22. Perang 3 Organisasi (1)

1K 133 8
                                    

Yokohama. 16.30
.
.
.
''Sachou. Aku sudah sampai di Yokohama. Semua barang - barangku sudah kusimpan di asramanya Dazai''

''Segera menuju Bankoudou. Kau masih tau tempatnya?''

''Ha'i''

''Bagus. Kami menunggumu kesana. Jangan sampai ketahuan musuh''

Pip!

Panggilan dimatikan. (Name) memasukkan ponselnya kedalam saku roknya. Ia juga membawa rokok, pemantik dan beberapa uang yang disimpan dibalik cashing ponsel.

Tak lupa tas yang berisikan oleh - oleh untuk Ranpo dan rekan kerja Agensi.

Coatnya memiliki tudung yang menutup kepalanya dan memakai masker hitam. (Name) berjalan di trotoar Yokohama yang kian menyepi, ditemani mentari yang tenggalam dibalik cakrawala barat.

Senja menghiasi langit dan menyinari gedung cakrawala di Yokohama. (Name) berjalan dengan tenang agar tidak seorangpun tau dan menaruh curiga kepadanya.

Sampailah (Name) di Bankoudou, markas rahasia milik Agensi Detektif Senjata. Ia melihat sekitar dan menyebarkan gelombang pelacaknya.

Tidak ada orang, tetapi ia meraskan gelombang radioaktif di dalam markas dan menyambung pada alat perangkat pelacak. Segera saja (Name) masuk kedalam markas.

Kriett...

Semua atensi di dalam tertuju pada (Name) yang membawa tas berisikan buah tangan. (Name) menutup pintu dan membuka tudung dan maskernya.

''Tadaima..'' sapa (Name) melangkah masuk, berkumpul dengan anggota agensi.

''Okaeiri!!'' Jawab semuanya serempak. (Name) memberikan tas yang ia bawa kepada Ranpo. Seketika Ranpo senang.

''Whoa... Arigatou, (Name)!!'' Ucap Ranpo. ''Hm... jangan lupa dibagi sama yang lain'' ujar (Name) dan dikacangin oleh Ranpo yang tengah makan oleh - oleh tentunya.

''Semuanya sudah berkumpul disini. Port Mafia mengincar kita, begitu pula Guild. Mau tidak mau kita harus melindungi Tantei- sha. Dazai, jelaskan'' ucap Fukuzawa.

Dazai menjelaskan tentang Guild dan Port Mafia dengan skenario yang singkat dan padat. Sementara (Name) yang menyimak hanya terheran - heran.

'Tumben sekali dia serius' batin (Name) keheranan.

''...Jadi, kita akan membagi tim menjadi ofensif dan defensif, lalu bergerak dengan taktik gerilya. Maksudnya defensif untuk melindungi Yosano- sensei. '' - Dazai.

''Tim ofensif dibagi menjadi 2. Kunikida dan Tanizaki, Aku dan Atsushi. Kemudian kita akan melancarkan serangan kejutan kepada musuh''- Dazai.

''Strategi ini bertujuan untuk menjaga rahasia lokasi persembunyian. Jika musuh tahu tempat ini, maka defense kita tidak akan kuat''- Dazai.

''Tidak ada cara lain selain bertarung. Ini menjadi Perang Tiga Organisasi Berkemampuan'' ucap Fukuzawa dan diakhir diucapkan bersama dengan pemimpin organisasi yang lain tanpa disadari.

''Lalu, bagaimana denganku?'' Tanya (Name) datar dan terabaikan. Semua mata tertuju pada (Name).

''(Name)- chan menjadi kartu AS. Nanti berhadapan dengan Port Mafia jika dibutuhkan. Karena kau merupakan ancaman organisasi tersebut'' ucap Dazai menepuk kepala (Name) dan ditepis lembut oleh sang empu.

''Berati aku menganggur disini?'' Tanya (Name). ''Tidak juga. Kau akan masuk ke tim defensif, lalu menjadi ofensif saat penyerangan nanti'' ucap Dazai.

''Bukannya percuma, ya? Strategi defensif ini tidak ada gunanya lagi'' komentar (Name) mendekati Fukuzawa.

Sang Presdir Agensi mengerinyit bingung dengan ucapan anggotanya. Ia tidak tahu apa maksud dari ucapan (Name).

I'm Life With A Monster (BSD × READERS × HAIKYUU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang