satu

538 30 7
                                    

Matahari mulai menampakkan diri setelah turunnya bulan.

Burung-burung mulai berkicau,lalu terdengar kokokkan ayam yang menjadi ciri khas pagi.

Sebuah langkah baru yang gak baru-baru banget dari gadis bernama Giselle karena balik lagi bersekolah di tempat kelahirannya,Bandung.

Awalnya gadis berkulit putih dengan lesung pipi itu bersekolah di Jakarta selama dua tahun.

Tapi karna dinas papanya sudah selesai,mereka sekeluarga kembali ketempat semula mereka.

Kini sudah hampir setengah tahun seorang Giselle pindah dari Jakarta.Dia sekarang sudah kelas sepuluh.

Sekian perkenalan untuk Giselle,balik ke topik awal.

Dirinya sedang berjalan di koridor sekolah yang terdapat beberapa siswa dan siswi berlalu lalang.

Giselle berjalan santai dengan sesekali bersenandung.

Saat sedang khusyuk menerapi cogan-cogan yang lewat.Dia merasa pundaknya dirangkul seseorang.

"Woi zina mata!Pagi-pagi dah tebar jaring"sapa seorang gadis dengan rambut sebahu Winie.

"Sibuk banget lo!Masih mending gue kali ah pilih-pilih.Lo baru ditembak Vano kan?Ngaku lo!"selidik Giselle dengan mata tajam.

"Hehe..Tau ajah maimunah,iya gue baru ditembak Vano"Winie tersenyum bangga.

"Anjir sasimo loh!Gilaa lo kan masih pacaran sama Abim,masa lo selingkuh?Kagak takut dilabrak loh?"Giselle speechless,sahabatnya ini benar-benar titisan dajjal.

"Tenang ae,gak usah takut elah.Tinggal putus susah bener.Gue mah terima aja kalu ada yang nembak"kata Winie merasa laku bener dipasaran.

"Kalo pak Udin nembak lo,lo terima dong?"celutuk Giselle membawa-bawa penjaga gerbang kembanggaan anak Osis karena jasanya yang gak kaleng-kaleng walau di sogok dua kotak merokok membunuhmu masih tetap mengadu pada guru BK sang pencabut nyawa SMA setia bangsa.

Winie mengeplak kepala Giselle"begok,mana mau gue!dah ah! Mau facaran dulu,bye jomblo!!"ledek Winie lalu melenggos pergi.

"Syalan gue belum nemu yang tipe gue aja biji ketumbar!Gue tu oke!"ucap Giselle pada Winie,padahal orangnya sudah menghilang.

Karna diliatin banyak orang Giselle jadi malu sendiri.Sahabatnya emang minta disumpah serapahin.

Giselle pun langsung ngacir ke kelasnya karena terlalu malu.Kalau terlalu cantik mah yang nulis cerita ini,.ggg

.
.
.

"Kantin bosqu"tawar Winie,saat melihat Giselle masuk kelas.

Saat jam pertama dimulai,Giselle dipanggil ketua Osis untuk rapat.Jadilah dia baru bisa balik setelah bel istirahat berkumandang.

"Kuy lah!"seru Giselle,lalu kedua curut itu pergi ke kantin,kalau ke tempat parkir sudah dipastikan merekan oon.Walau memang fakta.

setelah menempuh perjalanan yang gak jauh-jauh benget itu,mereka sampai.Dan langsung diseguhkan suasana bak pembagian minyak sembako khas kantin.

"Jir rame bener,kita pesen ke mpok Saedah aja lah"ucap Winie langsung ke tempat mpok Saedah.

Sebenarnya jualan mpok Saedah sama aja sama sebelah.Tapi mereka dengan pintarnya memilih sebelah karna kalau rame kan lebih menantang.Jadi kek penuh perjuangan gitu deh.Padahal mpok Saedah tentram no desek-desek.

"Sayang banget lo gak liat murid baru tadi"celetuk Winie saat mereka duduk.

"Sapa?Cowok?"tanya Giselle sambil meraih sambal didepannya.

"Yoi,ganteng banget  sumpah gak nipu!"Winie mempeace tangannya pengen banget dipercaya padahal musrik.

"Halah!Semua cowok mah lo bilang ganteng.Gue gak akan percaya kalau belom liat dengan mata sendiri"remeh Giselle.

Winie cemberut,tapi matanya teralih oleh sosok yang sedang dikerubuti cewek-cewek.

"Nah-nah itu!itu woi orangnya!"Winie menarik pundak Giselle yang ada di depannya,menunjuk arah belakang Giselle.

Giselle pun menoleh,matanya menyerengit saat mencari sosok tersebut.

Mata mereka akhirnya bertemu,dan berapa kagetnya Giselle melihat lelaki itu.Disembunyikannya wajahnya dikolong meja.

"LAH NAPA LO SHEL!?"teriak Winie yang diperhatikan banyak orang karna suaranya itu.

Cowok itu pun jadi memperhatikan.

"WINIE BEGOK!Dia mantan crush gue gila!!!"histeris Giselle.

FORMER CRUSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang