💘💘💘💘💘💘
Alya : theo
Alya cukup mengetik itu saja untuk membuka obrolan mengenai terpal. Tidak lama kemudian, Theo membalasnya... ternyata masih melanjutkan drama semalam.
Theo : apa majikan ku?
Alya : masih berlanjut ternyata
Alya : itu terpalnya gimana?
Theo : ya pake dong
Alya : berapa harganya?
Theo : udah pake dulu
Alya : gamau ah
Theo : pake dulu
Alya : gantinya kapan?
Theo : nanti aja kapan kapan
Alya : gamau kapan kapan, maunya sekarang
Theo : ntar aja lah
Theo : gua lagi di nobi, sore baru plg
Alya : ga nanya lo lagi dimana
Alya : rek lo mana, biar gua tf
(read)Alya berdecak pelan. Dia harus nyebelin terus apa? Alya tuh ngga suka ngutang ke orang, mau Theo ngomong gantinya nanti aja, tetap aja dia suka kepikiran.
Lagian, kalo bisa di bayar sekarang kenapa harus nanti?
"Nyebelin ya anaknya?" celetuk Ishyka ngga sengaja ngintip room chat mereka dan mendengar decakan Alya.
"Dikit," Alya meletakkan ponselnya di meja.
"Banyak juga gapapa," kekehnya sambil mengemil ciki.
Alya mendengus. "Dia orang teraneh yang pernah gua temuin."
"Gua juga gitu."
"Dia ke semua orang begitu?"
"Kayak gimana?"
"Nyebelin...?"
"Lebih ke friendly sih, kalo ke semua orang mah."
"Kok...?"
"Lo belum ngenal dia lebih dalem lagi, Al, dan gausah lebih jauh menurut gue." Ishyka membersihkan sisa serbuk ciki di jari telunjuknya. "Kalo lo penasaran sama dia, lo bisa tanya Indri... tu cowo suka curhatnya ke Indri, dan Indri pasti tau Theo kayak gimana."
"Lo sebenci itu sama Theo?"
Ishyka mengangguk. "Dia buat sahabat gue pergi keluar negri kan, lo tau sendiri ceritanya."
"Ada kemungkinan dia berubah ngga?"
Alya kesal. Ia kesal dengan hati dan pikirannya. Bingung sendiri kenapa harus seikut campur itu dengan masalah dan kepribadian Theo.
Theo ngga sepenting itu. Interaksi mereka juga belum seberapa. Dia juga ngga tertarik....
"Lo tertarik sama dia?" tembak Ishyka membuat Alya menggeleng cepat.
"Ngga."
Ishyka terdiam sesaat, lalu kembali menghadap depan. "Dia masih menduduki cowo ter-redflag yang ada di lingkungan sekitar sini, Al."
Keynzo yang sedari tadi menyimak lantas menyahut membela sahabatnya. "Dia begitu ada alasannya,"
"Ya tau, Indri juga bilang kayak gitu. Tapi... ngga seharusnya dia menjadikan sebuah alasan biar ngelakuin balasan dendam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Am I? [END]
Novela Juvenil── ALYA THEO There is no way for us Because, All the pain with us ©2023 / Kookiesbyjein noted : guys aku berterima kasih banyak bagi kalian yang sempetin waktu untuk baca dan ngasih vote di setiap chapternya dan ini beneran murni cerita karangan aku...