51

11 1 1
                                    

Theo membuka pintu pengemudi untuk membuka pintu sebelahnya dimana Alya duduk disana. Cowok itu seperti biasa bersikap gentle. Alya keluar mobil dengan tatapan salah tingkah.

Theo mengecup bibirnya sekilas setelah pintu mobil sudah tertutup rapat.

Theo mengantar Alya ke angkringan-nya.

"Beneran aku tinggal gapapa, bub?" Theo melirik ke arah belakang Alya yaitu tempat jualan angkringannya dimana sudah ada Abigail berdiri disana untuk membantu. "Aku kelar dari Jean nanti langsung aku kabarin,"

Jadi, di rumah Jean dan Ian ada pertemuan antara Victor dan Hell Angel's untuk membicarakan masalah tentang Hugo.

Alya mengangguk tanpa protes. "Gapapa,"

Theo tersenyum. Ia mengangkat tangan menyapa Abigail dari jauh dan cowok itu pun membalasnya.

Theo kembali menatap Alya sambil mengelus pipinya. "Yaudah aku pamit dulu ya..."

Alya mengangguk. Ia berdiri menunggu sampai mobil Theo hilang dari pandangan.

"Acieee," ledek Abigail sambil membolak-balik sosis bakar. "Baru ini ngeliat lagi,"

Alya terkekeh malu. Ia memukul pelan lengan Abigail sambil lewat. "Diem deh."

"Tambah romantis ngga kak?"

Alya lantas berkacak pinggang, masih salah tingkah. "Bisa diem ngga, Bi?"

Abigail pun tertawa pelan. "Iya yaudah iya," ucapnya ngalah dan kembali melanjutkan aktivitas berdagang.

Abigail memang kerap sekali membantu. Kadang Zennaya juga ikut serta namun cewek itu sekarang lagi sibuk dengan acara keluarga karena kakaknya sedang melangsungkan acara pernikahan.

Selamat beberapa menit, pelanggan mulai berdatangan. Alya dan Abigail yang tadinya bercanda jadi mendadak tak bersuara karena sangking fokusnya mereka bekerja.

"Ini sosis bakar yang di rekomendasi sama kak Eran ngga sih?"

"Iya anjir," Mereka tiba-tiba tertawa malu. "Banyak cogan ege yang dateng kesini,"

"Eh kak Theo selalu kesini ngga sih?"

Pergerakan Alya mendadak jadi lambat saat telinganya merangsang suara perempuan yang sedang membicarakan Theo Abraham.

Alya kepo, ia akui itu.

"Dia kayak lupa sandi instagram ngga sih hahaha,"

"Iya deh kayaknya. Soalnya udah ngga pernah liat storynya lagi."

"Bahkan di kunci ege,"

"Seriusan emang akunnya private?"

"Iya asli. Anak sebelah kan ada yang mau follow dia eh malah di gembok akunnya."

"Punya pacar kali?"

Salah satu dari mereka pun memukul pelan bahu yang lain. Dan sekarang mereka jadi berbisik-bisik. Mereka diam-diam menatap Alya membuat Alya yang sedang menguping jadi tersadar bahwa pembicaraan mereka saat ini bukan hanya Theo tapi juga dirinya.

Alya baru ingat jika hampir semua mahasiswa Starlie mengetahui hubungannya dengan Theo meskipun tidak pernah melihat foto apa pun tentang mereka berdua.

"Kak ini mau di tutup jam berapa?" tanya Abigail membuyarkan lamunan Alya.

Alya mengerjap pelan. "Jam berapa?" beonya.

Abigail mengangguk.

"Jam 10 kali? atau jam 9?"

"9 kali ya kak," Abigail melirik kotak besar berisikan frozen food yang sisa sedikit lagi. "Udah mau abis juga ini."

Who Am I? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang