"Tante, Om, Tunggu disini ya... Sehun akan berusaha semaksimal mungkin..."
"Sehun.. Tolong Selamat kan anak kami.. hiks.."
"Akan Sehun usahakan Tante, Om.."
Tanpa basa basi, Sehun memasuki ruang IGD itu menyusul Kai yang tengah sekarat itu.
"Sedang apa kau disini Dokter Sehun?" Dokter Namjoon yang tengah sibuk memberi pertolongan pada Kai dibantu beberapa suster menyempatkan diri bertanya. Kini di tubuh Kai sudah penuh dengan kabel kabel Rumah Sakit dengan kondisi yang benar benar mengkhawatirkan.
"Aku harus membantu. Dia pasienku." Sehun mulai memasang perlengkapan dokter yang Ia butuhkan dengan buru buru.
Tiiiiiiiit.......
"Dokter!! Detak Jantung Pasien Hilang!" Salah satu suster yang memperhatikan layar monitor menunjukkan garis lurus dan mengeluarkan suara melengking berteriak.
"Sehun!! Siapkan alat kejut! Sekarang!" Dokter Namjoon memberi perintah. Tanpa basa basi, Sehun melakukan nya dengan cekatan.
"180 Joule, shoot!!!"
Tubuh Kai mulai terangkat berkat tarikan dari alat kejut. Namun, hasilnya masih Nihil. Garis itu masih saja lurus.
Di tengah itu Sehun mulai terbayang wajah adik Kandung nya, Suho yang Ia lihat untuk terakhir kalinya di dunia ini. Keringat mulai membasahi pelipisnya. Sehun tak akan menyerah. Sehun tak akan pernah membiarkan Kai pergi lebih dulu menyusul adik kandung nya. Sehun juga terbayang bayang kejadian yang sama persis. Saat Ia mengantarkan adiknya yang sekarat setelah perayaan Ulang Tahunnya yang ke 10 ke Rumah Sakit menggunakan Ambulance, dan berakhir dengan tangisan perpisahan saat itu juga. Dan kini. Kejadian itu terulang lagi walau dengan orang yang berbeda.
Kai-ah... Bertahanlah... Jeballl...
Sambil menahan air matanya, Sehun tetap melanjutkan tindakan nya.
"200 Joule!" Masih nihil.
"250 Joule!" Masih nihil.
"300 Joule!" Sama. Masih nihil.
"350 Joule!" Sehun masih terus meningkatkan alat kejut nya ke level yang lebih tinggi. Ia bersikeras agar Pasien yang kini Ia tangani tidak lebih dulu pergi dari dunia ini.
"HUENINGKAI-SSIII!!! BANGUN!!" Tubuh Kai terangkat lagi lebih keras dari sebelumnya.
"SEHUN. APA YANG KAU LAKUKAN?! ITU MEMBAHAYAKAN PASIEN!" Dokter Namjoon berusaha merebut alat kejut yang dipegang erat oleh Sehun.
"TIDAK. ADIKKU MASIH HIDUP. JANGAN BERHENTI! AKU YAKIN DIA MASIH HIDUP! JANGAN LEPAS SEMUA ALATNYA!" Setelah berteriak menggila, Sehun mulai memberi Kejut Jantung lagi untuk Kai. Namun hasilnya...
Masih NIHIL..
"SUDAH CUKUP DOKTER SEHUN! Dia sudah pergi. Dia sudah pergi..." Kali ini Dokter Namjoon benar benar merebut Alat Kejut dari tangan Sehun.
Entah apa yang berada di pikiran Sehun. Sehun dengan cepatnya, Naik keatas brankar Kai. Menekan nekan dada Kai. Seperti yang biasa Ia lakukan untuk pertolongan pertama jika tak ada alat kejut.
"HUENINGKAI-SSI!! JANGAN BEGINI!! KAU BERJANJI TIDAK AKAN PERGI!" Kini air mata mulai mengalir deras dari ujung matanya.
Plak!!!
Satu tamparan mendarat di pipi kanan Sehun yang masih tengah menekan nekan dada Kai.
"Dokter Sehun! Apa yang kau lakukan?! Jangan begini!" Dokter Namjoon menarik lengan Sehun agar turun dari brankar. Dengan pasrah, Sehun turun dari brankar.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay to be Not Okay | Hueningkai
FanfictionMenceritakan kehidupan seorang Hueningkai. "Aku akan menjadi matahari bagi semua orang." 🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧☀️🐧 WARNING!! Tokoh dalam cerita tidak ada sama sekali sangkut pautnya dengan TOKOH DI DUNIA NYATA.. Terimakasih ^^ Betewe, Sorry for typ...