26. 👊🖕

15 1 2
                                    


🦊🦊🦊🦊🦊🦊

Kegiatan PMB hari pertama telah berakhir. Sekitar jam 5 sore, para mahasiswa baru di harapkan untuk pulang. Karena tadi mereka berencana untuk pulang naik bus, jadi mereka harus berjalan kaki keluar area kampus untuk menemukan halte di ujung sana dengan menyebrang jalan.

"Rate hari ini! " seru Indri saat mereka duduk di kursi halte.

"7," jawab Jean.

"Gue 9," Ishyka menyahut.

Alya berpikir terlebih dahulu. "8,5 sih,"

Indri tersenyum senang, "Gua kok 10,"

"10?" Jean menaikkan alisnya.

"Karena ketemu temen baru,"

Alya dan Ishyka mendengus geli, sudah menduga kalau sebentar lagi dua orang ini akan berdebat panjang cuma karena teman baru.

"Al," panggil Ishyka.

Alya berdehem. "Kenapa, Ci?"

"Itu lo tadi kenal sama panitianya, Al? Serius, kalian buat gue kaget tau-tau lo di bawa gitu sama dia." Pertanyaannya sedikit membawa perubahan di raut wajah Alya.

Alya mengangguk, lalu berdiri menghadap mereka semua. "Kita ngga mau beli jajan dulu? Disana ada toserba pasti banyak es krim,"

"Ayo!" seru Indri ikut berdiri dan berjalan duluan ke toserba.

"Gua belum selesai ngomong, Indri!" Jean menyusul sahabatnya.

Alya tersenyum kearah mereka, lalu mengulurkan tangan untuk Ishyka raih. "Ayo jajan dulu," ajaknya.

Ishyka menerima uluran tangannya, dan saat ia menariknya untuk jalan, Ishyka malah menahannya.

Alya melirik kedua tangan mereka yang saling menggenggam, lalu naik sampai pada bola mata Ishyka yang menghangat.

"Al," Ishyka membawa Alya kedalam pelukannya. "Gue tau lo ngga baik-baik aja..."

Alya tertegun.

Namun, tangannya perlahan naik ke atas untuk membalas pelukan Ishyka. Matanya mulai berkaca-kaca ketika elusan tangan temannya ini terasa di punggungnya.

"Gua ngga tau masalah lo apa, cuma gua bisa kasih lo pelukan,"

Alya mengangguk perlahan, sangat bersyukur ada seseorang yang mengerti situasi hatinya tanpa di beri tahu.

"Ci... makasi banyak,"

"Sama-sama,"

Ishyka melepaskan pelukannya, lalu menghapus lembut air mata yang jatuh dari mata Alya. Ternyata benar, temannya ini sedang tidak baik-baik saja. Ia pun tersenyum, menggandeng tangan Alya lalu mereka berjalan ke toserba beriringan.

Jean dan Indri sudah duduk di meja yang di sediakan toserba untuk beristirahat sejenak jika mau.

Jean dan Indri sudah duduk di meja yang di sediakan toserba untuk beristirahat sejenak jika mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Who Am I? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang