57

9 0 1
                                    

Zennaya : acara ultah gua dateng kan?

Zennaya : ga dtg awas

Alya : dtgg ayyy tenang

Alya : ini lg prepare barang

Alya memutuskan untuk pulang lebih dulu di banding yang lain. Zennaya mengadakan acara ulang tahun di Jakarta sekaligus pengumuman tentang hubungannya dengan Haru.

Keynzo ikut membantu membawa barang bawaan Alya ke dalam mobil, tak banyak hanya koper satu dan tote besar berisikan hadiah ulang tahun Zennaya.

"Yang nganter siapa?"

Theo berdiri mengambil kunci mobil. "Gua."

Alya tertegun. Ia kira Keynzo atau Jean yang akan mengantarnya tapi justru Theo lah yang menawarkan diri.

Cowok itu masuk ke dalam kursi pengemudi. Sedangkan, Alya memutuskan untuk berpamitan dengan semuanya termasuk keluarga besar dari Cici.

"Semoga selamat sampai tujuan," ucap Olivia tersenyum ramah.

Alya ikut tersenyum juga. "Makasi ya..."

"Gua tahu kita pasti akan ketemu lagi,"

Alya hanya merespon itu dengan senyuman. Ia pun melambaikan tangan kepada semuanya dan masuk ke dalam mobil.

Mobil pun berangkat menuju bandara.

"Kenapa mau anter?"

Theo menoleh. "Ngga tau, pengen aja."

Alya pun terdiam, tak mau banyak protes.

"Nanti titip salam buat Zennaya," kata Theo mulai mencairkan suasana tapi sepertinya tidak bisa karena Alya hanya menjawab, "Iya."

Keadaan tetap dalam keheningan sampai mobil berhenti tepat di Bandara.

Dari masing-masing pihak tidak ada yang berkeinginan untuk mengobrol. Yang satu menikmati jalanan dan yang satu fokus menyetir.

Theo turun dari mobil dan membuka bagasi untuk menurunkan koper Alya.

Alya ikut turun menghampiri. "Makasi ya udah repot-repot nganterin,"

Theo menutup bagasinya. "Iya sama-sama."

"Ngga ketinggalan pesawat kan?"

"Ngga kok."

"Yaudah gih masuk,"

Alya terdiam sesaat. Ia menelan salivanya untuk meyakinkan diri. "Are you happy, Theo?"

Theo agak tertegun dengan mata sedikit bergetar. Ia berdehem mengangguk. "Hm, Gua bahagia," jawabnya.

Alya lantas tersenyum dengan perasaan lega. "Oke kalo gitu gua masuk dulu, bye..."

Theo melambaikan tangannya pada Alya yang perlahan menghilang dari pandangan.

Theo melepas Alya pergi untuk kesekian kalinya.

🦊🦊🦊🦊🦊

Sesampainya Alya di Jakarta, ia langsung beristirahat di rumah Zennaya dan tidur disana selama 15 jam.

Bangun-bangun Alya seperti orang ling lung.

Zennaya berdecak pelan. "Lo hibernasi?"

Alya menggeliat menghilangkan rasa pegal di badan. "Kayaknya gua butuh urut deh," gumamnya serak.

"Mau minum, Zen."

Zennaya menunjuk nakas yang terdapat segelas air putih. "Nohhh..."

Alya meminum air tersebut sampai habis. "Gua laper, Zen."

Who Am I? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang