*Di hari ke 7 Kai dalam keadaan KomaMalam itu giliran Eomma dan Lea Nuna menjaga Kai di Rumah Sakit. Eomma Kai baru berani dan baru siap membuka handphone anaknya yang merekam kejadian malam itu. Ditemani Lea yang duduk disampingnya, Eomma sudah siap melihat potongan video tersebut.
"Eomma, kalau ga kuat lihat. Gausah dilihat ya... Kita simpan aja.." Lea menenangkan Eomma yang terlihat bergetar saat menggenggam handphone Anak lelakinya. Matanya berkaca-kaca. Tapi, Eomma tetap memutar potongan video tersebut.
BUG!!!! BUG!!!!! BUG!!!! BUG!!
BUG!!! BUG!!! BUG !!!! BUG!!! BUG!!"Argh!!"
"Hanya itu yang lu punya?! Dasar Lemah!"
"Niki! Kamu masih belum puas?!"
"Tentu saja! Ini masih belum seberapa dibandingkan dengan kebencian Bokap nyokap gue sama gue! Dan itu semua gara gara lu!"
"Cih.. Sudah berani melawan rupanya."
"Niki! Percayalah padaku! Orang tuamu sama sekali tidak membencimu Niki! Mereka sangat menyayangi mu Niki! Kumohon percayalah padaku! Mereka hanya benci dengan kelakuan buruk mu!!"
"OMONG KOSONG!!" BUG!!
Tangisan Eomma mulai meledak. Tak kuat melihat betapa tersiksanya anak kesayangan nya. Bertubi-tubi mendapat tonjokan yang sangat keras di sekujur tubuhnya, beberapa kali tersungkur, tapi mati matian berusaha bertahan dan bangkit menahan rasa sakit nya. Kondisi nya sungguh buruh. Beberapa anggota tubuh nya lebam, beberapa juga ada yang sobek dan mengeluarkan darah. Sungguh pemandangan yang menyakitkan hati seorang Ibu.
"Eomma.. Sudah ya... Lea simpan saja handphone Kai... Kasian lho Kai.. Kai pasti gamau liat Eomma nangis..." Lea segera merebut lembut handphone yang tengah digenggam oleh Eommanya. Eomma tak melawan, membiarkan handphone diambil oleh anak sulungnya.
"Lea.. Seharusnya Eomma ga ijinin Kai ya buat ke Seoul sendirian... Hiks.." Sambil berusaha berhenti dari sesenggukan nya, Eomma Kai bersandar pada sandaran kursi Rumah Sakit. Menghela Nafas.
"Aniya Eomma.. Eomma ga perlu merasa bersalah... Kai sendiri kan yang pengen mandiri, lagipula dia sudah dewasa Eomma... Lea yakin kok, Kai itu anak kuat, dia cuman lagi capek aja... Lea juga bersyukur Kai ke Seoul.. Jadi, dia mendapatkan 4 Hyung yang menyayanginya dan merawat nya selagi tidak bersama kita... Lea juga bersyukur Kai berani melawan PTSD nya berangkat ke Seoul sendirian, lalu mewujudkan impian nya dan mendapat cinta dari banyak orang... Eomma juga mikir gitu kan sama seperti Lea?" Lea menghibur sambil tersenyum hangat. Eomma Kai mengangguk. Menghela Nafas.
Hening. Tatapan kedua wanita itu sekarang berada pada suatu ruangan yang di dalamnya masih ada seorang remaja lelaki yang tengah tertidur panjang dengan terbatas oleh kaca.
Kai-ah, Eomma merindukan mu sayang...
Kai-ah, Nuna tau kamu lagi capek aja kan, Nuna tau kok kamu butuh istirahat.. Tapi istirahat nya jangan lama lama donk.. Nuna kangen tau...
Mereka tenggelam dalam renungan nya masing-masing. Sampai pada akhirnya terdengar suara langkah kaki yang menuju ke arah mereka.
"Jihyo! Lea!"
Deg!
Rasanya suaranya tak asing lagi di telinga mereka. Terlihat seorang lelaki bule diikuti seorang wanita di Belakang sambil berjalan cepat mendekati tempat duduk mereka berdua.
"Appa?!" Lea terkejut.
Sedangkan Hati Eomma Kai memanas tak karuan. Dengan cepat, Eomma Kai bangkit dari duduknya dengan wajah penuh dengan amarah dan kekecewaan setelah menyadari seorang yang datang adalah mantan suami beserta istri barunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay to be Not Okay | Hueningkai
FanfictionMenceritakan kehidupan seorang Hueningkai. "Aku akan menjadi matahari bagi semua orang." 🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧 WARNING!! Tokoh dalam cerita tidak ada sama sekali sangkut pautnya dengan TOKOH DI DUNIA NYATA.. Terimakasih ^^ Betewe, Sorry for typ...