24 - Pasrah Lagi

164 28 0
                                    


"Kai, kau bisa turun? Mau Hyung bantu?" Yeonjun menawarkan bantuan.

"Aniya.. Aku bisa sendiri kok Hyung.." Kai turun dari mobil terlebih dahulu. Dan masuk ke dorm lebih dahulu, disusul kemudian oleh Hyungdeul memasuki Dorm.

Kai memasuki kamar mandi terlebih dahulu untuk bebersih.

"Tae, kau yakin akan membahas ini sekarang?" Beomgyu bertanya.

"Aku tidak tahu Hyung... Sebenarnya aku juga tidak mau membahas ini.. Khawatir Kai... Ummm... Ya kau tau sendiri lah ya.." Taehyun menjawab dengan berbisik.

Taehyun dan Beomgyu duduk di sofa ruang tengah, sedangkan Yeonjun dan Soobin duduk di meja makan sambil memakan beberapa cemilan. Mereka semua masih harus bergiliran memakai Kamar Mandi. Karena kamar mandi nya hanya ada satu di dorm.

Tak lama Kai keluar dari Kamar Mandi.

"Hyung, aku sedang tidak mood membahas yang barusan itu... Aku mau tidur duluan saja ya.." Kai segera memasuki kamar tanpa basa basi kemudian menutup pintu kamarnya.

Hyungdeul hanya bisa meng-iyakan dalam hati. Ya, mau bagaimana lagi. Mereka semua juga masih dalam keadaan lelah dengan padatnya jadwal promosi hari itu.

"Hyung, kalian duluan lah bebersih. Aku yang terakhir saja. Aku mau telpon Eomma dulu. Ternyata Eomma daritadi telpon aku." Taehyun mempersilakan Hyungdeul memakai kamar mandi terlebih dahulu. Sambil memulai panggilan dengan Eomma nya.

"Beomgyu Hyung, kau duluan sana. Aku mau di sofa sendiri... Aku mau telpon Eomma disini."

"Yee... Jadi, kau berani mengusir Hyung mu yang satu ini heh?"

"Ayolah Hyung.. jangan baper... Aku mau telpon Eomma, kalau aku telpon di kamar nanti aku menganggu Kai.."

"Arassoo.. Baby Tae cayaank..." Beomgyu meledek sambil mencubit pipi Tae.

"Ih.. Apaan sih Hyung.." Tae menyingkirkan tangan Beomgyu yang mencubit pipinya. Karena Beomgyu sangat tau, kalau maknae yang satu ini tidak suka diperlakukan seperti bayi. Maka itu salah satu cara untuk meledeknya.

"Hahaha.. Baiklah.. jangan ngambek Taee..." Beomgyu bangkit dari sofa meninggalkan Tae seorang diri di atas sofa setelah puas menggoda Maknae yang sebenarnya 'menggemaskan' tapi tidak mau disebut 'menggemaskan' itu.

"Hyung, sebaiknya memang kita malam ini istirahat saja. Aku juga sangat lelah." Yeonjun mengangguk sebagai balasan.

*****

*pov Hueningkai

Tubuhku benar benar lelah saat ini. Ditambah dengan masalah amplop itu. Sungguh menyebalkan. Apa masih belum cukup dengan pembullyan yang Niki lakukan padaku? Bukankah itu lama sekali. Sejak aku kelas 3 SD bahkan sampai aku 1 SMP....

Kenapa hidup ku rasanya berat sekali ya... Atau memang aku saja yang terlalu lemah...

Waktu kecil Appa yang merusak masa bahagia ku.
Entahlah. Aku rasa dulu aku bukan anak nakal. Aku selalu nurut dan patuh dengan apa yang Appa katakan. Tapi, kenapa dia membenciku? Kenapa juga dia tega meninggalkan Eomma saat sedang mengandung?

Appa selalu pulang malam dalam keadaan mabuk. Selalu memukuli ku. Dan memukuli Eomma. Lea Nuna selalu berhasil selamat dari amarah Appa. Bahkan pernah saat Appa mabuk dalam keadaan merokok. Appa menusuk nusukan Putung rokok yang masih menyala itu ke kulitku. Aaahhh... Rasanya sakit sekali...

Bahkan saat pertama kali Appa ketahuan bermesraan dengan wanita lain, Eomma marah. Tapi, kenapa Appa balik marah? Bukankah itu memang salah Appa? Saat itu, Appa menjambak rambut Eomma keras keras... Aaah.. aku tidak tega melihat nya... Saat aku menyuruh Appa untuk berhenti, malah aku yang digeret ke Kamar Mandi. Kepalaku dicelupkan ke bak mandi berkali kali. Sampai rasanya pusing dan susah bernafas. Untunglah Eomma berhasil menghentikan Appa.

Dan pada malam terakhir dimana akhirnya Appa benar benar meninggalkan keluarga kami dan tak pernah kembali. Umurku saat itu masih 8 tahun menuju 9. Sejak saat itu di sekolah Niki mulai sering membully ku di sekolah.

Walaupun masih duduk di Sekolah Dasar. Niki sudah berani bermain kasar pada ku. Mulai dari menyembunyikan buku, mengunciku di toilet, melemparku dengan bola basket, menyuruhku mengerjakan PR miliknya, menyuruhku menggantikan piket.... Bukan kah itu sudah termasuk pembullyan untuk tingkat anak SD?! Dan yang paling parah ya.. kalau sudah dengan fisik... dan semakin lama maka semakin keras juga permainan nya.. Seperti yang kalian tahu, Niki adalah pemegang sabuk hitam karate. Dan itu ia dapatkan ketika ia masih kelas 2 SD.
Aku tidak ingin menceritakan tentang kekerasan siswa SD itu kepadaku. Yang jelas itu benar benar menghancurkan mental ku.

Di saat aku sudah bertemu zona nyamanku. Sudah melupakan semua rasa sakit dan masa laluku.
Di saat aku juga sudah meraih mimpi. Dan bertemu orang orang yang menghargai keberadaan ku. Kenapa orang itu datang lagi. Katanya ingin balas dendam. Sesungguhnya aku juga tidak tahu mengapa ia menyebut ini sebagai balas dendam. Bahkan aku tidak yakin aku punya kesalahan pada nya. Bukankah itu tidak adil? Menyalahkan hidupnya orang lain karena hidupnya sendiri hancur. Padahal dia sendiri sudah menghancurkan hidup ku yang sebelumnya memang sudah hancur.

Tapi, mentalku sudah terlanjur hancur. Kadang aku juga merasa aku lelah dengan kehidupan. Kadang kala aku juga berpikir kenapa aku dilahirkan hanya untuk merasakan penderitaan yang tidak jelas tapi menyakitkan ini. Hidup memang mungkin tidak adil.

Tapi, aku bersyukur. Setelah bertemu 4 Hyung yang menyayangiku, yang selalu berusaha melindungi. Melihat kebahagiaan mereka saja rasanya sudah cukup. Aku juga bahagia. Aku benar benar tidak ingin mereka terluka. Seperti kasus Taehyun yang menyelamatkan ku dari kebakaran. Maka, aku berjanji dalam lubuk hatiku yang paling dalam. Aku tidak akan membiarkan siapapun melukai mereka semua yang kusayang.

Seperti yang telah kubicarakan dengan Taehyun di pesawat waktu itu. Aku akan menjadi matahari untuk semua orang, bahkan bagi orang yang membeciku sekalipun.

Baiklah. Tentang amplop putih itu. Anggap saja seperti angin yang berhembus. Aku ingin menikmati masa masa ini selama aku bisa. Mari kita istirahat sejenak.

*****

Taehyun masuk ke kamar setelah semua orang sudah benar benar tidur, termasuk Hyungdeul yang ada di kamar mereka. Melihat Kai yang sudah tertidur pulas dengan selimut di badan nya membuat hatinya tenang. Taehyun mendekati ranjang Kai, duduk di samping nya, kemudian memegang dahi Kai untuk memastikan suhu tubuh temannya.

Syukurlah, suhu tubuh mu sudah normal kembali. Kai, aku benar benar sudah menganggapmu seperti adik kandung ku sendiri. Aku menyayangimu Kai. Aku tetap akan selalu ada untukmu. Jadi, jangan takut ya...

Taehyun tersenyum hangat melihat Kai yang tengah tertidur. Entah apa lagi yang merasukinya saat itu, Ia segera membaringkan tubuhnya di samping Kai. Ya, benar. Lagi lagi, malam itu Taehyun memutuskan untuk tidur bersama sahabat yang sudah ia anggap seperti adik kandung nya sendiri.

*****

Sebulan masa promosi comeback berjalan dengan lancar. Mereka juga mendapatkan beberapa penghargaan di beberapa music awards.

Kelima member sangat menikmati masa promosi kali ini, termasuk Kai. Kali ini dia benar benar melupakan semua hal yang membuatnya khawatir selama ini. Ia benar benar ingin menikmati masa masa bahagia selagi ia bisa. Mengukir kenangan demi kenangan bersama keempat member, bersama staff, juga bersama MOA.

Soal Niki. Sejak Inkigayo, dia tidak memunculkan dirinya lagi. Entah kapan dia akan muncul kembali. Itu tidak penting.

Bersambung

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
It's Okay to be Not Okay | Hueningkai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang