32 - Appa?!

181 30 0
                                    

Setelah menemukan kertas yang terselip pada boneka kelinci besar yang Kai temukan. Dan menyadari bahwa pemberi boneka itu adalah adik dari seorang yang berniat membunuhnya sebulan yang lalu. Kepala Kai mulai sakit. Kejadian di gedung tua itu mulai meghantui kembalii isi kepalanya.

"Aiiissshhhh.." Kepala Kai mulai berdenyut. Kai meringis memegangi kepalanya.

"Kai, kenapa kamu?" Lea yang melihat hal tersebut khawatir.

"Nuna, ayo kembali ke kamar. Kepalaku sakit... Hehe.." Kai berusaha terkekeh kecil agar Nunanya tidak panik.

"Tuhkaan.. Udah dibilangin Jangan bandel.. Dasar Nakal!! Udah.. Itu boneka yang besar di taruh situ dulu.Bawa yang kecil aja dulu. Besok katanya sama perusahaanmu mau dirapihkan, dibawa ke dorm atau kemanalah itu, Nuna ga paham." Lea kembali mendorong kursi roda adiknya menuju kembali ke kamar rawat.

"Hehehe... Arrasso..." Kai meletakkan kembali boneka kelinci pemberian Konon itu. Dan kembali mengambil boneka teddy bear yang pertama kali Ia ambil dari sana, sedangkan kertas yang ia temukan di dalam boneka besar, Ia lipat kembali dan ia simpan di dalam sakunya.

Sampai di depan kamar rawatnya. Kai sempat mendengar suara lelaki yang sepertinya tak asing di telinganya. Apa itu PD nim? Atau Bang Shihyuk? Tapi, kenapa suaranya berbeda ya?

Saat pintu dibuka, terlihat Eomma sedang berbincang dengan sepasang...suami istri??

Appa??!! Dalam hati Kai terkejut bukan main. Matanya terbelalak tak percaya melihat Lelaki yang dulu meninggalkan keluarga nya dengan luka yang menyakitkan kini datang memunculkan wujudnya di hadapannya.

Kepala Kai yang tadinya sakit mulai bertambah sakit. Kekerasan Appa padanya dahulu mulai menghantui pikirannya kembali.

*****

PLAK!!!!

"KAMU SUDAH BERANI MELAWAN APPA MU SENDIRI HAH?! SEKARANG IKUT APPA!!"

"APPA.. SAKIT.. KAI MAU DIBAWA KEMANA APPA.."

Appa menggeret Kai kecil menuju Kolam ikan di belakang Rumah.

"KAU LIHAT KOLAM IKAN ITU?!" Kai kecil mengangguk pelan tak berani mengangkat wajahnya.

BYURRR!!!!

Appa melempar Kai kecil ke dalam kolam ikan yang kedalamnnya hanya sekitar setengah meter. Kemudian langsung pergi tanpa peduli. Kepala Kai sempat terbentur dasar kolam, Namun tak sampai menghilangkan kesadarannya. Hanya menimbulkan luka bocor kecil di dahinya. Beruntung Kai kecil masih bisa memunculkan dirinya ke atas air.

"Appa.. Hiks.. Hiks... Kenapa Appa jahat sama Kai?!" Sambil menangis Kai berusaha naik ke pinggiran kolam. Meringkukan badan di pinggiran kolam sambil menunggu Eomma dan Nunanya pulang dari kontrol rutin kandungannya.

Tak lama, Eomma datang bersama Nuna menemukan Kai yang menangis meringkuk dalam keadaan basah kuyup di pinggir kolam ikan.

"Kai-aaah,,, Kamu kenapa sayang?? Mesti Appa lagi ya... Hiks.. Seharusnya Eomma tidak meninggalkan mu di rumah." Eomma mulai memeluk badan Kai yang mulai sedikit menggigil dan masih menangis sesenggukan.

"Eomma, padahal tadi Kai cuman minta diajarin PR. Tapi, kenapa Appa marah sama Kai ya...? Kai salah ya Eomma.. hiks... hiks.. Kai nakal ya Eomma..."

Eomma semakin mempererat pelukannya.

"Aniya sayang.. Kai tidak nakal.. Kita ke dalam dulu ya, bersihin luka Kai sama ganti baju, nanti Eomma bantu kerjain PR nya.."


*****

It's Okay to be Not Okay | Hueningkai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang