Tsukishima. Tumben kau memanggil nama kecil (Name). Biasanya kau memanggil marganya'' celetuk Sugawara.

''Apa salahnya, Suga- san. Dia memanggil nama kecilku, jadi aku juga begitu'' jawab Tsukishima lalu melahap makanan di piringnya.

Sementara di sisi (Name).

''Hatchim!!''

''Daijoubu, (Name)? Apa kau pilek?'' Tanya Nenek Ushijima. (Name) menggeleng pelan.

''Daijoubu, nek. Hidungku sepertinya kemasukan merica'' ucap (Name).

Kini, (Name) berada di kediaman Ushijima. Ia memasak olahan kepiting Alaska berupa bumbu seafood untuk makan besar. Sementara Nenek memasak nasi.

''Kau pintar memasak rupanya, ya. Nenek tak tahu ada masakan seperti ini'' ucap Nenek melihat masakan (Name).

''Di Amerika, kebanyakan olahan laut dibuat seperti rebusan. Bedanya rebusan di Jepang dengan Amerika adalah bumbunya, nek. Disana menggunakan lebih banyak rempah - rempah'' jelas (Name). Nenek hanya mengangguk saja.

''Nasinya sudah matang. Aku akan menyiapkan alat makan di meja, ya'' ucap Nenek lalu pergi.

''Biar kubawa dandang nasinya kesana, nek'' ucap (Name). ''Ya!'' Seru Nenek di ruang makan.

(Name) mencicipi kuah kaldu masakan. Rasanya nikmat dan pas. (Name) mengangguk dan mematikan kompornya. Masakan telah siap.

Kini, tinggal menunggu kepulangan Ryoko dan Aria membawa Ushijima pulang. Sembari menunggu, (Name) mengambil alas untuk wadah panci rebusan.

Menata semuanya dengan Nenek, (Name) menaruh dandang nasi pertama, lalu dilanjut kembali ke dapur untuk mengambil panci rebusan. Tentu tak telanjang tangan, ia memakai sarung tangan untuk membawanya.

''Tadaima!!'' Salam Ryoko dan Aria terdengar dari dapur. ''Okaeri!!'' Jawab (Name) dari dapur. Ia segera membawa panci rebusan ke meja makan.

Saat hendak menaruh panci di meja makan, (Name) melihat Ushijima dan rekan volinya yang seangkatan. Tendo, Reon, Semi dan Yamagata.

''Are? (Name)- chan ada disini?'' Ucap Tendo. (Name) mengangguk dan menaruh panci rebusan di atas alas.

''Masakan apa ini? Terlihat enak'' Tanya Yamagata melihat rebusan kepiting yang aromanya menyeruak di hidungnya.

''Seafood'' jawab (Name). ''He... sugoi. Masakan luar negeri kah?'' Tanya Reon. (Name) mengangguk.

Netra gelapnya melirik Ushijima yang melepas alas kaki dan tak peduli pada (Name). Gadis bersurai kelabu tersebut hanya menghela nafas lelah dan berjalan ke dapur untuk melepas sarung tangan dan apronnya.

Tak lupa ia juga cuci tangan di wastafel dapur. Hingga, (Name) merasa keberadaan Ushijima yang berdiri di belakangnya. (Name) mematikan keran dan berkata tanpa berbalik.

''Ayo bicara halaman'' ajak (Name). ''Langsung disini saja. Aku tak mau berlama - lama'' jawab Ushijima.

(Name) berbalik, mendapati Ushijima yang berdiri tepat di depannya. Ia menatap lurus sang sepupu dengan tatapan yang lembut.

I'm Life With A Monster (BSD × READERS × HAIKYUU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang