50 - Waktu nya Tidak Tepat

128 20 0
                                    


Malam hari sebelum promosi hari terakhir.

"Hyung.. Hyung masih ingat kan? Besok ulang tahunku?" Kai membuka pembicaraan di tengah makan malam mereka malam itu.

"Tentu saja donk. Kamu khawatir kita lupa karena jadwal kita yang terlalu sibuk ya.." Soobin menjawab sambil terus melahap makanannya.

"Umm. Aniya... Sebenarnya aku ingin menyampaikan sesuatu..." Kai berhenti melahap makanannya sejenak. Menunduk ragu untuk menyampaikan sesuatu.

"Sampaikan saja pada kami. Kenapa kamu ragu seperti itu?" Beomgyu menimpali.

"Hyung... Besok siang kan music show terakhir kita selesai. Kalau sore aku ajak Hyung makan bareng sama keluarga ku gimana?" Akhirnya Kai menyampaikan rencana nya.

"Tentu saja kami mau. Tapi, bukankah itu acara keluarga? Kenapa kami harus datang?" Yeonjun heran.

"Ummm.. Sebenarnya bukan acara keluarga murni Hyung. Nanti juga aku ajak Sehun Hyung, PD Nim, dan Bang Sihyuk Nim. Tapi, sayang sekali Bang Sihyuk tidak bisa hadir. Hanya PD Nim yang bisa. Maka dari itu Hyung hadir ya.. Acara kecil kecilan saja kok.. Hehe.." Kai memelas.

"Kenapa begitu Kai? Tumben banget kamu ngadain acara begitu saat hari Ulang Tahun mu?" Hyungdeul bingung.

Memang kebenaran nya seperti itu. Kai baru kali ini membuat acara kecil kecilan bersama keluarga dan hyungdeulnya di hari Ulang Tahun nya. Padahal di Ulang Tahun sebelum sebelumnya dia hanya merayakan nya di dorm bersama Hyungdeul, dan kemudian pulang ke Busan untuk merayakan nya bersama Keluarga.

Namun, berbeda untuk Ulang Tahun kali ini, sejujurnya Kai sudah menyadari penyakit yang Ia idap memang sudah menyebar ke beberapa organ tubuh nya, terutama paru paruya. Maka dari itu, Kai hanya ingin berkumpul dengan orang-orang yang Ia sayangi. Entah mungkin itu bakal menjadi perkumpulan terakhir Kai bersama mereka atau tidak. Yang jelas, Kai hanya merasakan bahwa hidupnya tak akan lama lagi.

"Ummmm... Aku hanya ingin mempunyai kenangan bahagia di hari Ulang Tahun sebelum suatu saat aku pergi Hyung..." Kai tersenyum hangat.

"Heii.. Apa maksudmu?" Hyungdeul paham betul dengan apa yang dirasakan Kai saat dia mengucapkan kalimat itu. Hyungdeul pun juga menjadi khawatir sekaligus takut jika suatu saat Kai memang harus meninggalkan mereka.

"Hyung.. Aku tau hidupku sudah tidak lama lagi. Mungkin hanya hitungan bulan. Atau Bahkan hitungan hari. Atau bahkan hitungan jam. Aku hanya merasa tubuhku sudah lelah menghadapi penyakit ini. Jadi, kumohon besok aku hanya ingin kita berkumpul saja." Kai tersenyum hangat lagi.

"Baiklah Kai. Tapi, kami mohon. Tetaplah bertahan ya... Kami yakin pasti kau sembuh..."

"Baiklah Hyung.." Kai tersenyum sendu. Entah kenapa rasanya setiap Ia mendengar kata kata 'sembuh' baginya sudah seperti sebuah kemustahilan. Memang dari dulu ia yang menolak kemoterapi juga transplantasi sumsum tulang belakang. Karena melakukan kemoterapi tetap saja belum menjamin kesembuhan dirinya. Juga transplantasi. Bukankah itu kejam seandainya Ia hidup menggunakan donor organ milik orang lain. Sedangkan orang lain malah menderita setelah kehilangan miliknya yang berharga.

Mereka melanjutkan makan malam mereka lagi.

Deg!

Rasa sakit itu datang lagi. Akhir akhir ini rasa sakit itu terlalu sering datang setiap hari nya. Kai mengerjapkan mata berusaha menghilangkan nya. Sesekali menggelengkan kepalanya kecil. Matanya mulai berkunang kunang. Kai berusaha menebasnya. Sialnya obat nya berada di kamar, sedangkan kini dia saja masih belum selesai makan malam bersama Hyungdeul.

"Kai-ah, kau kenapa?" Taehyun yang duduk di samping Kai menyadari sesuatu yang salah dengan teman nya itu.

"Argh.. Seperti nya aku harus ke kamar..." Kai memegangi kepala nya sambil berusaha berdiri dari kursinya. Kemudian berjalan cepat dengan sudah payah dengan sedikit terhuyung ke arah kamar untuk mencari obatnya.

It's Okay to be Not Okay | Hueningkai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang