Di dorm...
Setelah makan malam..."Hyung, aku tidur duluan ya. Aku mengantuk." Kai yang malam ini sedikit pendiam, entahlah mungkin memang masih lemas atau ada alasan yang lain berdiri dan pergi meninggalkan meja makan.
"Ada yang berbeda dengan anak itu. Biasanya dia yang paling banyak bicara. Paling semangat membersihkan meja setelah makan. Kenapa dia jadi pendiam sekali?" Soobin bergumam.
"Heh! Maksudmu kau menyuruh anak yang habis sakit membersihkan meja makan ini hah! Itu sangat kurang ajar Hyung!" Beomgyu menatap nya tajam
"Maksudku bukan begitu Beruang Madu! Kau jangan asal bicara, aku tidak sekejam itu. Masa kalian tidak merasakan hal yang berbeda dari anak itu?"
"Iya Hyung. Mungkin masih lemas. Kau ingat tidak betapa lemas nya dia kemarin. Masa baru semalam dirawat, dia harus disuruh langsung ceria... Kau jangan berpikir yang aneh aneh Hyung.." Taehyun menenangkan.
"Sudahlah... Lagian ini sudah malam. Sana balik ke kamar kalian. Beomgyu, Taehyun, besok kalian kan sekolah. Jangan sampai kesiangan! Ingat! Besok aku dan Soobin harus bertemu PD Nim untuk tahu tentang jadwal kita selanjutnya... Biarkan aku saja yang membersihkan meja malam ini.." Yeonjun berdiri dan mulai mengumpulkan piring kotor di atas meja.
"Hyung kesambet apaan nih? Tumben banget... Wkwk... Fighting Hyung... Yang bersih yaa..." Beomgyu langsung berlari masuk ke kamar.
"Dasar anak itu!"
Kemudian yang lain mulai masuk ke kamar.
*****
*pov hueningkai
Suasana hati ku sangat buruk sejak mimpi buruk itu datang. Itu sering terjadi kalau asam lambung ku sedang kambuh. Tapi, kenapa yang kali ini berbeda.
Sebenarnya aku tahu, aku punya trauma. Dan itu benar benar mengganggu. Sangat susah untuk menahan rasa sakit yang datang. Bukan sakit fisik. Tapi, mental yang menjalar ke fisik. Entah kenapa, masa lalu ku sangat tidak adil. Sangat menyiksa. Apalagi kalau diingat ingat lagi, dadaku terasa sesak.
Aku memutuskan untuk kembali lebih awal setelah makan malam. Aku ingin bersekolah besok. Aku tidak mau terlihat lemah oleh Hyungdeul. Itu memalukan.
Tapi, entah kenapa setelah aku membaringkan tubuhku di atas kasur. Kenangan buruk itu benar benar menghantuiku lagi. Aku menutupi tubuhku dengan selimut. Supaya jika Teman sekamar ku masuk, dia tidak segera melihatku... menangis...
Aku benci Appa... Dia menampar Eomma, memarahi Eomma setiap hari. Padahal setiap hari Eomma pasti sangat capek dengan ku. Appa malah enak enakan pergi sama wanita lain. Appa malah seneng seneng sama cewek lain. Itu tidak adil.
Kenangan buruk itu sangat menyiksaku. Aku hanya bisa menangis. Rasanya ingin berteriak. Dada ini terasa sesak jika kenangan itu datang. Tapi, bukankah ini memalukan? Aku harus melawan rasa sakit yang datang ini.
Sambil menangis, aku berusaha memejamkan mata ini.
Kriet.. seseorang membuka pintu kamar, pasti itu Taehyun.
Taehyun menatap aneh temannya yang meringkuk dalam selimut. Sebenarnya dia khawatir kalau temannya itu kenapa napa.
"Kai-ah.." Taehyun mencoba memastikan. Tidak ada jawaban.
"Kai-ah.. Kau sudah tidur?" Lagi lagi tidak ada jawaban. Dia benar benar khawatir.
Taehyun memberanikan diri membuka selimut temannya itu. Dia terkejut. Matanya sembab seperti habis menangis, wajahnya sedikit memerah, dan... badannya panas. Tapi, Kai sudah berada di alam mimpi nya setelah berjuang melawan rasa sakit yang datang lewat mimpi tadi pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay to be Not Okay | Hueningkai
FanfictionMenceritakan kehidupan seorang Hueningkai. "Aku akan menjadi matahari bagi semua orang." 🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧 WARNING!! Tokoh dalam cerita tidak ada sama sekali sangkut pautnya dengan TOKOH DI DUNIA NYATA.. Terimakasih ^^ Betewe, Sorry for typ...