limapuluhdua

18 1 0
                                    

"Cakeup euy"puji Wony yang sibuk memotret pemandangan perkampungan Jogja.

"Kampungan lo,jalanan aja lo poto.Gak sekalian sama sapinya lo poto"ucap Asahi melempar pandangannya pada sawah yang terdapat sapi.

Wony ikut melempar pandangannya"oh iya,ini juga cakeup"lanjutlah Wony memenuhi memori galerinya.

"Njir,niat gue kan mau ngeledekin dia.Kok malah gini"gumam Asahi.

.
.
.

"Beb sini aku poto"tawar Jisung pada Soojin.

"Eh pasti kamu capek habis perjalanan jauh, istirahat aja dulu beb"ucap Soojin.

Jisung tersenyum"gak papa, sehabis melihat kecantikan Kak Soojin jadi kembali bertenaga "ucap Jisung.

Soojin mencubit pipi Jisung gemas"adeuh bebeb aku ini lucu amat sih"ucapnya.

Yang melihat keuwuan pasangan itu langsung otw muntah.

"Dari pada liat itu mending kita kesana yuk beb"ucap Haecan menarik Somi ke dekat sungai.

"Kita kesana yuk Shel"tawar Jaemin dan dibalas deheman oleh Giselle.

Setelah lama diam, akhirnya Winie angkat bicara"lo gak mau ajak gue kemana gitu?"tawar Winie.

Jeno yang sedang mengamati Jisung dan Soojin teralihkan"lah lo mau gue ajak kemana?"tanya Jeno.

"Kagak tau gue,lo kan cowok harus peka dong"ucap Winie.

"Dihh,gak harus cowok kali yang peka.Cewek juga.."ucap Jeno.

Winie menatap tajam Jeno"seterah lo deh,gue pergi sendiri aja"ucap Winie pergi kesembarang arah.

Jeno yang khawatir terjadi apa-apa pada Winie mengikutinya"eh lo bisa kesesat!"teriaknya mengejar Winie.

.
.
.

"Hati-hati beb, nanti hanyut lagih"ucap Somi memperingati Haecan yang ke tengah sungai.

"Aku mana bisa hanyut beb,bulat begini"ucap Haecan sadar diri.

"Iya juga,kasihan tanahnya kesakitan kamu injek"ucap Somi menatap iba tanah yang Haecan pijak.

"Gak gitu juga kali"ujar Haecan menatap malas pacarnya itu.Oh iya kalo lagi hiling gini mereka emang jadi halus gitu ngomongnya.

"Beb itu apa dah?"tanya Somi menunjuk satu titik yang bersinar.

Haecan pun menghampiri ke arah yang Somi tunjuk"batu ini mah!Mana bisa dijual"ucap Haecan.

Somi berdecak"itu lucu tau warnanya merah begitu,kesiniin beb"ucap Somi,Haecan pun menurut.

.
.
.

"Jaem,lo ngapain gila?"tanya Giselle heran sama tingkah mahkluk hidup yang satu ini.

"Gue lagi fotosintesis ini,lu juga ngapain jir?Pake segala tengkurep gituh"heran Jaemin yang lagi kayang.

"Gue lagi ngobrol sama Brayen"ucap Giselle.

Jaemin menaikan sebelah alisnya, bingung"Brayen siapa njing?Dari tadi kitakan berdua aja"ucap Jaemin, mendudukkan dirinya.

"Ini ha"Giselle duduk dan memperlihatkan tangannya yang terdapat bintik kecil.

Jaemin yang matanya minus plus otaknya, menyipitkan matanya, sedikit-sedikit memajukan kepalanya"anjing,ini mah semut"umpatnya menatap Giselle.

"Semut ya semut,gak ada hubungannya nyet sama Anjing"ucap Giselle.

"Monyet lebih gak ada hubungannya"balas Jaemin.

"Bodoamat"sebenernya kanapa mereka?

.
.
.

"Kurang bagus deh Sung"protes  Soojin setelah melihat hasil potret Jisung.

Jisung menghela nafas lelah"kita udah poto sembilan puluh enam kali loh kak,masa gak ada yang cocok"ucap Jisung melihat lagi hasil potretnya dan menurutnya itu sudah bagus.

Soojin geleng-geleng kepala "enggak,ini akunya kelihatan gendut"ucapnya menunjuk satu potret,lalu menggesernya"yang ini akunya kelihatan kek Jerapah.Gak bagus Sung"ucap Soojin menatap Jisung.

Jisung menghela nafas singkat"yaudah aku poto lagi"Soojin tersenyum gembira dan buru-buru mengambil posisi.

FORMER CRUSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang