Sendai. 07.00
.
.
.''Maaf telah menunggu. Ini pesanannya'' ucap seorang pramusaji meletakkan makanan yang dipesan oleh dua insan yang dikira pacaran padahal sepupuan.
(Name) dan Ushijima berada di sebuah restoran kecil untuk sarapan terlebih dahulu karena mereka berdua belum makan apapun pagi ini.
''Ittadakimasu'' ucap (Name) dan Ushijima melepas masker sebelum makan. Mereka makan dengan khidmat.
Dalam kesunyian, hanya suara piring beradu. Tak ada percakapan sama sekalipu. Bukan canggung, tapi sibuk dengan makanan mereka sendiri.
(Name) memakan omelet, sementara Ushijima makan makanan kesukaannya. Nasi hayasi. Selesai makan, mereka minum dan duduk sejenak.
''Selanjutnya kita mau kemana?'' Tanya (Name). ''Ada festival olahraga di pusat kota Sendai. Ini diselenggarakan setiap sebelum menjelang Interhigh dan musim panas'' ucap Ushijima.
''Jadi, kau mau kesana sekalian beli sepatu?'' Tanya (Name) dan diangguki oleh sepupunya. ''Baiklah. Ayo kita kesana''.
•••
(* : Ini acara karangan Kiara sendiri)Festival Olahraga Sendai.
Disinilah (Name) dan Ushijima berada. Seperti festival lainnya, Festival olahraga ini menghadirkan stan - stan dan menjual produk yang berbau dengan olahraga.
Tak sedikit pula acara atau lomba kecil - kecilan seperti fustal antar kelompok, voli, basket jalanan dan lainnya. Itu bagi yang ingin mencoba.
(Name) tengah asik melihat stan penjualan malah dihadiahi gandengan tangan oleh Ushijima. ''Nanti kau hilang'' ujar sepupu. (Name) hanya pasrah saja.
Jika dilihat dari sudut pandang orang lain, mereka seperti orang berkencan tetapi aslinya hanya jalan - jalan.
''(Name). Tunggu sebentar. Aku melihat stan tersebut'' ucap Ushijima menarik tangan (Name) ke stan sepatu sport.
Ushijima tengah melihat - lihat sepatu di dalam stan. Sementara (Name) hanya berdiri menunggu di depan tenda stan.
Keluarlah Ushijima dengan totebag yang besar. (Name) cengo kenapa terlihat penuh tas tersebut.
''Berapa pasang sepatu yang kau beli?'' Tanya (Name) heran. ''Dua pasang. Satu untukmu, satu untukku. Katanya biar dapat diskon beli dua'' ucap Ushijima.
(Name) lelah dan tepuk jidat dengan tabiat sepupunya ini. Sudah manja, protektif, polos, maniak voli, ini malah tambah buat orang gak enakan.
''Haah... baiklah. Nanti aku ganti uangnya'' ucap (Name). ''Tidak perlu. Anggap saja rasa terima kasihku karena memberiku dorayaki mahal'' ucap Ushijima menolak.
''Terserah'' ketus (Name).
•••
Jalan - jalan mereka dilanjut. Mereka melihat acara lomba kecil - kecilan. Terutama voli. Ushijima mengajak (Name) melihat pertandingan voli.
Sedari awal mereka melihat lomba, Ushijima berguman tidak jelas mengomentari cara bermain pemain amatiran yang berlomba.
''Reicive mereka kurang stabil. Defensenya terlalu lemah. Blocknya banyak celah. Baik pasing maupun servis sama - sama seimbang....'' dan bla, bla, bla. Ushijima mengoceh tak jelas.
Nasib sang sepupu, (Name) hanya meng- iyaka atau menanggapi dengan deheman.
''Geh!! Ushijima!!'' Pekik seseorang memanggil Ushijima tak suka. Dua saudara sepupu tersebut menengok ke asal suara.
Terlihat, Oikawa dan Iwaizumi yang berdiri di samping mereka dengan menatap Ushijima tak suka.
''Oh. Oikawa dan Iwaizumi'' ucap Ushijima berdiri dari kursi dan menatap Oikawa bersaing. Dua pemain Seijoh tersebut demikian.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Life With A Monster (BSD × READERS × HAIKYUU)
FanfictionHidup seperti kita menjelajahi sungai. Terkadang berlika - liku, pasang surut dan menemui monster di dalamnya agar dapat mencapai muara kesuksesan. (Name), gadis yang telah mengalami hal berat selama 7 tahun kini mencoba mencari kehidupan yang tena...