58 - Rasa Janggal

137 19 0
                                    





"Hyung, kapan aku boleh pulang?" Tanya Kai.

"Aduh. Kamu itu baru bangun tadi pagi udah bawel aja ya.. Nanti, aku masih harus memantau beberapa kondisi organ dalam mu.." Jawab Sehun.

"Organ dalam? Memang ada apa dengan organ dalam ku?" Jawaban Sehun membuat Kai heran. Separah itu kah dirinya? Reflek Kai meraba jahitan di bagian dadanya yang terlihat sudah kering. Jahitannya lumayan besar, itu berarti memang dia menjalani operasi kan. Kai menyadari jahitannya tadi pagi, tapi benar juga. Ia belum bertanya apapun tentang kondisinya sejak Ia bangun.

"Uh.. Ummm.. Iya.. Kemarin kamu ada operasi kecil." Jawab Sehun singkat. Ah.. Sial.. Aku jangan sampai salah ngomong.. Dasar Sehun..

"Oh.. Gitu ya.." Sebenarnya masih ada yang mengganjal di hati Kai. Namun, Yasudahlah.

Sehun mengangguk pelan.

"Lea Nuna kemana sih?"

"Keluar. Katanya mau beli makan. Eomma dan Hiyyih nanti malam sampai di Seoul. Sedangkan Appa mu, baru terbang dari Hawaii. Hyungdeul sedang dalam perjalanan kesini."

"Lengkap banget jawabnya. Aku kan cuman tanya Lea Nuna? Oh Iya.. Hyung udah jadian ya sama Nuna Ku?" Kai berusaha meledek. Sehun tersenyum salah tingkah.

"No. Aku bahkan sudah melamar nya." Jawab Sehun santai.

"What?! Secepat itu?!" Mata Kai terbelalak kaget.

"Hadeh.. Kamu aja yang tidur kelamaan.." Sehun menepuk dahinya. Kai terkekeh.

Tiba tiba dada nya terasa sedikit nyeri. Dan tiba tiba dia mual.

"Hyung, kayaknya aku tadi makan ga terlalu banyak. Kok aku mual ya.." Kata Kai yang memegangi dada juga perut nya sambil menahan rasa mualnya.

Pasti ini reaksi penolakan organ donor. Huft.. semoga saja tidak berlangsung lama.

"Kau mau muntah?" Sehun mengambil kantung plastik dan memberikan nya kepada Kai. Kai langsung mengambil nya tanpa basa basi.

Hoeeeekkk!!! Hoeeeekkkk!!!

Kai memuntahkan isi perutnya. Hingga Kai sudah lelah dan lemas, Kai mengatur nafas. Kemudian memegangi dada yang terdapat bekas jahitan nya. Rasanya nyeri.

Sehun mengambil kantung plastik yang sudah terisi dari tangan Kai.

"Bagaimana? Sudah lega?" Tanya Sehun. Kai mengangguk pelan. Kemudian membaringkan dirinya sambil terus memegangi dadanya.

"Hyung, kenapa bekas jahitannya terasa nyeri?"

"Itu wajar Kai. Mungkin kamu masih harus adaptasi dengan jahitan nya." Jawab Sehun agak tidak masuk akal.

"Bukan Hyung. Yang nyeri bukan jahitan nya, yang nyeri itu di dalamnya."

"Baiklah. Kau minum obat penghilang nyeri ini ya.."

Sehun mengambil satu butir obat penghilang nyeri juga sebotol air dengan sedotan. Kai mengangguk. Kemudian memasukkan obat ke dalam mulutnya dan minum air lewat sedotan.

Kai menghela nafas. Kenapa rasanya ada yang janggal. Seperti ada yang Sehun sembunyikan darinya. Tapi, apa?!

Perlahan rasa kantuk datang menghampiri nya. Tapi, Kai belum mau tidur. Ia masih mau menunggu Hyungdeul nya datang.

"Terimakasih Hyung.." Kai tersenyum lemas. Entah kenapa setelah muntah, badannya terasa lemas. Sehun tersenyum mengangguk.

"Kau mengantuk? Tidurlah..." Kai mengangguk.

It's Okay to be Not Okay | Hueningkai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang