Kai sudah pindah ke kamar rawat. Sementara para member dan keluarga Kai masih belum datang.
Sehun terus menatap sendu wajah Kai yang masih terlelap.
"Kau tau Kai. Dulu aku punya adik. Aku sangat menyayangi nya. Tapi, dia pergi lebih dulu ke tempat yang sangat jauh. Persis seperti mu. Dia juga pengidap kanker darah. Itu juga alasan kenapa aku menjadi Dokter Onkologi seperti sekarang. Aku tidak ingin kehilanganmu seperti dulu aku kehilangan adikku.." Sehun mulai menitikkan air mata mengingat mendiang adiknya sambil mengelus ngelus kepala Kai. Dia mencurahkan isi hatinya, dan alasan mengapa dia sangat menyayangi Kai layaknya saudara kandung.
Tiba tiba pintu kamar rawat terbuka. Terlihat satu perawat memasuki ruang rawat itu. Sehun reflek menyeka air mata nya.
"Dokter Sehun, keluarga pasien sudah datang. Mereka menunggu di luar. Saya belum berani mempersilahkan mereka masuk. Dan ini.. Ini titipan dari Dokter Baekhyun untuk Anda." Perawat itu memberikan map biru kepada Sehun. Sehun menerima nya.
"Baiklah, suster. Kau boleh pergi. Biarkan aku yang mengurus dan menjelaskan semuanya."
"Baiklah. Kalau begitu saya permisi." Suster itu membungkukkan tubuhnya kecil, dan kemudian berlalu meninggalkan Sehun.
Sehun membuka map yang Perawat itu berikan. Sehun menghela nafas panjang setelah mengetahui isi map nya. Kanker Darah stadium 3.
Sehun menghela nafas setelah ketakutan nya kini menjadi kenyataan.
"Kai, aku pergi dulu. Seperti nya kali ini, aku akan melanggar janji itu." Sehun tersenyum sendu menatap wajah Kai. Kemudian keluar untuk menemui mereka yang sudah menunggu.
Sehun keluar ruangan. Di luar semua member, PD Nim, juga keluarga Kai dengan raut khawatir nya mendekati Sehun.
"Bagaimana dok? Bagaimana anakku?" Eomma Kai lebih dulu bertanya.
Sehun menghela nafas.
"Tante, apakah Tante Eomma nya Hueningkai?"
"Iya. Saya Eomma nya. Kai baik baik saja kan dok? Kenapa muka dokter seperti itu?!" Eomma Kai mulai gelisah saat melihat raut wajah Sehun yang sendu.
"Tante, saya harap. Tante tidak marah dengan anak Tante ya.." Sehun berusaha tersenyum kecil.
"Cepatlah katakan dok!"
Sehun menghela nafas terlebih dahulu.
"Kanker darah Hueningkai sudah mencapai stadium 3. Ini Tante.." Sehun menjelaskan singkat dan memberikan map kepada Eomma Kai. Eomma Kai menerima map dengan tangan gemetar. Kemudian membukanya perlahan. Seketika kaki Eomma Kai melemas dan jatuh terduduk. Lea mendekati Eomma, memeluk erat tubuh Eommanya."Hyung! Hyung pasti berbohong kan!!" Soobin kali ini mendekati Sehun.
"Tidak. Hyung tidak berbohong Soobin-ah.."
"Dokter! Apakah bisa disembuhkan?" Kali ini Appa Kai mulai mendekati Sehun.
"Seharusnya bisa dengan kemoterapi. Tapi, Hueningkai selalu menolak nya. Dan kini, kanker nya sudah mencapai stadium 3. Sebenarnya masih bisa dilakukan kemoterapi, akan tetapi kemungkinan sembuh nya lebih kecil dan efek samping nya mungkin lebih buruk. Dan saya juga sudah menyarankan hal tersebut tapi Hueningkai selalu menolak keras."
"Apakah anakku sudah lama mengidap penyakit ini dok?" Kini Eomma Kai mulai berdiri.
"Iya Tante. 5 bulan sudah Kai menyembunyikan ini semua. Dia meminta saya untuk menyembunyikan ini dari semua, termasuk orangtuanya. Bahkan member baru tau beberapa Minggu lalu sebelum konser dimulai."
"Yeonjun-ah, kenapa kau tidak memberitahuku hah??!" Lea mulai marah dengan Yeonjun yang berada di samping nya.
"Maaf Nuna. Itu karena Kai yang meminta. Jika kita tidak menurutinya, dia mengancam tidak akan meminum obatnya. Maafkan kami Nuna, Tante, Om.." Yeonjun menunduk. Sebenarnya dalam hatinya, dia sangat merasa bersalah telah menyembunyikan hal yang sangat besar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay to be Not Okay | Hueningkai
FanfictionMenceritakan kehidupan seorang Hueningkai. "Aku akan menjadi matahari bagi semua orang." 🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧 WARNING!! Tokoh dalam cerita tidak ada sama sekali sangkut pautnya dengan TOKOH DI DUNIA NYATA.. Terimakasih ^^ Betewe, Sorry for typ...