Who Am I? [END]

45.

🦊🦊🦊🦊🦊🦊🦊🦊

Alya : zen

Zennaya : oitttt

Zennaya : eh bntrr ini si bigel ngechat nanyain lu

Zennaya : lu balik dulu dah samperin kakek lu

Zennaya : buka blokiran semuanya kecuali bonyok ma kakak lu gpp  :v

Alya : iya nnti...

Alya : lo kenal oca kan zen?

Zennaya : kenal lah anak bisnis

Alya : waktu itu dia pernah satu kelas sama gue trs ngajak gue nongkrong

Alya : bagi nomornya zen

Zennaya : send a contact

Zennaya : btw tumben lo ga ngebucin sm theo

Alya : dia lg bucin sm cewe lain kali (deleted)

Alya : dia lg sibuk bem kyknya

Zennaya : iya sih si garrel juga

Zennaya : yodah kalo ada apa apa kasih tau

Alya : sipp

Alya langsung mengirimi Oca pesan untuk mengajaknya bertemu dan kejadian ini terjadi sebelum Alya menghubungi Theo.

Alya : halo kak

Alya : save ya adisty

Oca : ehh halooo

Oca : mau ngajak ketemuan yaaa...?

Alya : iya kak hehe

Oca : oke, gimana? mau kapan?

Alya : sekarang free ga kak?

Oca : free

Oca : githe cafe ya skrg

Oca : gue otw ni

Alya : oke kak

Alya beranjak dari kursi bar dengan jaket Hero yang ia biarkan tersampir di bahunya. Alya keluar dari kerumunan orang-orang dan segera menuju mobilnya yang terparkir di belakang.

Sebelum pergi ke Cafe, Alya menepi terlebih dahulu ke toserba untuk membeli minuman penyeda rasa pengar.

"Gue kira lo ngga tertarik sama pembahasan yang bakal gua bahas," ucap Oca saat mereka duduk berhadapan.

Alya menatap sedotan milkshakenya sebentar lalu menatap Oca. "Kak Oca mau bahas apa? Tentang Theo kan?"

Oca tanpa ragu mengangguk. "Dia mantan gue,"

Alya tidak bisa berkutip.

"Bukan maksud apa-apa, Al. Cuma gua mau lo waspada aja," Oca meminum sedikit milk bobba. "Dia pemain banget, sumpah asli."

Iya. Theo memang pemain.

"Di awal hubungan dia masih ngikutin apa yang kita mau,"

"Maksudnya kak?"

"Maksudnya posisi dia untuk tetep singgah tergantung sama kemauan kita. Kalo kita mau, dia mau, tapi kalo kita minta dia pergi, dia beneran pergi,"

Betul. Indri pernah bilang ini juga dengannya.