51 - Masih Sanggup Bertahan

141 22 0
                                    



"Kai-ah... Kita undur acaranya jadi besok saja ya..." Sehun memutuskan menyusul ke acara music show TXT sebelum acara nya di sore hari. Dan mendapati Kai yang tengah disusahkan menahan rasa sakit nya yang kembali kambuh sambil memegangi erat tabung obat nya.

"Tidak. Tetap hari ini." Kai menjawab datar sambil meringis dalam diam.

"Hyung, kami sudah terus terusan membujuknya akan tetapi dia tetap seperti itu Hyung..." Taehyung yang duduk di samping Kai menambahkan.

"Kai-ah, baiklah. Dengarkan Hyung..." Sehun menjongkokan dirinya di depan Kai. Mensejajarkan wajahnya agar tepat berada di depan Kai. Memegang kedua pundaknya agar ia sepenuhnya menatap wajah Kai.

"Hm.." Kai menyahut pendek.

"Kita jalankan acara nya sore ini. Tapi, setelah itu kita lakukan transplantasi sumsum tulang mu." Tak perlu basa basi Sehun langsung mengatakan to the point.

Mata Kai terbelalak kaget. Kemudian reflek berdiri sambil memegangi kepalanya yang sakit. Tak berapa lama Ia terhuyung dan kembali duduk. Rasanya kakinya tak lagi mampu menahan tubuhnya untuk berdiri. Lemah. Lagi lagi kondisi Kai saat itu sebenarnya sudah sangat lemah.

"Eitsss... Tuh kan.. Dasar nakal.." Sehun sempat menahan tubuh Kai yang terjatuh duduk kembali ke tempat duduknya.

Tes tes..

Lagi lagi Kai mimisan tepat di hadapan banyak orang. Kai sangat benci keadaan ini. Benar benar menyebalkan. Namun, apa boleh buat.

Dengan sigap Beomgyu meraih kotak tissue yang berada tepat di atas meja belakangnya. Kemudian memberikan nya kepada Sehun. Sehun memberikan 1 lembar tissue. Kai menerimanya. Menyeka hidungnya kemudian menatap darah nya sendiri. Tersenyum sendu.

"Ayolah.. Kai... Donor sum-sum tulang itu tidak akan membuat pendonor nya meninggal. Efek nya juga tidak jauh berbeda dengan donor darah biasa. Aku yakin kau pasti sembuh." Lagi lagi Sehun kembali membujuk pasien kesayangan nya. Eh. Lebih tepatnya adik. Adik kesayangannya.

Kai menggeleng sambil terus menyeka darah yang masih mengalir.

"Hyung, tidak Hyung.. Aku tidak mau. Meski begitu, pendonoran itu masih memungkinkan adanya komplikasi pada pendonor Hyung. Aku tidak mau." Kai masih bersikukuh.

Sedangkan Hyungdeul yang dari tadi menyaksikan perdebatan itu hanya mampu terdiam. Entah apa yang harus mereka katakan, mereka juga bingung. Terlebih kondisi Kai yang terlihat seperti mayat hidup bagi mereka.

"Tapi,..." Belum selesai Sehun menyelesaikan kalimatnya. Kai terlebih dahulu memotong nya.

"Hyung, lebih baik Hyung siapkan kata kata Hyung untuk melamar Nuna ku nanti." Kai berusaha mengalihkan topik sambil tersenyum hangat. Mimisannya sudah berhenti. Hanya saja wajahnya terlihat sangat pucat.

"Heh.. lagi bicara serius kamu malah ngelantur." Sehun tak habis pikir dengan apa yang di dengarnya barusan.

"Hyung, aku sudah baik baik saja. Lihat. Mimisan ku sudah berhenti."

"Tidak. Kamu lebih dari kata tidak baik baik saja Kai. Aku ini dokter. Aku tau obat itu tidak bisa menghilangkan rasa sakit yang kau rasakan sepenuhnya. Aku tau kau berusaha menahannya mati matian. Aku tau rasa sakit yang kau rasakan berkali-kali lipat lebih menyakitkan dibandingkan dulu saat kau pertama kali menemuiku." Lagi lagi Sehun tak tahan lagi dengan sifat Kai yang selalu berpura-pura baik baik saja.

Kai tertegun dalam hati. Perkataan Sehun barusan sepenuhnya benar dan tidak meleset. Kepalanya memang masih terasa sangat sakit meski ia sudah meneguk obatnya dalam dosis tinggi. Bahkan barusan Kai meneguknya 8 pil sekaligus. Namun, Kai tetaplah Kai. Berusaha memasang topeng terbaiknya. Tersenyum lebar.

It's Okay to be Not Okay | Hueningkai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang