52

8 1 4
                                    

Tahu siapa pekerja yang di rekrut Alya?

Dia seorang perempuan. Gudang gosip dari segala hal. Dan pencinta cowok famous yaitu Delion Gio.

Sudah bisa di tebak kan cewek itu siapa?

Zennaya, orangnya.

"Ngga mau nambahin gaji, Al?" tanya Zennaya menyengir lebar.

Alya yang sedang menuangkan saus ke dalam mangkuk menoleh menatap Zennaya datar. "Ntar kalo ni udah jadi ruko," celetuknya.

Zennaya tertawa pelan. "Aamiin dah meski lama nyatanya, keburu atm gua di cairin lagi."

Alya menghembuskan nafas jengah.

Zennaya tersenyum ramah saat pelanggan cowok yang datang menaruh kertas pesanan di kotak yang di sediakan. Tapi mukanya kembali biasa aja saat cewek yang beli.

Zennaya mengambil kertas tersebut dan meletakkannya untuk Alya baca.

"Eh, btw..."



Gosip sudah mau di mulai.



"Gua denger-denger Githe lagi naro donat-donat gitu?"

Alya mengangguk. "Iya."

"Punya Cici kan?"

Alya kembali mengangguk. "Iya. Lo cemburu?" kekehnya.

Zennaya langsung mencebikkan bibirnya. "Engga."

"Ya iyalah goblok pake nanya lagi," sambungnya.

"Ya siapa tau udah ngga ngurusin Gio," kata Alya masih terkekeh. "Lu lagian dari dulu ngeyel. Orang tuh kalo suka sama orang yang udah berpawang itu ciri-ciri pelakor," ucapnya tanpa niat menyakiti.

"Lamaan gua sukanya anj," ketusnya.

"Mereka dari SMA lu aja baru kenal Gio dari kapan?" Alya menantang Zennaya. "Kuliah kan?"

Zennaya langsung melengos. "Yaudah iya, tapi kan dari dulu gua bilang sebelum janur kuning melengkung semuanya aman."

"Nungguin sampe lumutan sana," cibir Alya. "Mending sama yang lain. Sayang banget cakep-cakep sukanya cowo orang."

Zennaya memegang dadanya dramatis. "Gua nyari cowo kayak siapa lagi coba? Maunya di circle Gio."

"Jean noh jomblo, kalo ngga Pangeran tapi ya beda agama," saran Alya.

Zennaya mendengus. "Jean aja rumornya lagi deket sama Zara anak FK,"

Alya lantas menatap Zennaya kaget.. "Lo tau dari mana? Orang jomblo."

"Serius mereka sering pulang bareng," kata Zennaya. "Orang gua pernah liat. Eh itu gosong anjir!"

Alya segera membolak sisi sosis yang belum di panggang terburu-buru. Lalu kembali melanjutkan topik obrolan. "Lo liat dimana?"

Zennaya melirik Alya sinis. "Batu lu di bilangin. Gua ngeliat Jean nemenin Zara di kelas lagi beresin kertas-kertas gitu."

"Kok Indri ngga cerita ya...?" gumamnya.

"Ya Indri aja udah sibuk sama Abigail anjrit," cibir Zennaya mengingat Abigail jadi bucin abis. "Padahal Indrinya kayak belum tulus gitu ngeliat Bigel. Ya ngga sih?"

"Kalo itu mah Abigail aja yang batu," sahut Alya mengangkat sosis-sosis itu ke dalam piring pesanan. "Tapi dia ngerasa pantes jadi ya trobos aja."

"Kasi──"


Omongan Zennaya terhenti begitu saja. Matanya melebar melihat siapa yang datang. Sontak Zennaya menyenggol lengan Alya supaya Alya melihat ke depan karena cewek itu belum menyadari siapa yang datang memesan.

Who Am I? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang