08. 🏍

24 1 5
                                    

agak kasian sih sebenernya tp gua jd alya jg kejang ajg klo di chat sm cowo yg ternyata baru kita sadariiii kita suka dia

wkwkwk

🍓🍓🍓🍓🍓

Alya sudah siap dengan barang-barang yang mau di bawa buat ke apartemen Indri yang tinggal bareng juga dengan Ishyka. Dia bawa dua tas yaitu ransel dan sling bag atau tas selempang. Tas ransel cuma berisi baju tidur dan pouch make up plus skincare. Sedangkan sling bag-nya ada powerbank, airpods, liptint dan juga obat pusing karena Alya suka pusing tiba-tiba.

20 menit lagi dia baru mau berangkat karena nunggu pak Sutuno dulu lagi jemput Abigail pulang sekolah.

Kakek datang dari pintu belakang dengan kedua tangan yang penuh sama alat mancing.

"Wih," Alya beranjak dan menghampiri kakeknya. Melihat ikan yang ada di bak kecil. "Ih ikan mujaer,"

"Gimana keren kan?" Kakek tersenyum bangga. "Baru 1 jam kakek udah dapet 5 ikan."

"Keren keren," Alya bertepuk tangan. "Mau di masak apa?"

"Bi!" Kakek memanggil bibi dan memberikan bak kecil tersebut pada bibi.

"Ikannya mau di masak apa pak?"

"Terserah kamu soalnya saya ngga suka mujaer. Tanya cucu saya yang cowo dulu ya bi, soalnya ini ikan favorit dia,"

Bibi mengangguk. "Yaudah pak nanti saya tanyain tunggu mas Abi pulang sekolah,"

"Emang belum pulang juga si Abi?"

"Belum pak,"

Ngga lama dari itu, Abigail pun muncul dari pintu depan. Dia salim dan mengecup kedua pipi kakeknya dan bertosan dengan Alya.

"Gimana sekolahnya?" tanya Kakek.

"Aman," jawab Abigail. "Tapi itu kek pak Sutono masih di bengkel."

Kakek menaikkan alis.

"Kenapa?" sahut Alya panik.

Ini dia ngga akan bisa berangkat kalo ngga di anter pak Sutono. Bisa aja dia naik grab atau gojek tapi pasti bakalan di larang sama kakek.

"Ban mobilnya pecah, sekarang lagi ganti ban,"

"Terus kamu pulang sendirian?"

Abigail terkekeh pelan. "Maaf ya kek, aku naik taksi."

Kakek mendengus pelan. "Lain kali telpon biar kakek yang jemput." Abigail pun mengangguk patuh.

"Pak Sutono masih lama ngga?"

"Kayaknya masih deh kak soalnya ganti ban dulu terus bengkelnya lagi rame,"

"Yah," keluh Alya.

"Kamu berangkat jam berapa emang Alya?"

"Jam 5 ini kek,"

"Lo jadi nginep kak?"

"Iya."

"Gua anter mau ngga?"

Alya terdiam sejenak. Lalu, Alya dan Abigail sama-sama melirik kakek.

"Ada motor kan kek," cicit Abigail.

"Naik motor?"

"Iya, boleh ya?"

"Apa naik mobil sport? Tapi itu mencolok banget buat di jalan raya."

Who Am I? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang