53

9 1 2
                                    


Pukul 00.10 bayi tersebut lahir.

Persalinan berjalan dengan lancar. Katrina dan bayinya selamat meskipun Katrina harus mendapatkan perawatan lebih yang mengakibatkan dia belum bisa sadarkan diri, kemungkinan besok pagi Katrina baru bisa tersadar.

Theo menatap bayi yang ada di dalam infant bed tanpa ekspresi.

By. Ny. Katrina (P)
Dr. Reina Tagore.

Bayi itu berkelamin perempuan. Sulit untuk mendeskripsikan wajahnya namun yang pasti rambut dari bayi itu tebal.

Theo menghembuskan nafasnya berat. Ia mengusap wajahnya frustasi.

Semua ini masih nampak tidak benar.

"Permisi pak, kira-kira sudah memiliki nama untuk bayinya?" tanya suster.

Theo menoleh lalu menggeleng.

"Kalau begitu jika sudah memiliki nama tolong segera hubungi kami,"

Theo diam saja sampai suster-suster tersebut pergi. Tapi sedetik kemudian dia memanggil suster tersebut dan ketiganya berhenti menoleh.

"Sus, saya mau ketemu dokternya."

🦊🦊🦊🦊🦊🦊🦊🦊

Dokter mengisyaratkan asistennya untuk membawa beberapa sampel guna keperluan tes DNA yang baru saja di lakukan beberapa menit yang lalu ke dalam ruangan khusus.

Theo dan bayi yang baru lahir itu menjalankan tes DNA yang di biayai langsung oleh rekening Theo. Bahkan biaya persalinan pun Theo yang bayar.

Theo melakukan tes DNA tanpa persetujuan Katrina. Entahlah reaksi cewek itu seperti apa saat dia tahu bahwa anaknya melakukan tes DNA.

"Untuk hasilnya paling cepat keluar 5 atau 7 hari, Pak."

Theo mengangguk. "Iya, dok. Tolong hubungi saya secepat mungkin kalo memang hasilnya sudah keluar."

"Baik pak,"

Theo pun berpamitan dan keluar dari ruangan tersebut. Bertepatan dengan tertutupnya pintu, ponselnya berbunyi.

Keynzo is calling...

"Lu dimana sekarang?" Keynzo lumayan ngegas. "Jangan bilang di rumah sakit anj."

"Iya, gua di rumah sakit."

Keynzo melengos kasar. "Tai. Gua kesana sekarang. Nyalain lokasi lu."

"Udah," jawab Theo.

"Yaudah gua, jeje sama Gio, otw."

Panggilan terputus.

Tidak berapa lama, mereka semua pun datang menghampiri Theo. Gio dan Keynzo merangkul Theo memberikan semangat sedangkan Jean memeluknya terakhir.

"Gimana?" tanya Keynzo saat mereka duduk di ruang tunggu.

"Ya, dia lahiran." Theo melihat pintu rawat inap yang di tempati Katrina. "Prosesnya lancar sebenernya cuma ada kendala sedikit."

"Lu yang temenin dia di dalem?" tanya Gio tidak bisa membayangkan jika Theo benar-benar menemani Katrina selama proses persalinan.

Theo mengangguk.

Jean mengumpat tertahan. "Kok bisa anj?" Dia menghela nafasnya. "Udah tes DNA?"

"Udah," Theo bersandar di kursi dengan kedua tangan di atas di paha. "Hasilnya seminggu baru keluar."

Who Am I? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang