29 - Mimpi Panjang

172 29 3
                                    

Sudah hampir 3 minggu, Kai masih betah memejamkan matanya.

Malam itu, giliran Yeonjun dan Taehyun yang menjaga Kai. Sementara, Beomgyu dan Soobin berada di dorm. Oiya Lea Nuna, Eomma Kai, dan Hiyyih juga masih berada di Seoul. Tentu saja menginap di dorm member. Lea Nuna membatalkan semua projek pemotretannya, Eomma Kai mengajukan cuti sampai anaknya benar benar sudah membaik, dan Hiyyih? Ya, tentu saja dia cuti sekolah. Akan tetapi, dia tetap mendapatkan tugas dan materi dari sekolah lewat e-mail. Agar nilainya tidak turun, materi yang tertinggal juga tidak banyak, dan tetap naik kelas.

Taehyun dan Yeonjun menunggu di dalam kamar Kai. Menggunakan pakaian khusus bagi orang yang menjenguk pasien yang tengah koma.

"Kai-ah, ini sudah 3 minggu. Kau masih betah sekali tertidur? Kau tahu Kai-ah, tidur lama lama itu tidak baik tau.." Yeonjun memandang hangat wajah adiknya yang masih betah di alam bawah sadarnya. Tak sadar dari ujung matanya, meneteslah buliran demi buliran air mata.

"Kai-ah, aku kesepian. Di kelas, aku duduk sendirian. Jake juga selalu menanyakan kabarmu. Katanya Nuna nya sangat stress mendengar kabarmu, bahkan waktu itu Nuna Jake sampe mengurung diri 3 hari berturut turut lho Kai-ah. Temen temen di kelas juga selalu menanyakan kapan kamu akan bangun?" Taehyun menggenggam erat tangan sahabatnya. Tak ada respon sama sekali dari orang yang diajaknya berbicara. dari belakang, Yeonjun mengelus lembut punggung Tae.

"Kai-ah, andai malam itu aku tidak ke supermarket. Andai saja kamu tidak memenuhi perrmintaan anak itu untuk menyelamatkanku. Aku yakin kamu sekarang masih baik baik saja. Kai, soal anak itu. Akan kupastikan dia tidak mendekatimu walau satu senti pun. Kai, jeballl... aku sangat merindukanmu.. hiks... hiks.. hikss..." Tangisan Taehyun akhirnya pecah juga malam itu. Mau sekuat apapun dia menahan nya, dadanya terasa sesak. Bukan sesak dalam artian sakit secara fisik, namun rasa sakitnya ada jauh di dalam lubuk hatinya yang paling dalam.

"Kai-ah, Hyung juga merindukanmu. Nanti kalau kamu sudah sehat, kita beli molang yang banyak ya, terus kita mukbang es krim mint choco di dorm sama yang lain, Oiya.. Kita juga belum mengisi anggur anggur kita lho.." Yeonjun berusaha tersenyum sambil sesekali mengusap pipi temannya yang kini mulai lembut kembali, yang sebelumnya penuh luka lebam berkat kejadian malam itu.

"Tae, kita keluar yuk. Jangan sampe ketiduran disini. Nanti dimarahin suster lagi lho.. Kamu ngantuk kan?"

"Tapi, Hyung.. Aku kangen tidur sama Kai.." Taehyun masih betah menggenggam erat tangan sahabatnya.

"Hyung juga kangen kok Tae... Kau mau tidur disini? Kalau begitu Hyung berjaga di luar. Kalau ada perawat yang mau cek, Hyung bangunkan kamu."

"Ah.. Aniya Hyung.. Kalau begitu, kau malah tidak tidur nanti. Baiklah Ayo keluar." Taehyun menatap lamat lamat wajah sahabatnya yang sangat tenang itu.

"Kai, aku mau keluar dulu ya.."

Yeonjun dan Taehyun pun keluar. Di luar ruang ICU, Taehyun mendudukan dirinya di salah satu kursi, begitu pula Yeonjun.

"Hyung, siapa yang akan berjaga duluan?"

"Kamu udah ngantuk belum?"

"Belum. Aku duluan saja ya, Hyung tidur aja dulu."

"Arasso.. Tapi kau tetap membangunkan ku kan? Jangan biarkan aku kebablasan lagi seperti waktu itu." Taehyun mengangguk. Kemudian lekas memasang pandangannya ke arah orang yang tengah tertidur tenang di dalam ruangannya, dengan hanya berbatas kaca. Berharap dari dalam lubuk hatinya yang paling dalam bahwa semoga sahabat nya lekas bangun dari tidur panjangnya.

2 jam sudah Tahyun terjaga. Sekarang sudah jam 2 dini hari, satu jam lagi ia harus membangunkan Hyung nya yang tertidur di salah satu kursi panjang di koridor depan ICU itu.

It's Okay to be Not Okay | Hueningkai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang