Beomgyu dan Yeonjun memasuki ruang UGD terlebih dahulu tanpa Soobin.Saat melewati tempat Kai berada, kedua Hyung itu berhenti sebentar mendekati ranjangnya. Kai masih betah memejamkan mata dengan alat bantu pernapasan yang bentuknya seperti tempurung itu menempel pada mulutnya, juga infus yang menempel pada tangan kanannya.
"Kai-ah, Hyung jenguk Taehyun dulu ya. Kau istirahat dulu saja..." Yeonjun mengelus kepala Kai pelan. Tak ada respon dari Kai. Kai benar benar masih betah di alam bawah sadarnya.
"Ayok Hyung.. Kasian Tae udah nunggu.. Kai, Beomgyu Hyung juga jenguk Taehyun dulu ya.. Nanti Hyung kesini lagi kok." Beomgyu menarik tangan Yeonjun.
Ternyata tempat mereka bersebelahan, hanya dipisahkan dengan tirai saja. Itu karena mereka masih di UGD.
"Taehyun-aaaahh..." Beomgyu memeluk Taehyun yang sedang melamun dengan infus di tangan kanannya.
"Hyung... Hiks hikssss..." Tangisan Tae pecah dalam pelukan Beomgyu.
"Sudahlah Tae.. Jangan menangis... Terimakasih sudah berjuang menyelamatkan Kai.." Beomgyu menepuk nepuk punggung Tae. Menenangkan.
Itu adalah pelukan terlama seorang Taehyun dengan seorang Beomgyu. Bahkan mereka di keseharian tidak pernah akur. Selalu saja ada yang diperdebatkan.
Setelah Taehyun sudah tenang..
"Kai mana Hyung? Dia masih belum sadar ya? Aku terlalu terlambat menyelamatkan Kai.. Maafkan Aku Hyung..." Tae menunduk.
"Bukan salahmu Tae... Kai baik baik saja kok. Memang dia belum siuman. Tapi, percayalah dia baik baik saja... Kau mau minum?" Yeonjun tersenyum sambil menawarkan Taehyun minum. Taehyun mengangguk, kemudian meminum air dari gelas yang diberikan Yeonjun.
"Hyung, boleh pinjam handphone ga? Aku harus memberi kabar orangtua ku. Handphone tertinggal di kelas. Pasti sekarang sudah terbakar." Yeonjun mengangguk kemudian memberikan handphone nya.
📞 4 panggilan tak terjawab dari Eomma Taehyun
Rupanya ada riwayat panggilan tak terjawab dari Eomma nya di handphone Yeonjun
"Maafkan aku Tae.. Aku tidak tahu harus ngomong apa kalau aku mengangkat nya."
"Tak apa Hyung... Itu lebih baik daripada kau harus mengatakan aku sedang di Rumah Sakit."
Taehyun mulai menelpon Eomma nya dengan handphone Yeonjun...
"Eommaa..."
"Taehyun-ah, kau baik baik saja. Eomma lihat berita. Gedung sekolah mu kebakaran. Kau baik baik saja kan? Kenapa telepon Eomma tidak diangkat?"
"Eomma... Aku baik baik saja. Tidak ada korban jiwa kok ... Eomma, jangan khawatir... Handphone ku tertinggal di kelas. Sekarang mungkin handphone nya sudah hangus terbakar. Nanti aku akan beli HP baru.. Eomma jangan khawatir ya.."
"Syukurlah kalau begitu. Eomma dan Appa sangat mengkhawatirkan mu. Nuna juga tuh. Daritadi udah nangis nangis.."
"Haha.. Yasudah Eomma.. Aku harus menutup telpon nya.. Baterai hp Yeonjun Hyung udah mau habis nih.. Saranghae Eomma.. Kalau aku sudah beli hape baru, aku pasti langsung kabari Eomma kok.."
"Baiklah Taehyun-ah.. Saranghae..."
Setelah Taehyun menutup telpon nya...
"Tae, baterai hp ku masih banyak tau! Aku aja baru saja mengisi dayanya."
"Sudahlah Hyung... Aku sedang tidak mau berlama lama menelpon mereka sekarang.. hehe.."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay to be Not Okay | Hueningkai
FanfictionMenceritakan kehidupan seorang Hueningkai. "Aku akan menjadi matahari bagi semua orang." 🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧 WARNING!! Tokoh dalam cerita tidak ada sama sekali sangkut pautnya dengan TOKOH DI DUNIA NYATA.. Terimakasih ^^ Betewe, Sorry for typ...