"Huening-aaahhh..." Eomma Kai yang baru datang ke ruang ICU, langsung memeluk anaknya melepas rindu. Air mata bahagia megalir di pipi seorang Ibu itu. Mengecup dahinya berkali kali. Tidak bisa dipungkiri rasa bahagia yang ia rasakann saat ini juga.
"Ndee Eomma... Eomma apa kabar? Kangen Kai ya?" Kai membalas pelukan Eomma nya.
"Hiks... Eomma kangen banget.. Hiks.."
"Eomma jangan nangis, kan Kai udah bangun.. Hihi.." Kai yang masih terbaring di atas ranjangnya berusaha menghibur memberikan senyum terbaiknya. Eomma Kai mengangguk lalu menyeka air matanya.
"Oppa.. Oppa.. kenapa baru bangun? Oppa kenapa tidurnya lama sekali? Hiyyih kangen banget." Giliran Hiyyih yang memeluk Kai.
"Maafin Oppa ya Hiyyih.. Oppa keasyikan tidur. Hehehe.. Oppa capek soalnya."
"Kai-ah... Bagaimana perasaanmu sekarang?" Lea yang sedari tadi memperhatikan dari belakan bersama 4 member yang lain mulai angkat bicara. Tersenyum.
"Baik.. Tapi, sepertinya.. Tidak begitu baik.."
"Kai-ah.. Welcome back!" Beomgyu mulai menyapa.
"Nde, Hyung... Kalian bagaimana sebulan ini tanpaku? Apakah menyenangkan? Apakah ada comeback?" Kai yang mulai punya tenaga untuk berbicara bertanya.
"Aniya! Sangat tidak menyenangkan selama kamu tidur. Aktiivitas grup juga dinonaktifkan sampai kamu benar benar bisa sembuh.."
"Uhh.. begitu yaa... Maafkan aku ya Hyung.. Gara gara aku, padahal baru aja comeback kedua tapi..." Kai menunduk merasa bersalah.
"Aniya! Bukan gara gara kamu kok... Kamu berhenti menyalahkan dirimu sendiri, bayi penguin.." Soobin menghibur.
"Sudahlah, Anak Eomma... Kamu juga lagian baru bangun, masa udah banyak pikiran lagi. Istirahat dulu. Kai mau cepet keluar dari Rumah Sakit kan?" Eomma ikut menghibur. Kai mengangguk.
"Iya Oppa.. Nanti kalau Oppa udah pulang, Main lagi sama Hiyyih... Kan udah lama banget ga main sama Hiyyih. Kemarin waktu Oppa tidur lama, yang nemenin Hiyyih Oppa Oppa yang lain... Tapi, mereka ga seseru Oppa Kai..Hihi.." Hiyyih ikut nimbrung menghibur kakaknya.
Tiba tiba pintu ICU dibuka. Dokter beserta perawat nya datang untuk memeriksa kondisi Kai.
"Selamat Pagi, Hueningkai-ssi.. Bagaimana kabarmu?" Dokter menyapa ramah.
"Sudah jauh lebih baik dok.." Kai menjawab sambil tersenyum hangat.
"Baiklah.. saya akan memeriksa pasien. Yang lain bisa menunggu di belakang sebentar ya..." Semua yang berada di dekat ranjang Kai segera mundur menjauh. Dokter dan perawat segera melakukan pemeriksaan.
"Keadaannya sudah sangat stabil. Pagi ini juga akan dipindahkan ke ruang rawat agar lebih nyaman. Setelah dipindahkan, pasien bisa langsung diberi sarapan. Baiklah. Sebentar lagi beberapa perawat akan memindahkan pasien. Saya pamit undur diri." Dokter membungkuk kecil setelah melakukan pemeriksaan.
"Dokter.." Kai memanggil dokter sebelum keluar.
"Iya ada apa Hueningkai-ssi?" Dokter mendekat kembali.
"Apakah alat ini sudah boleh dilepas? Ini sangat menggangu.." Kai menunjuk masker oksigen yang masih terpasang.
"Baiklah... Saya akan melepaskan nya. Tapi, kalau kamu merasa sesak, bilang ya.. biar dipasang lagi." Kai mengangguk. Kemudian dokter melepaskan alat oksigen nya. Hening sekejap. Membiarkan Kai mencoba bernafas normal tanpa alat bantu lagi.
"Bagaimana? Apakah sesak?" Dokter meyakinkan.
"Tidak dok. Sama sekali tidak. Jauh lebih nyaman." Kai tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay to be Not Okay | Hueningkai
FanfictionMenceritakan kehidupan seorang Hueningkai. "Aku akan menjadi matahari bagi semua orang." 🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧 WARNING!! Tokoh dalam cerita tidak ada sama sekali sangkut pautnya dengan TOKOH DI DUNIA NYATA.. Terimakasih ^^ Betewe, Sorry for typ...