"Hyung.. Kai menangis.." Taehyun yang melihat buliran air bening turun dari ujung mata sahabatnya yang masih tertutup rapat itu segera menyekanya. Mengelus pipinya.
Yeonjun hanya menghela nafas. Dia tak tahu harus ngomong apa. Sedangkan dia sendir saja tidak tahu sedang apa adiknya di alam sana?
Mereka berdua tak bisa tidur setelah kejadian Jari telunjuk Kai bergerak.
"Kai-ah.. Ini aku Taehyun. Apakah kau tak merindukanku?" Taehyun menunndukan wajahnya ke atas ranjang Kai sambil menggenggam erat tangan Kai yang bebas jarum infus itu.
"Tae, kau tidurlah.. Ini bahkan sudah hampir pagi. Kau sama sekali belum menutup matamu."
Tak ada jawaban. Rupanya Tae sudah terlelap dengan posisi duduk dengan kepala meringkuk di atas ranjang Kai dengan menggenggam erat tangan Kai. Seolah dia tidak akan melepaskannya sedetikpun.
Yeonjun yang menyadari Taehyun sudah tertidur hanya tersenyum.
*****
Ini ada dimana lagi? Kenapa aku berpindah pindah tempat terus?Kai meneliti tajam tempat sekitarnya.
Eh? Bukankah ini.. Gudah sekolahku dulu...
Tak berapa lama setelah Kai menyadari tempat itu. Seorang remaja lelaki menarik kasar remaja lelaki sebayanya, diikuti di belakangnya remaja lainnya memasuki gudang kumuh itu. Tak salah lagi kini Ia pindah ke waktu dimana dia hampir mati 4 tahun yang lalu.
Kai SMA melihat Kai SMP yang tengah berusaha menyembunyikan handphone ke loker meja usang yang sudah tua. Setelah itu..
BUG!! BUG!!! BUG!!! BUG!!!
PLAK!!! PLAK!!! BUG!! BUGG!!"DASAR ANAK SIALAN?! KENAPA KAU MESTI HADIR DI KEHIDUPANKU HAH?!"
Kai yang sekarang menatap pemandangan potongan memori itu menyunggingkan senyum tipis. Betapa lemahnya diriku waktu itu! Bahkan mungkin.. sampai sekarang.
Tiba tiba, sekitarnya kembali putih. Tak ada siapapun. Hanya dirinya. Seorang diri.
Bukankah disini sangat tenang? Dia tidak perlu lagi takut apapun.. Dia tidak perlu lagi mengkhawatirkan siapapun. Aku akan tetap disini. Kalau perlu..selamanya.
Kai merebahkan dirinya. Memejamkan matanya tenang. Tiba tiba muncul cahaya mint hijau yang mengelilnginya. Hangat. Kai merasa hangat.
Di tengah ketenangan yang sedang ia nikmati. Terdengar suara tawa yang khas di telinganya.
Kai membuka matanya. Rumah sakit? Kenapa tiba tiba aku disini?
Kai meneliti sekitar lagi. Mendapati seorang wanita yang terduduk di atas ranjang Rumah Sakit. Di sebelahnya ada ranjang kotak kecil. Bayi perempuan. Sedang terlelap di dalam kotak itu.
"Eomma.. Siapa nama Adik Kai? Adik Kai lucu sekali ya. Cantik. Seperti Eomma."
"Hihihihi.. Kai senang punya adik?" Eomma bertanya pada Kai kecil yang tengah menatap hangat bayi perempuan itu. Kai kecil mengangguk mantap tanpa mengalihkan pandangannya sedetikpun dari bayi itu.
"Kai, mau ngasih adik Kai nama?" Mata Kai kecil melotot terkejut menatap Eomma nya tak percaya.
"Mau!! Kai Mau ngasih adek nama yang bagus... Ummmm.." Kai kecil berpikir keras sambil mengerucut kan bibir dengan jari telunjuk di dagunya.
"Bagaimana? Apakah Kai sudah menemukan nama yang bagus?"
"Bahiyyih. Nama adik Kai Bahiyyih ya Eomma." Kai kecil melonjak lonjak senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay to be Not Okay | Hueningkai
FanfictionMenceritakan kehidupan seorang Hueningkai. "Aku akan menjadi matahari bagi semua orang." 🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧 WARNING!! Tokoh dalam cerita tidak ada sama sekali sangkut pautnya dengan TOKOH DI DUNIA NYATA.. Terimakasih ^^ Betewe, Sorry for typ...