Tok.. Tok.. Tok..Seseorang berjas putih membukakan pintu.
"Sudah kuduga kalian pasti akan kesini. Silahkan masuk dan tolong jangan berisik."
"Terimakasih Hyung.."
"Duduklah di sofa terlebih dahulu... Aku harus mencuci tanganku dulu."
Keempat orang yang baru datang duduk di atas sofa yang di maksud. Kemudian seseorang berjas putih tadi menyusul duduk tak lama setelah ia kembali dari kamar mandi di ruangan itu.
Hening.
"Aku tau maksud kalian datang kesini. Anak itu sudah aku pindahkan ke ruang rawat tadi. Sebaiknya Ia rawat inap dahulu. Kondisinya drop. Mungkin semalam atau dua malam."
"Hyung, kenapa Hyung ikut menyembunyikan ini dari ku?" Soobin angkat bicara.
"Hey. Itu adalah permintaan Kai sendiri. Aku tidak bisa menolak nya. Karena dia ingin kalian tau dari mulut nya sendiri bukan orang lain. Aku tau sebelum Kai kesini, kalian habis memarahi nya habis habisan kan? Sungguh malang nasib anak itu."
"Bagaimana Hyung tau?"
"Hey. Aku ini seorang dokter. Dan aku sudah dekat dengan Kai beberapa bulan terakhir. Dia datang kesini kondisi nya benar benar kacau. Badannya bergetar hebat, keringat dingin, dan dalam keadaan menangis. Sudah jelas bukan trauma nya kambuh. Ditambah dengan mimisan juga sakit kepala hebat karena penyakitnya. Dan akhirnya dia pingsan. Seharusnya kalian lebih bisa menjaga emosi kalian sendiri."
"Maafkan kami Hyung.."
"Seharusnya kalian minta maaf langsung dengan anak itu... Aku sebenarnya juga heran dengan pemikiran anak itu. Tapi, aku juga kagum. Maka dari itu dia menjadi pasien kesayangan ku saat ini. Dan Soobin, alasan Hyung meminta tiket konsermu salah satunya adalah memantau Kai dari dekat. Hyung khawatir dia kenapa Napa. Bahkan dia menolak kemoterapi karena konser kalian Minggu depan tidak bisa ditunda. Hyung khawatir sel kanker nya lebih cepat menyebar."
"Hyung... Boleh kami ke kamar rawat Kai?"
"Tentu saja. Mari aku antar."
Mereka semua akhirnya ke kamar rawat Kai yang terletak tidak terlalu jauh dari ruangan Sehun.
Terlihat Kai yang masih belum sadar dengan pakaian yang masih sama saat dia keluar. Masih dengan Hoodie maroon nya. Memakai alat oksigen juga selang infus di tangan kanannya.
Mereka semua hanya diam. Menunggu Kai bangun. Sehun, Soobin, dan Taehyun duduk di sofa ruangan, sedangkan Yeonjun dan Beomgyu duduk di ruang kosong ranjang Kai.
"Sehun Hyung, namaku Taehyun." Taehyun angkat bicara.
"Tidak perlu memperkenalkan diri kalian aku juga sudah tau."
"Uhm.. Hehe.. Maksudku buat pendekatan aja..."
"Hyung... Jadi gimana?" Soobin bertanya.
"Gimana apanya Soobin-ah?"
"Apa ya Hyung.. Aku juga tidak tahu, pikiran ku kacau sejak Yeonjun Hyung menemukan hasil CT scan Kai saat mencari headset nya... Huft... Sebagai Leader, tentu aku khawatir dengan anggota ku Hyung.."
"Soobin-ah, percayalah padaku. Jika Kai sudah memutuskan, maka dia akan menjalani nya dengan senang hati. Jadi, kalian jangan anggap dia sebagai beban di grup kalian. Kalian mengerti maksud ku?"
"Tentu saja kami tidak menganggap nya sebagai beban Hyung. Bahkan jika kami harus membubarkan grup kami demi pengobatan Kai, kami rela. Sungguh."
"Pemikiran mu berbeda dengan anak itu Soobin. Dan sekarang yang keputusan nya sudah bulat. Dia akan tetap menjalani kehidupan nya sebagai member TXT dengan penyakit nya tanpa pengobatan apapun. Selain obat obatan yang kuberikan untuk menghilangkan rasa sakit dan sebagai penunda tumbuhnya sel kanker."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay to be Not Okay | Hueningkai
FanfictionMenceritakan kehidupan seorang Hueningkai. "Aku akan menjadi matahari bagi semua orang." 🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧 WARNING!! Tokoh dalam cerita tidak ada sama sekali sangkut pautnya dengan TOKOH DI DUNIA NYATA.. Terimakasih ^^ Betewe, Sorry for typ...