Who Am I? [END]

04. 💪👋

haloooohaaaaaa
Theo gym ganteng bgt ga sih
Aaaaaaa

🍋🍋🍋🍋🍋

Alya belum tidur padahal jam udah mau berjalan kearah pukul 1 malam. Dia kepikiran banget sama kejadian tadi pagi. Papa sama tante Meriska jadi berantem dan Caitlin jadi menyalahkan Alya atas semua yang terjadi. Kakek semakin ngga terima akhirnya mereka semua di suruh pulang.

Kecuali, Abigail.

Abigail di minta kakek buat tinggal disini sementara karena lagi mau ujian.

Sebenarnya itu bukan alasan utamanya sih, karena yang Alya tahu, Abigail suka di pukul sama ayahnya kalo nilai ujiannya ngga memuaskan.

Padahal Abigail itu pinter banget.

Makanya setiap Abigail mau ujian pasti kakek nyuruh Abigail buat tinggal disini ngga tahu sampe kapan karena Alya ngga pernah tahu. Tahu-tahu Abigail udah ngga ada aja di rumah.

Mereka seminim itu komunikasinya.

Alya berjalan ke meja belajarnya. Membuka laci buku-bukunya satu persatu. Mencari barang yang hilang sejak 3 hari yang lalu. Gantungan dompetnya hilang ngga tahu jatoh dimana.

"Terakhir tuh masih ada," Alya masih mencari di selipan buku-buku. Lalu beranjak ke meja make up. "Gua jatohin dimana ya..."

Tok! Tok! Tok!

Alya melihat kearah pintu. Siapa malem-malem begini ngetok-ngetok pintu kamarnya?

Alya membuka pintu kamar. "Abi?" kagetnya melihat Abigail berdiri tersenyum kikuk di depan pintu.

"Kak," Abigail menggaruk pelipisnya. "A-anu... belum tidur?"

Alya menggeleng polos.

"Gue ganggu ngga?"

Alya menggeleng kembali. "Ngga."

"Gabut ngga kak?"

"Ngga juga sih."

"Boleh... ajarin pelajaran mtk gue ngga?"

Alya sebenarnya kaget banget Abigail ada disini, mengajaknya ngobrol karena ini kali pertama mereka berinteraksi sebanyak ini.

Alya mengangguk. "Boleh."

"Di mana kak belajarnya?"

"Di balkon gua aja tuh enak,"

Abigail tersenyum. "Sebentar ya ambil buku dulu,"

"Iya."

Abigail berjalan kembali ke kamarnya yang tak jauh dari kamar Alya. Paling 5 meter doang. Beberapa menit kemudian, Abigail kembali dengan 4 buku yang tebelnya mirip banget sama buku fisika Alya dulu.

Alya mempersilahkan Abigail masuk dan mereka berdua pun berjalan beriringan ke balkon.