60 - Berusaha Menerima

135 18 2
                                    

Kai mengerjapkan mata. Memegangi kepalanya yang terasa pening. Kemudian Ia menyadari plester demam menempel di dahinya, dengan segera Ia melepasnya. Ia berusaha duduk. Mencari ponsel untuk melihat jam berapa. Pukul 11 siang. Itu berarti dia sudah tidur terlalu lama bukan.

Kai kembali mengingat kejadian sebelum Ia tak sadarkan diri semalam. Air matanya mulai mengalir. Ia mengambil boneka Molang yang berukuran besar dan memeluknya erat. Ia menumpahkan kesedihan nya.

Rasanya sakit mengetahui kebenaran yang ada. Ditambah ternyata semua orang sudah tau terkecuali dirinya sendiri. Ini tidak adil.

Sunoo.. Maafkan aku...

Kai kembali memegangi dadanya. Kembali memukul mukulnya perlahan. Entah kenapa dia masih susah menerima kenyataan.

Krieeeet...

Pintu terbuka. Seorang pria masuk ke kamar nya dengan membawa segelas air.

"Hei.. Apa yang kau lakukan? Berhenti menyakiti dirimu sendiri.." Sehun yang menyadari Kai tengah memukuli dada nya kembali segera duduk di samping nya. Menaruh gelas yang Ia bawa kemudian menahan tangan Kai.

Kai melepas paksa tangan nya.

"Kenapa Hyung tidak pernah bercerita? Kenapa Hyung selalu berbohong? Kenapa Hyung bilang aku hanya Operasi kecil?" Pertanyaan bertubi tubi mulai datang dari mulut Kai diiringi tangisan.

Greb!

Sehun menarik Kai ke dalam pelukannya. Kai tidak menolak. Ia malah semakin menumpahkan emosi nya dalam dekapan Sehun.

"Karena.. Karena ini sudah permintaan pihak pendonor Kai..."

"Hikss.. Hyung... Aku jahat ya.. Gara gara aku, Niki bunuh diri... hiks.. habis itu.. hiks.. sekarang... Gara gara aku, Sunoo yang pergi.. hiks.."

"Tidak, Kai.. Tidak. Itu sudah takdir mereka. Ini bukan salahmu. Biar kuceritakan. Apakah kau mau mendengarkan ku?" Sehun melepas pelukannya kemudian memegangi kedua pundak Kai sambil menatap nya dalam dalam. Kai mengangguk.

"Sunoo 5 bulan lalu mengalami kecelakaan tragis Kai. Ia ditabrak truk besar yang rem nya blong saat mengendarai motor pulang dari kuliahnya. Luka nya benar benar serius. Bahkan seharusnya dengan keadaan seperti itu, Ia sudah mati di tempat. Tapi, ajaibnya Sunoo bisa bertahan. Segala cara apapun, Namjoon dan istrinya sudah lakukan demi kesembuhan Sunoo. Sunoo koma. Selama itu pula tidak ada perkembangan yang Ia tunjukkan. Bahkan Ayahnya yang seorang dokter memindahkan nya ke Rumah Sakit Seoul agar mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Tapi, sama saja. Tetap tak ada perkembangan. Malah semakin buruk. Suatu hari kamu juga kecelakaan. Ayah Sunoo yang sudah dipindah kerjakan di Seoul sembari menjaga anaknya yang menangani mu. Saat itu pula Ia sadar, bahwa kamu adalah korban bully dari anaknya dahulu. Itu sebabnya, tanpa pikir panjang Orang Tua Sunoo siap. Siap melepas dan merelakan anaknya agar tidak kesakitan lagi dan juga sebagai permintaan maaf atas perbuatan anaknya dulu terhadap dirimu. Setidaknya ada satu organ anaknya yang masih hidup di dunia ini. Dan itu ada padamu Hueningi-ah. Jadi.. Jaga baik baik pemberian yang berharga ini.." Sehun menunjuk dada Kai sambil tersenyum hangat.

Perlahan Kai mulai menyadari kesalahannya. Benar juga. Seharusnya Ia bisa menerima dan menghargai pemberian Sunoo yang paling berharga. Seharusnya Ia tidak melakukan hal hal yang tidak masuk akal. Itu juga pasti membuat Orang Tua Sunoo kecewa. Bahkan Sunoo sendiri pasti akan kecewa pada dirinya apabila Ia bunuh diri.

Yang pasti saat ini, Ia harus pergi ke makam Sunoo dan menemui Orang Tua nya untuk berterima kasih dan minta maaf.

Kai menyeka air mata nya. Berusaha tegar menerima kenyataan yang ada. Sehun Hyung benar. Ini sudah takdir masing masing. Tidak ada gunanya menyalahkan takdir atau menyalahkan diri sendiri.

It's Okay to be Not Okay | Hueningkai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang