*Pov KaiMalam ini, aku selesai latihan untuk persiapan konser Korean tour nanti. Sebentar lagi ujian kenaikan juga akan dimulai.
Aku merebahkan tubuh ku di kasur setelah bebersih.
Ting! Ada notifikasi pesan masuk. Aku membukanya. Oh... Lagi lagi pesan dari orang yang sama. Sebenarnya sudah terlalu lama, orang itu terus mengirimkan aku pesan. Menanyakan kabar. Hingga memberi sedikit pesan penyemangat. Memang ini bukan pesan teror seperti yang Niki lakukan waktu itu. Tapi, jujur. Aku belum siap membalasnya
Tapi, entah kenapa malam ini hatiku sedikit termenung dengan ketetapan takdir hidup ku. Mengingat penyakit yang seperti nya makin lama makin menggerogoti tubuh ku. Aku tidak ingin ketika aku pergi nanti, aku punya hubungan yang rusak dengan Appa ku sendiri. Iya. Puluhan pesan yang belum aku baca bahkan belum aku buka sama sekali itu dari Appa ku. Hanya 1 pesan yang baru kubaca. Waktu itu pun langsung kututup dan sama sekali belum aku balas sampai sekarang. Aku hanya menyimpan nomer nya di kontak ku.
Kurasa ini sudah waktunya aku memaafkan Perbuatan Appa ku sendiri. Setidaknya Appa benar benar sudah berubah. Tidak seperti dulu lagi. Aku tidak boleh kalah dengan traumaku sendiri. Aku menghela nafas. Kembali melihat layar ponsel ku.
48 pesan masuk dari Appa
Appa
Kai, sedang apa? Kamu masih marah dengan Appa ya?
Kai, maafkan Appa ya sayang.
Appa janji tidak akan melakukan hal seperti dulu lagi.
Kai, Appa masih di Seoul. Dan Appa akan menetap di Seoul sampai Kau memaafkan Appa. Appa tidak akan pulang ke Hawai sampai Appa bertemu denganmu sayang.
Kai, Appa tau kamu lelah. Jangan lupa minum vitamin ya..
Kai, Maafkan Appa.. Appa kehabisan tiket konser kamu untuk Korean Tour... Seperti nya Appa kalah cepat dengan penggemar mu yang lain.Begitu lah sekiranya beberapa pesan terakhir yang aku dapat dan belum aku balas. Aku menghela nafas.
Me ❤️
Appa, bisakah kita bertemu saat aku selesai ujian nanti?
Ada yang ingin aku bicarakan.
Tapi, tanpa Tante Irene ya.Walaupun ini sudah malam. Mungkin Appa sudah tidur disana. Tapi, semoga keputusan ku ini jadi yang terbaik. Sejujurnya, aku juga rindu pada Appa. Dan aku juga ingin merasakan hangatnya perhatian seorang Appa.
"Kai, kamu belum tidur?" Taehyun masuk kamar setelah selesai bebersih.
"Hehe... Belum Tae... Kenapa?"
"Kamu emangnya ga capek ya.. Minggu depan kita udah ujian kenaikan lho.."
"Sedikit capek sih.. Hehe.. Iya, semoga ujiannya lancar deh."
"Aku tidur duluan ya.. Kepalaku agak pusing nih. Kayaknya kurang tidur deh..." Taehyun sudah berbaring di atas ranjang nya dengan selimut membentang hingga dadanya.
"Kau pusing? Mau kuambilkan obat?"
"Aniya.. barusan aku udah minum obat migrain kok. Dan sekarang aku mengantuk."
"Baiklah... Nice dream bestie..."
"You too.." Tak lama kemudian Taehyun terlelap di alam mimpinya.
Ting!
Appa
Jinjayo? Kai-ah..
Apakah Appa sedang bermimpi
Akhirnya kamu membalas pesan Appa
Appa bisa Kai, sangat bisa kapanpun kamu mau sayang..
Kabari Appa waktu dan tempat yang kamu inginkan..
Selamat istirahat anak Appa..
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay to be Not Okay | Hueningkai
FanfictionMenceritakan kehidupan seorang Hueningkai. "Aku akan menjadi matahari bagi semua orang." 🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧 WARNING!! Tokoh dalam cerita tidak ada sama sekali sangkut pautnya dengan TOKOH DI DUNIA NYATA.. Terimakasih ^^ Betewe, Sorry for typ...