Happy reading, semoga suka.
Ebook lengkap sudah bisa didapatkan via Playbook dan Karyakarsa ya.
Dan ada cerita baru di seri Forbidden Desire, di Karyakarsa. But khusus 21+ saja ya. Enjoy
Follow me at karyakarsa ya : carmenlabohemian
Luv,
Carmen
________________________________________________________________________________
Saat terbangun pagi ini, Gerald sebenarnya masih tak percaya bahwa Summer setuju menikah dengannya dan mereka bahkan telah tidur bersama.
Ia tersenyum sambil menatap Summer yang masih terlelap, mengulang kembali apa yang mereka bagi bersama tadi malam. Summer sempurna dalam segala hal untuknya. Dan fakta bahwa ia adalah pria pertama Summer hanya membuat Gerald semakin bahagia.
Summer is so precious.
Dan membayangkan kembali apa yang terjadi tadi malam membuatnya kembali menginginkan wanita itu. Jadi ia membangunkan Summer, menggoda wanita itu dan memeluknya sekali lagi. Harum Summer membuatnya susah mengendalikan diri. Dan ketika wanita itu memberikan izin, Gerald tak lagi berpikir dua kali. Ia harus memasuki kehangatan wanita itu sekali lagi.
Summer mungkin begitu lelah sehingga wanita itu jatuh tertidur kembali. Gerald hanya memeluk Summer sampai ia yakin wanita itu benar-benar terlelap. Ia lalu melepaskan Summer pelan dan memperbaiki posisi tidur wanita itu agar nyaman sebelum bangkit perlahan. Sejenak Gerald hanya berdiri di sisi ranjang memperhatikan Summer yang sedang tidur, mendengarkan napasnya yang pelan dan teratur, melihat wajah wanita itu yang cantik dan damai. Inilah yang dibutuhkan Summer, seseorang yang bisa dijadikannya tempat bersandar agar wanita itu tak selalu menatap dunia dengan lelah dan takut, seseorang yang bisa membuat segalanya membaik untuk wanita itu. Dan Gerald senang karena wanita itu mengizinkannya mengambil posisi itu. Ia merunduk dan mengelus pelan pipi Summer.
"This time you don't have to worry about a single thing," ucap Gerald setengah berbisik. "Everything will be better."
Lalu ia beranjak menjauh untuk mandi dan berpakaian. Lalu turun ke bawah untuk membuat panggilan telepon, membuat beberapa pengaturan untuk menepati janjinya pada wanita itu.
Dan setelahnya, Gerald berkutat di dapur untuk membuat makan siang karena sekarang sudah terlalu terlambat untuk sarapan lalu tak lama, ia naik kembali untuk membangunkan Summer.
Reaksi Summer seperti yang sudah diduganya. Wanita itu terkejut ketika Gerald memberitahu bahwa pengacara dan ibu tirinya akan datang.
"Apa?!"
Gerald lalu duduk di sisi ranjang dan mencium Summer sekilas. Well, ia melakukannya karena ia bisa melakukannya dan ia merasa senang bisa mencium Summer kapan saja ia menginginkannya.
"Kubilang, ibu tirimu akan datang ke sini nanti. Sepertinya dia sedikit kesulitan memahami semua informasi yang kuberikan. Tapi jangan cemas, pengacaramu juga akan hadir."
"Ta... tapi..."
"Aku tidak bawa cincin karena semua terjadi begitu cepat, tapi kurasa itu bukan masalah. Kau harus meyakinkan wanita itu bahwa kita akan menikah dan ini adalah pernikahan yang sebenarnya, bukan semacam pernikahan saling menguntungkan. Kau mengerti? Kalau dia sampai curiga, dia pasti akan membuat masalah."
"Ta... tapi bagaimana Ellie bisa tahu? Maksudku tentang pernikahan kita. Dan... dan kenapa aku butuh pengacara?"
Gerald tersenyum mendengar kebingungan Summer.
"Tentu saja aku harus memberitahunya. Bukankah kita sudah sepakat tadi malam? Bahwa hal pertama yang akan kulakukan adalah menangani utang bank yang diakibatkan oleh ibu tirimu lalu membebaskanmu dari ibu tirimu juga dari perusahaannya yang selama ini dia gunakan untuk menjebak dan menipumu. Kau bilang kau menginginkan pengacara dan sekarang kau memiliki pengacara terbaik yang bisa kuberikan. Asal kau tahu, pengacaraku tidak begitu senang aku menghubunginya pagi-pagi, apalagi di akhir pekan. Dia mungkin akan meminta bayaran tiga kali lipat." Gerald terkekeh sementara Summer memutar bola matanya.
"Jadi kau keberatan membayar?"
"Hmm... of course not, anything for you, My Angel."
Summer mencibir dan membuat Gerald begitu gemas sehingga ia nyaris saja memerangkap Summer di tempat tidur. Tapi mereka tidak punya banyak waktu. Kapan saja, Ellie mungkin akan muncul di sini dengan wajah marah.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Gerald kemudian, dengan heran.
Dahinya berkerut saat ia menatap Summer meraup selimut untuk menutupi tubuhnya sebelum dia bangun dari ranjang.
"Mandi, tentu saja."
"Buat apa menutupi tubuhmu? Setelah tadi malam, kau tidak perlu merasa malu, Summer. Aku sudah melihat semuanya."
Dilihatnya Summer merona malu lalu wanita itu membentak pelan. "Oh, shut up." Kemudian wanita itu menghilang begitu cepat ke dalam kamar mandi, meninggalkan Gerald yang tersenyum sendiri.
Such a sweet angel with a sharp little tounge. How he likes this woman. Oh, Gerald tergila-gila, sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Billionaire's Cinderella
RomanceJust like some cliche love story, between a billionaire and modern Cinderella. But hey, who doesn't love a fairy tale love story?